Perbandingan Tekanan Darah Pada Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah.

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat tekanan darah sistol sebelum merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 28 orang 93,3 dan yang paling sedikit pada klasifikasi normal tinggi = 130 – 139 mmHg sebanyak 2 orang 6,7, tekanan darah sistol sesudah merokok paling sedikit pada klasifikasi hipertensi tingkat 1 = 140 – 159 mmHg sebanyak 2 orang 6,6, tekanan darah sistol 20 menit setelah berhenti merokok yang paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 30 orang 100. Tekanan darah diastol sebelum merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 30 orang 100, tekanan darah diastol sesudah merokok yang paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 24 orang 80,0 dan paling sedikit pada klasifikasi normal tinggi = 85 – 89 mmHg sebanyak 1 orang 3,3, tekanan darah diastol 20 menit setelah berhenti merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 29 orang 96,7 dan paling sedikit pada klasifikasi normal tinggi = 85–89 mmHg sebanyak 1 orang 3,3.

4.5. Perbandingan Tekanan Darah Pada Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah.

Untuk melihat perbandingan pada ke 2 kelompok penelitian yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah dari rokok yang mengandung nikotin tinggi atau nikotin rendah maka dibandingkan antara sebelum merokok dan sesudah merokok dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Perbandingan Tekanan Darah Pada Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah Sebelum Merokok Dengan sesudah Merokok di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan Tahun 2009 Perbandingan Tekanan Darah Nikotin Tinggi Nikotin Rendah Sistol mmHg SebelumMerokok Sesudah merokok Sebelum Merokok Sesudah merokok Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase 130 23 76,6 9 30,0 28 93,3 14 46,7 130 7 23,4 21 70,0 2 6,7 16 53,3 Total 30 100 30 100 30 100 30 100 Diastol mmHg 85 30 100 10 33,3 30 100 24 80,0 85 20 66,7 6 20,0 Total 30 100 30 100 30 100 30 100 Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat sebelum merokok tekenan darah sistol paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 23 orang 76.6, sedangkan sesudah merokok tekanan darah sistol paling banyak pada klasifikasi normal tinggi = 130 mmHg sebanyak 21 orang 70,0. Untuk nikotin rendah sebelum merokok tekanan darah sistol paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 28 orang 93,3 sedangkan sesudah merokok tekanan darah sistol paling banyak pada klasifikasi Normal tingg = 130 mmHg sebanyak 16 orang 53,3. Pada perokok nikotin tinggi sebelum merokok tekanan darah diastol seluruhnya pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 30 orang 100,0, setelah merokok tekanan darah diastol paling banyak pada klasifikasi normal tinggi = 85 mmHg sebanyak 20 orang 66,7. Pada perokok nikotin rendah sebelum merokok tidak mengalami kenaikan tekanan darah diastol seluruhnya pada klasifikasi normal = 85 mmHg, sedangkan setelah merokok tekanan darah diastol paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 24 orang 80,0. Untuk rokok nikotin rendah tidak terlalu berpengaruh terhadap tekanan darah diastol. Berdasarkan hasil perbandingan Universitas Sumatera Utara tekanan darah antara perokok nikotin tinggi yang mengalami kenaikkan tekanan darah sebanyak 21 orang 70,0 dengan nikotin rendah sebanyak 16 orang 53,3 diperoleh selisih 5 orang 16,7, yang paling mempengaruhi kenaikkan tekanan darah adalah rokok yang mengandung nikotin tinggi. Untuk melihat penurunan tekanan darah maka dibandingkan sebelum merokok dengan 20 menit setelah berhenti merokok dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9. Perbandingan Tekanan Darah Pada Perokok Nikotin Tinggi dan Nikotin Rendah Sebelum Merokok Dengan 20 Menit Setelah Berhenti Merokok di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan Tahun 2009 Perbandingan TD Nikotin Tinggi Nikotin Rendah Sistol mmHg Sebelum Merokok 20 menit Setelah berhenti merokok Sebelum Merokok 20 menit Setelah berhenti merokok Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase 130 23 76,6 21 70 28 93,3 30 100 130 7 23,4 9 30 2 6,7 Total 30 100 30 100 30 100 30 100 Diastol mmHg 85 30 100 20 66,7 30 100 29 96,7 85 10 33,3 1 3,3 Total 30 100 30 100 30 100 30 100 Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dari 30 responden pada rokok nikotin tinggi dapat dilihat bahwa tekanan darah sistol sebelum merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 23 orang 76,6 dan 20 menit setelah berhenti merokok yang mengalami penurunan sebanyak 21 orang 70,0. Sedangkan pada perokok nikotin rendah tekanan darah sistol sebelum merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 130 mmHg sebanyak 28 orang 93,3 dan 20 menit setelah berhenti merokok tekanan darah kembali ke normal sebanyak 30 orang 100 Universitas Sumatera Utara Untuk perokok nikotin tinggi tekanan darah diastol sebelum merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 30 orang 100 dan setelah 20 menit berhenti merokok paling banyak pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebanyak 20 orang 66,7. Sedangkan pada perokok nikotin rendah tekanan darah diastol seluruhnya pada klasifikasi normal = 85 mmHg sebelum merokok sebanyak 30 orang 100 dan setelah 20 menit berhenti merokok sebanyak 29 orang 96,7, 1 responden tetap pada klasifikasi normal tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan dari 60 orang yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh bahwa responden pada umumnya terletak pada kelompok umur 21 - 25 tahun sebanyak 31 orang 51,7 dan yang paling sedikit berada pada kelompok umur 15 – 20 tahun sebanyak 13 Orang 21,7. Dimana keadaan tersebut adalah merupakan masa produktivitas, namun mereka tidak menyadari kerugian yang akan ditimbulkan akibat rokok tersebut. Menurut Taylor 1999, mengatakan selama beberapa waktu, merokok digambarkan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan kejantanan. Hal tersebut yang menambah peningkatan konsumsi rokok Tingkat pendidikan responden paling banyak AkademiPerguruan Tinggi 21 Orang 35 dan yang paling sedikit responden tamat SD 7 Orang 17,7, Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sudah baik, hal ini berarti bahwa responden sudah mempunyai wawasan yang cukup luas dan mampu memilih yang baik serta menghindari suatu hal yang dapat merugikan kesehatan, namun tingginya tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi perilaku kebiasaan merokok karena walaupun mereka mengetahui merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan, namun responden tetap mengkonsumsi rokok dan mengatakan lebih baik merokok daripada makan dan susah untuk meninggalkan kebiasaan merokok karena sudah ketergantungan. Hal ini sesuai dengant Hoepoedio 2006, yang mengemukakan bahwa kebiasaan mengkonsumsi Universitas Sumatera Utara