68
6.3. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan 3M Plus Ibu Rumah Tangga
Menurut Kurnianto 2013, 3M Plus adalah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk sebagai vektor dan
dapat dibagi menjadi empat cara yang harus dilakukan secara terus menerus. Empat cara tersebut adalah :
a. Menguras
b. Menutup
c. Mengubur dan membersikan barang bekas
d. Pengelolaan lingkungan
3M Plus sudah seharusnya dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama oleh ibu rumah tangga. Hal tersebut dikarenakan
biasanya ibu rumah tangga merupakan orang yang paling mengerti kondisi lingkungan di sekitar rumahnya. Karena semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk melakukan 3M Plus, kasus DBD akan menurun dengan sendirinya Ulumuddin, 2010.
Kesadaran tersebut biasanya dijalankan berdasarkan perilaku seseorang. Menurut Notoatmodjo 2003, perilaku adalah apa yang
dikerjakan oleh suatu organisme bernama manusia, baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku biasanya mencakup tiga
hal yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan. Tanpa adanya pengetahuan, seseorang tidak akan tahu mengenai sikap yang ditunjukkan dan tindakan
yang dilakukannya kemudian sudah tepat atau belum. Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
69 kesadarannya sendiri Bakhtiar, 2004. Dalam prosesnya, pengetahuan ini
akan menumbuhkan sikap di dalam hati seseorang untuk kemudian menjalankan suatu tindakan. Sikap sendiri merupakan kesiapan seseorang
untuk bertingkah laku atau merespon sesuatu baik terhadap rangsangan positif maupun negatif Sarwono, 2003. Sikap ini yang akan kemudian
akan memberikan dorongan kepada seseorang untuk bertindak. Namun, sebelum bertindak harus ada beberapa hal yang harus dipenuhi antara lain
: a. Persepsi
b. Respon c. Mekanisme
d. Adopsi 6.3.1.
Pengetahuan Seperti yang tertera pada tabel 5.2., hanya terdapat 23,9 ibu
rumah tangga yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai 3M Plus. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari mereka belum
terlalu sering mendengar istilah 3M Plus. Selama ini mereka menganggap cukup dengan melakukan 3M saja sudah cukup tanpa harus
mengelola lingkungan secara menyeluruh. Hal ini menjadi gambaran masih belum optimalnya penyuluhan yang dilakukan oleh pihak-pihak
kesehatan terdekat seperti puskesmas, iklan layanan di televisi, dan sebagainya. Kemudian, terlihat pula jarangnya ada kerja bakti yang
dilaksanakan di Kelurahan Kebon Kacang. Hanya beberapa RW saja
70 yang rutin melaksanakan kerja bakti di wilayahnya. Fakta ini merupakan
hasil wawancara saat peneliti melakukan observasi pada responden yang dituju.
6.3.2. Sikap Sesuai dengan tabel 5.2., ditemukan bahwa terdapat 84,6 ibu
rumah tangga yang memiliki sikap baik mengenai 3M Plus. Ini menjadi bukti bahwa tidak setiap orang yang memiliki pengetahuan buruk,
mempunyai sikap yang buruk pula terhadap sesuatu. Sikap yang ditujukkan oleh responden biasanya dikarenakan kebiasaan dan perasaan
nyaman terkait dengan lingkungan yang ada. Namun, sikap baik yang dilakukan responden dinilai lebih untuk menjawab pertanyaan dengan
jawaban yang baik-baik saja. Hal ini tidak diikuti dengan tindakan yang baik untuk memberantas larva dengan cara menjalankan program 3M
Plus. Masih adanya sikap yang sedang dan kurang dalam menjalani 3M
Plus dikarenakan kurangnya kesadaran mereka tentang bahaya dari penyakit DBD yang mempunyai akar masalah di keberadaan larvanya.
Upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki sikap mereka adalah dengan cara melakukan penyadaran keyakinan sebagai aspek yang
mendasari sikap seseorang.
71 6.3.3. Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Kelurahan Kebon Kacang sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya
53,2 responden yang memiliki tindakan terkait 3M Plus yang baik sesuai dengan tabel 5.2.
Tindakan yang banyak dilakukan oleh mereka merupakan tindakan setelah persepsi positif yang diterima selama ini. Persepsi yang dihasilkan
dari sikap yang mereka tanamkan mengenai lingkungan yang nyaman, mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan 3M
Plus. Namun, yang menjadi masalah adalah tindakan yang mereka lakukan tidak diikuti dengan keinginan untuk menjalankan tindakan tersebut secara
terus menerus.
6.4. Kondisi Lingkungan
6.4.1. TPA
Tempat penampungan air beresiko adalah tempat penampungan yang terlihat terbuka dan berpotensi menjadi breeding places nyamuk
Aedes aegypti. Sesuai tabel 5.3. yang tertera di atas, bahwa terdapat 88,6 TPA yang terbuka dan berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
vektor DBD. Padahal, tempat penampungan air yang terbuka merupakan tempat yang paling disukai oleh nyamuk sebagai vektor DBD untuk
meletakkan telurnya.