Ruang Lingkup Penelitian Perilaku 3M Plus Ibu Rumah Tangga dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kepadatan Larva Aedes Aegypti di Wilayah Zona Merah, Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat Tahun 2014

11 berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musimalam serta perilaku manusia. Karena nyamuk yang menggigit orang yang darahnya mengandung virus dengue, sepanjang nyamuk tersebut hidup akan tetap mengandung virus dengue dan setiap saat dapat ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya pula menggigit pada siang hari Wahono, 2004.

2.1.3. Tempat Penularan

Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Tempat potensial untuk terjadi penularan DBD adalah Depkes RI, 1992 : 1. Wilayah yang banyak kasus DBD endemis 2. Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang- orang yang datang dari berbagai wilayah. Tempat-tempat tersebut antara lain : • Sekolah, karena anakmurid sekolah berasal dari berbagai wilayah selain itu merupakan kelompok umur yang paling susceptible terserang DBD • Rumah sakitpuskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. 12 Karena dalam hal ini orang yang datang dari berbagai wilayan dan kemungkinan diantaranya adalah penderita DBD atau carier virus dengue • Tempat umum lainnya seperti : hotel, pertokoan, pasar, restoran, dan tempat ibadah

2.1.4. Tanda dan Gejala DBD

Pada umumnya penderita DBD dikenal dengan gejala bintik-bintik atau ruam merah pada kulit yang apabila diregangkan malah terlihat jelas bintik-bintiknya. Hal itu memang menjadi salah satu tanda bahwa telah tergigit nyamuk Aedes aegepty. Untuk lebih waspada dan menindaklanjuti kasus DBD, berikut beberapa gejala DBD : 1. Demam Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 mendadak turun. Jika digambarkan, maka grafiknya menyerupai pelana kuda Depkes RI, 2005.

2.1.5. Pencegahan DBD

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah yaitu Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :