resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif pertahun di US Sugito, 2008 .
2.1.5. Motivasi yang menyebabkan menjadi perokok
Pada masa lalu perokok diklasifikasikan secara singkat sebagai perokok berat atau ringan, perokok penyedot inhaler atau bukan, perokok teratur atau sekali–sekali.
Namun deskripsi kasar ini tidak menjelaskan mengapa orang merokok. Dengan adanya hasil studi baru dari penelitian–penelitian yang sudah dilakukan terdapat kesepakatan 7
jenis motivasi penyebab orang merokok yaitu Anonimous, 2009. 1. Alat Pergaulan psikososial
Merokok pada situasi sosial dan menggunakan nilai simbolis dari tindakan merokok ini untuk meningkatkan kehidupan bersosial.
2. Kepuasan saraf sensorimotor Merokok untuk kepuasan mulut, sensorik dan manipulasi rokok itu sendiri
3. Sumber Kenikmatan Indulgent Merokok untuk memperoleh kenikmatan dan menambah kegembiraan, kesenangan yang
sudah ada. Inilah jenis yang paling umum. Dua atau tiga jam dapat berlalu tanpa keinginan untuk merokok, namun pada situasi bergembira dapat lebih sering.
4. Penenang sedatif Merokok untuk menghilangkan perasaan tak enak, bukan untuk kenikmatan. Perasaan
lega kadang–kadang juga timbul karena kegiatan sensorimotor seperti rasa tenang bila mengelus–elus rokok sebelum disulut, namun umumnya rasa lega timbul sebagai efek
sedatif dari nikotin yang bekerja.
Universitas Sumatera Utara
5. Perangsang stimulasi Efek stimulan dari nikotin dipakai untuk “mengangkat“ atau memacu semangat,
membantu berfikir dan konsentrasi, mencegah kelelahan dan mempertahankan kinerja pada tugas yang monoton dan lama, serta meningkatkan kemampuan dalam situasi stress.
6. Memenuhi kecanduan addiktif Merokok semata–mata untuk memenuhi tuntutan atau mencegah terjadinya sinroma
penarikan, yang akan timbul apabila seorang perokok telah melewatkan 30–40 menit atau kurang tanpa rokok.
7. Keterbiasaan Otomatis Ini terjadi pada sebagian perokok berat yang dengan tidak disadari lagi secara otomatis
akan mencari sebatang rokok. Ini baru disadari jika tanganya sudah kosong.
2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok