38
No .
Variabel Definisi
Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
6. Pengetahu
an terhadap
3M+ Segala
sesuatu yang
diketahui responden
tentang 3M+ dan akan dihitung dengan skoring
Ganie, 2009 Kuesioner 1. Baik
: ≥
80 2. Buruk
: 80
Yudhastuti dkk, 2005
Ordinal
7. Sikap
terhadap 3M+
Tanggapan atau reaksi responden tentang 3M+
dan akan dihitung dengan skoring Ganie, 2009
Kuesioner 1. Baik :
≥ 80
2. Buruk :
80 Yudhastuti
dkk, 2005 Ordinal
39
No .
Variabel Definisi
Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
8. Tindakan
terhadap 3M+
Segala tindakan
yang dilakukan
responden tentang 3M+ dan akan
dihitung dengan skoring Ganie, 2009
Kuesioner 1. Baik :
≥ 80
2. Buruk :
80 Yudhastuti
dkk, 2005 Ordinal
40
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah cross sectional study. Hal ini dikarenakan tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk
menganalisis perilaku 3M Plus ibu rumah tangga dan kondisi lingkungan terhadap kepadatan larva Aedes aegypti pada saat penelitian dijalankan.
Sehingga hal tersebut sesuai dengan kriteria penggunaan desain cross sectional dimana desain ini berfungsi dalam meneliti pada waktu yang
bersamaan.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat pada bulan Mei-Juni 2014.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dan seluruh rumah
di wilayah Kelurahan Kebon Kacang.
41 2. Sampel
Sampel yang merupakan bagian dari populasi tersebut adalah rumah tangga dengan unit analisisnya ibu rumah tangga sebagai pengelola
lingkungan di dalam rumahnya.
4.4. Besar Sampel
Rumus besar sampel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah komparatif kategorik tidak berpasangan, yaitu :
Gambar 3. Rumus Komparatif Kategorik Tidak Berpasangan Tabel 4.1. Jumlah Sampel
No. P1
P2 Variabel
Jumlah Sampel
Sumber
1 0,6
0,7 Suhu
182 Yudhastuti dkk, 2005
2 0,6
0,5 Suhu
138 Yudhastuti dkk, 2005
a. Nilai P1 yang diambil sebesar 0,6 mengenai hubungan suhu dengan keberadaan larva Aedes aegypti Yudhastuti dkk, 2013
b. Nilai P2 yang diambil adalah menggunakan estimasi beda 10 dikarenakan peneliti tidak mengetahui nilai P2 dari penelitian sebelumnya.
1. P2 yang pertama adalah 10 P1 P2 = 10 + 60 = 70
P2 = 0,7
42 2. P2 yang kedua adalah 10 P1
P2 = 60 - 10 = 50 P2 = 0,5
c. Kesalahan tipe I 5, Z
1-
α
2
= 1,96
d. Kesalahan tipe II 10, Z
1-
β
= 1,28 Jadi, sampel yang didapat adalah sampel terbesar dari hasil perhitungan
tersebut. n = 182
n + 10n = 182 + 19 = 201 Untuk mengantisipasi adanya data yang hilang atau kurang, peneliti
merasa perlu menambahkan 10 dari total sampel yang telah di dapat. Jadi, total sampelnya adalah 201 KK.
43 Tabel 4.2. Jumlah Sampel Per RW
RW Jumlah Sampel
I 20
II 27
III 18
IV 18
V 25
VI 12
VII 15
VIII 22
IX 12
X 21
XI 11
Total 201
4.5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Teknik ini akan menentukan sampel yang ada di dalam wilayah
penelitian yaitu Kelurahan Kebon Kacang yang terbagi menjadi 11 rukun warga RW. Jumlah KK yang ada di Kelurahan Kebon Kacang adalah
8347 KK Laporan Bulanan Kelurahan Kebon Kacang, 2014. Dari seluruh jumlah KK yang ada, akan dibuat nomor urut dari 1 hingga 8347
dan akan dipilih 201 KK secara acak. Pemberian nomor urut tersebut akan