13. Rokok dan kehamilan Berdasarkan hasil penelitian 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang sehari
melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Meningkatkan kelahiran prematur, keguguran dan pendarahan.
14. Rokok dan Kanker Kulit Berdasarkan hasil temuan dari peneliti Belanda mengatakan para perokok memiliki
kemungkinan 3,3 kali lebih besar mengidap karsinoma sel skuamosa dibanding yang tidak merokok. Menghisap 21 batang rokok atau lebih per hari meningkatkan risiko
penyakit tersebut empat kali lipat Handoko, 2008 15. Rokok mempercepat ketuaan
Asap rokok ternyata bisa membuat orang cepat jadi tua. Menurut Sri dalam bukunya mengatakan dikalangan perokok ditemukan penurunan kadar air dalam lapisan kulit luar
dan lain–lain sehingga terjadi penurunan estrogen yang mengakibatkan kulit menjadi kering dan keriput dan serabut elatin yang menebel dan terputus–putus sampai kejaringan
halus pada kulit, yang membuat kulit jadi kendur dan keriput.
Dampak asap rokok pada lingkungan
1. Asap rokok dapat mengakibatkan pencemaran udara 2. Bungkus dan puntung rokok menjadi permasalahan sampah limbah
3. Puntung rokok yang masih menyala dapat menyebabkan kebakaran.
2.1.9. Dampak yang ditimbulkan akibat merokok
Masalah rokok merupakan masalah Nasional dan Internasional karena dampak yang ditimbulkan menyangkut banyak aspek yakni Herlianti, 2008
Universitas Sumatera Utara
1. Aspek Kesehatan Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen–elemen, dan 200 diantaranya berbahaya
bagi kesehatan. Kandungan utama pada rokok yaitu nikotin bersifat ketagihan dan tar bersifat kersinogenik. Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya
25 jenis penyakit. 2. Aspek ekonomi
Tingginya kerugian ekonomi akibat rokok setahunnya di dunia kurang lebih 200 milyar dolar Amerika. Menurut WHO memperkirakan negara–negara berkembang
menghabiskan sampai seperempat dari penghasilan untuk rokok. Data dari Malaysia sekitar 30 , dan Cina yang paling tinggi sekitar 60 . Sementara pendapatan dari hasil
pajak tidak setara di bandingkan dengan biaya yang harus dibayar akibat dampak buruk kebiasaan merokok.
3. Aspek sosial Untuk sebagian besar orang, rokok menjadi ritual yang harus dilakukan bersama sahabat,
kolega dan keluarga, namun sekarang merokok bukan lagi hanya dijadikan sebagai ritual tetapi merokok sudah dilakukan setiap saat bahkan tidak memperdulikan orang–orang
disekitarnya dan disembarang tempat sehingga orang lain juga terkena dampaknya. 4. Aspek kebijakan
Masalah rokok yang terkait dengan kesehatan memang sulit ditangani. Salah satu penyebabnya hingga kini Indonesia belum meratifikasi Framework Convention on
Tobacco Control FCTC . Indonesia belum memiliki peraturan perundang–undangan secara tegas mengatur upaya perlindungan anak dibawah 18 tahun dari bahaya merokok
Universitas Sumatera Utara
dan bebasnya penjualan rokok yang tidak dimasukkan dalam undang–undang untuk dilarang.
Dibanding dengan Singapura, Indonesia Ketinggalan 30 tahun dalam hal regulasi peraturan rokok. Di Singapura, iklan rokok dilarang sma sekali. Kawasan tanpa rokok
diterapkan ketat.
2.1.10. Kematian akibat merokok
Pada tahun 2030, atau bahkan lebih cepat dari itu, satu dari enam manusia akan meninggal akibat kebiasaan merokoknya, separuh dari kematian ini terjadi pada usia
pertengahan, saat dimana perokok tersebut dalam puncak produktivitas Aditama, 2006 .
2.1.11. Beberapa alasan untuk menghentikan kebiasaan merokok