2.2.1. Prinsip kerja nikotin
Prinsip kerja nikotin yaitu menyebabkan pembuluh darah menyempit dengan cepat, sehingga organ–organ tubuh akan kekurangan oksigen, antara lain otak dan otot
jantung. Pada pemakaian jangka lama, nikotin juga akan menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku dan berkapur atherosclerosis, dengan demikian suplai oksigen ke
organ–organ tubuh akan menurun sedikit demi sedikit Danusantoso, 1993 Rokok yang dibakar mengeluarkan asap, lalu dihirup maka nikotin beserta asap
turut masuk ke dalam paru–paru, kemudian diabsorbsi secara cepat kedalam aliran darah, menyebar keseluruh tubuh. Nikotin mempengaruhi banyak organ tubuh termasuk
jantung, pembuluh darah, sistem hormon, metabolisme dan otak. Nikotin juga ditemukan di dalam air susu ibu ASI , bahkan pada lendir hasil sekresi serviks. Selama kehamilan,
nikotin dapat dengan bebas ‘ berkeliaran ‘ di plasenta, air ketuban dan tali pusar janin Fuad, 2008 .
2.2.2. Penggunaan nikotin
1. Nikotin di gunakan kedalam campuran rokok
Nikotin memproduksi perasaan senang yang membuat para perokok ingin terus–menerus merokok. Setelah sistem saraf beradaptasi dengan nikotin, perokok cenderung menambah
jumlah batang rokok yang dihisap. Akibatnya, kadar nikotin dalam darah juga ikut meningkat. Dosis 30–60 mg dari nikotin dianggap sebagai dosis yang mematikan pada
manusia. 2.
Nikotin digunakan sebagai insektisida karena sangat ampuh membunuh serangga.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Efek nikotin
Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sumbatan pada pembuluh darah. perubahan hormon adalah sebagian kecil efek yang akan di rasakan saat mulai merokok.
Terpapar nikotin dalam waktu yang lama dikombinasikan dengan karbon monoksida yang ikut masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh
darah. Hal ini yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Berdasarkan hasil riset terhadap sel manusia dan binatang yang dilakukan para
ahli yang berasal dari Universitas Stanford menemukan, nikotin ternyata dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru. Yaitu suatu proses yang dipercaya dapat
membantu tumor dan plah arteri tumbuh dan berkembang. Untuk itu peneliti menyarankan terapi penggantian nikotin sebaiknya tetap hanya dijadikan sebagai
tindakan jangka pendek dalam menghentikan kebiasaan merokok dan bukan terapi jangka panjang untuk mengobati kecanduan nikotin Riphqi, 2009 .
Nikotin bukan merupakan pencetus langsung dari aktivitas pembentukan sel–sel kanker, tetapi nikotin memungkinkan senyawa nitrosamine dari tembakau yaitu salah
satu senyawa penyebab kanker. Efek ketagihan dari nikotin berasal dari fungsinya dalam merangsang dopamine
senyawa kimia pada otak yang menimbulkan perasaan tenang. Efek ketagihan nikotin timbul dalam dua sisi, yakni mental dan fisik Susanna, 2003
2.2.4. Gejala ketagihan nikotin