Hasil Pengukuran Tekanan Darah Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah

dan RS Negeri serta klinik. Menurut Depkes RI 2003, Mengemukakan bahwa masih banyak diantara anggota masyarakat di Indonesia yang tidak memahami dengan benar akan bahaya merokok bagi kesehatan. Salah satu kesulitan untuk mengkomunikasikan resiko kesehatan adalah tenggang waktu 20 – 25 tahun yang dibutuhkan sejak seseorang mulai merokok sampai timbulnya berbagai macam penyakit akibat rokok, misalnya kanker paru. Responden yang mempunyai riwayat penyakit yang pernah diderita atau keluarga yang mempunyai penyakit hipertensi hanya 2 orang 3,3 dan 58 responden lainnya tidak mempunyai atau menderita riwayat penyakit.

5.2. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengukuran tekanan darah pada responden dapat dilihat bahwa pada perokok nikotin tinggi dan nikotin rendah terjadi peningkatan tekanan darah sistol sekitar 20 – 25 mmHg. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riphgi 2009, bahwa rokok yang mengandung nikotin tinggi menyebabkan frekuensi denyut jantung istirahat serta meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol dan pendapat Beaglehole yang dikutip Sitepoe 2000, mengatakan merokok sebatang rokok setiap hari akan meningkatkan tekanan darah sistolik 10 – 25 mmHg serta menambah detak jantung 5 – 20 kali per menit, merokok akan mengakibatkan vasokontriksi pembuluh perifer dan pembuluh darah ginjal sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Tekanan darah jika terus meningkat dan dalam waktu yang lama akan menjadi menetap menyebakan hipertensi yang merupakan faktor penyebab serangan jantung dan stroke serta akan memudahkan berbagai jenis penyakit lain akan muncul. Nikotin memiliki beragam efek pada tubuh manusia, nikotin Universitas Sumatera Utara merupakan racun yang bertindak langsung ke otak yang hanya membutuhkan waktu 10 detik untuk sampai ke otak, merusak pikiran dan tubuh. Nikotin secara berlahan akan mengakibatkan perubahan pada sel – sel otak perokok yang mengakibatkan ketagihan. Efek yang paling berbahaya dari mengkonsumsi tembakau dan ketergantungan nikotin akan menyebabkan kanker, dan sepertiga dari semua penyakit kanker tersebut adalah kanker paru, penyakit ini pembunuh pertama pria maupun wanita dan menguasai sekitar 90 dari semua kasus kanker paru pada para perokok Sitepoe, 2000. Hal ini sesuai pendapat Sugito 2008, rokok tanpa nikotin dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah dan kenaikan tekanan darah akan lebih besar apabila mengkonsumsi rokok bernikotin tinggi. Untuk hasil Pemerikasaan tekanan darah setelah 20 menit berhenti merokok terjadi penurunan tekanan darah sekitar 10 – 20 mmHg. Hal ini sesuai pendapat Arora 2008, yang mengatakan bahwa setelah 20 menit berhenti merokok tekanan darah berangsur normal dan detak jantung kembali normal karena nikotin dalam metabolisme dapat hilang dari tubuh dalam beberapa jam, namun jika perokok terus menerus merokok dan lama kelamahan bertambah kuat, maka dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

5.3. Perbedaan Tekanan Darah Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah