BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui karakteristik, perbedaan tekanan darah perokok nikotin tinggi dan nikotin rendah pada
laki-laki berumur 15 – 30 tahun di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan tahun 2009.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena :
1. letak strategis mudah dijangkau dan belum pernah dilakukan penelitian tentang pemeriksaan tekanan darah pada perokok yang berada di Lingkungan I kelurahan Pulo
Brayan Kota kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan. 2. Saat melakukan survei pendahuluan ditemukan bahwa kebanyakan laki – laki yang
berumur 15 sampai 30 tahun mengkonsumsi rokok di Lingkungan I 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya laki – laki tentang bahaya yang
ditimbulkan rokok terhadap kesehatan dan pada umumnya jarang bahkan tidak pernah memeriksakan tekanan darah.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni sd Juli 2009
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua laki – laki yang berumur 15 – 30 tahun yang mengkonsumsi rokok yang berada di kelurahan Pulo Brayan
Kota Kecamatan Medan Barat yang berjumlah 144 orang, dimana yang mengkonsumsi rokok sebanyak 131 orang dan yang tidak mengkonsumsi rokok 13 orang.
3.3.2. Sampel
Dalam penelitian ini sampel diambil dari populasi dengan cara purposive. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh
Notoatmodjo, 2003. Rumus :
n =
2
1 d
N N
+ Keterangan : N = Populasi
n = Sampel d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi ditetapkan = 0,1
n = 1
, 131
1 131
2
+
n = 31
, 2
131
n = 56,70 n = 57 Orang
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas diperoleh 57 orang, maka peneliti mengenapkan menjadi 60 orang yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, dengan
menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi 1. Kriteria Inklusi :
- Laki – laki perokok yang berumur 15 – 30 tahun - Bersedia menjadi responden
- Berada di Lingkungan I kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan
- Mengkonsumsi rokok yang tetap yang mengandung nikotin tinggi atau nikotin rendah. 2. Kriteria eksklusi
- Tidak perokok - Tidak bersedia menjadi responden
- laki – laki berumur di bawah 15 tahun dan laki – laki berumur di atas 30 tahun
Alat untuk memeriksa tekanan darah
- Stetoskop
- Sfigmomanometer Air Raksa Spirit
Cara kerja
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali pada kedua kelompok yang akan diteliti dengan langkah – langkah :
1. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum menghisap rokok Pengukuran I
2. Menghindari rokok, makanan, ninuman yang mengandung alkohol atau kafein minimal, 30 menit
Universitas Sumatera Utara
3. Kondisi pasien dalam keadaan santai 4. Menggunakan pakaian yang longgar, terutama disekitar lengan
5. kosongkan kandung kemih 6. Ukur tekanan darah, pada saat pengukuran ini posisi pasien duduk kerena keadaan
yang tidak memungkinkan untuk berbaring. Dengan cara yaitu : - Manset sfigmomanometer digembungkan di sekitar lengan untuk sementara
menghambat aliran darah. Stetoskop diletakan di antara manset dan lengan tangan. - Manset kemudian dikempiskan secara berlahan sampai muncul suara pertama yang
menandakan tekanan sistolik. - Manset terus dikempiskan sampai tidak ada lagi suara yang terdengar. Ini adalah
tekanan antara dua denyut diastolik. - Catat hasil pengukuran tekanan darah pada lembar observasi
- Pengukuran dilakukan setelah responden menghisap habis 1 batang rokok Pengukuran II
- Catat hasil
- Pengukuran tekanan darah dilakukan setelah 20 menit responden berhenti merokok Pengukuran III
- Catat hasil
3.4. Metode pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner, observasi dan pengukuran tekanan darah kepada laki – laki yang berumur 15 – 30 tahun
yang berada di Lingkungan I kelurahan Pulo Brayan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder di peroleh dari studi kepustakaan, internet, dan literatur–literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.5. Defenisi Operasional
1. Rokok adalah bahan yang terbuat dari tembakau yang telah di campur berbagai zat kimia berbahaya apabila di konsumsi.
a. Rokok nikotin tinggi adalah jika dalam lebel kotak rokok bernilai lebih besar dari 1, 5 mg pada sebatang rokok
b. Rokok nikotin rendah adalah jika dalam lebel kotak rokok bernilai kurang dari 1, 5 mg pada sebatang rokok.
2. Tekanan darah perokok adalah nilai yang di peroleh dari hasil pemeriksaan pada responden dengan menggunakan TensimeterSpignomanometer
3. Karakteristik Perokok adalah gambaran keadaan responden yang terdiri atas umur,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah rokok, lama merokok dan riwayat penyakit keluarga.
a. Umur adalah Lamanya hidup responden dalam tahunan, yang dihitung sejak dilahirkan hingga saat responden diwawancarai.
b. Pendidikan adalah Tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan atau ditamatkan responden.
c. Pekerjaan adalah Suatu kegiatan yang dilakukan responden untuk mendapatkan imbalan berupa uang.
d. Pendapatan adalah Penghasilan berupa uang yang diperoleh responden tiap bulan dari hasil kerjanya
Universitas Sumatera Utara
e. Biaya RokokBulan adalah Banyaknya jumlah uang yang digunakan untuk membeli rokok selama 1 bulan.
f. Jumlah rokok adalah banyaknya batang rokok yang dihisap responden dalam 1 hari.
g. Lama merokok adalah rentan waktu yang dilalui responden mulai dari awal merokok hingga saat diwawancarai.
h. Riwayat penyakit keluarga adalah penyakit yang pernah diderita seluruh keluarga.
3.6. Aspek Pengukuran
1. Pada rokok Rokok nikotin tinggi =
≥ 1,5 mg Rokok bernikotin rendah =
≤1,5 mg 2. Pada Tekanan Darah
Kategori Sistolik mmHg
Diastolik mmHg
Normal 130
85 Normal Tingg i
130 – 139 85 – 89
Hipertensi tingkat 1 140 – 159
90 – 99 Hipertensi tingkat 2
160 – 179 100 – 109
Hipertensi tingkat 3 ≥180
≥ 110
Sumber: WHO World Health Organitation
Universitas Sumatera Utara
3.7. Teknik Pengolahan Data