Definisi Operasional No Perilaku 3M Plus Ibu Rumah Tangga dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kepadatan Larva Aedes Aegypti di Wilayah Zona Merah, Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat Tahun 2014

38 No . Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 6. Pengetahu an terhadap 3M+ Segala sesuatu yang diketahui responden tentang 3M+ dan akan dihitung dengan skoring Ganie, 2009 Kuesioner 1. Baik : ≥ 80 2. Buruk : 80 Yudhastuti dkk, 2005 Ordinal 7. Sikap terhadap 3M+ Tanggapan atau reaksi responden tentang 3M+ dan akan dihitung dengan skoring Ganie, 2009 Kuesioner 1. Baik : ≥ 80 2. Buruk : 80 Yudhastuti dkk, 2005 Ordinal 39 No . Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 8. Tindakan terhadap 3M+ Segala tindakan yang dilakukan responden tentang 3M+ dan akan dihitung dengan skoring Ganie, 2009 Kuesioner 1. Baik : ≥ 80 2. Buruk : 80 Yudhastuti dkk, 2005 Ordinal 40 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah cross sectional study. Hal ini dikarenakan tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk menganalisis perilaku 3M Plus ibu rumah tangga dan kondisi lingkungan terhadap kepadatan larva Aedes aegypti pada saat penelitian dijalankan. Sehingga hal tersebut sesuai dengan kriteria penggunaan desain cross sectional dimana desain ini berfungsi dalam meneliti pada waktu yang bersamaan.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat pada bulan Mei-Juni 2014.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dan seluruh rumah di wilayah Kelurahan Kebon Kacang. 41 2. Sampel Sampel yang merupakan bagian dari populasi tersebut adalah rumah tangga dengan unit analisisnya ibu rumah tangga sebagai pengelola lingkungan di dalam rumahnya.

4.4. Besar Sampel

Rumus besar sampel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah komparatif kategorik tidak berpasangan, yaitu : Gambar 3. Rumus Komparatif Kategorik Tidak Berpasangan Tabel 4.1. Jumlah Sampel No. P1 P2 Variabel Jumlah Sampel Sumber 1 0,6 0,7 Suhu 182 Yudhastuti dkk, 2005 2 0,6 0,5 Suhu 138 Yudhastuti dkk, 2005 a. Nilai P1 yang diambil sebesar 0,6 mengenai hubungan suhu dengan keberadaan larva Aedes aegypti Yudhastuti dkk, 2013 b. Nilai P2 yang diambil adalah menggunakan estimasi beda 10 dikarenakan peneliti tidak mengetahui nilai P2 dari penelitian sebelumnya. 1. P2 yang pertama adalah 10 P1 P2 = 10 + 60 = 70 P2 = 0,7 42 2. P2 yang kedua adalah 10 P1 P2 = 60 - 10 = 50 P2 = 0,5 c. Kesalahan tipe I 5, Z 1- α 2 = 1,96 d. Kesalahan tipe II 10, Z 1- β = 1,28 Jadi, sampel yang didapat adalah sampel terbesar dari hasil perhitungan tersebut. n = 182 n + 10n = 182 + 19 = 201 Untuk mengantisipasi adanya data yang hilang atau kurang, peneliti merasa perlu menambahkan 10 dari total sampel yang telah di dapat. Jadi, total sampelnya adalah 201 KK. 43 Tabel 4.2. Jumlah Sampel Per RW RW Jumlah Sampel I 20 II 27 III 18 IV 18 V 25 VI 12 VII 15 VIII 22 IX 12 X 21 XI 11 Total 201

4.5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Teknik ini akan menentukan sampel yang ada di dalam wilayah penelitian yaitu Kelurahan Kebon Kacang yang terbagi menjadi 11 rukun warga RW. Jumlah KK yang ada di Kelurahan Kebon Kacang adalah 8347 KK Laporan Bulanan Kelurahan Kebon Kacang, 2014. Dari seluruh jumlah KK yang ada, akan dibuat nomor urut dari 1 hingga 8347 dan akan dipilih 201 KK secara acak. Pemberian nomor urut tersebut akan