Sejarah Tembakau dan Industri Rokok di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabaccum, Nicotiana Rustica dan Spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan PP No. 19 tahun 2003. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok Masridayanti, Ely, dkk, 2008. Merokok adalah penyabab kematian yang paling besar jumlahnya namun sebenarnya dapat dicengah. Masalah rokok yang terkait dengan kesehatan di Indonesia memang sulit ditangani. Salah satu penyababnya karena hingga kini Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara yang belum meratifikasi framework Confention On Tobacco Control FCTC. Selain itu Indonesia belum memiliki peraturan perundang–undangan yang secara tegas mengatur upaya perlindungan anak dibawah 18 tahun dari bahaya rokok. Bahkan dalam PP no. 2320002 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, tidak ada satu pasal yang melarang penjualan rokok kepada anak dibawa usia Tulus, 2008.

2.1.1. Sejarah Tembakau dan Industri Rokok di Indonesia

Tembakau merupakan tanaman asli dari Afrika atau Asia. Kata tembakau berasal dari kata Indian, tobacco yaitu nama pipa yang digunakan orang Indian untuk menghisap daun tembakau tersebut Matnawi, 1997. Tanaman tembakau di Indonesia diperkirakan dibawah oleh bangsa Portugis dan Spanyol pada abad ke-16. Nicotiana Tobaccum baru Universitas Sumatera Utara ditanam di pulau Jawa sekitar tahun 1609 dan kemudian menyebar ke pulau – pulau lain di Indonesia Rochadi, 2005. Menurut laporan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Republik Indonesia Dirjen Perkebunan RI, 1990, secara garis besar tembakau di Indonesia dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: 1. Tembakau asli, adalah tembakau yang masuk dan tersebar sejak ratusan tahun yang lalu dan telah beradaptasi dengan lingkunganya. 2. Tembakau introduksi, adalah tembakau yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1900- an, seperti jenis Virginia, Burley dan Oriental. Beberepa cara pemakain tembakau di Indonesia yaitu : a. Pemakaian tembakau tanpa asap Smokeless Tobacco Tembakau dingunakan dalam bentuk suntil. Daun tembakau dirajang kemudian dikeringkan dan dibentuk sebesar jempol kemudian dimasukkan ke dalam mulut, diletakkan di sudut mulut kanan dan kiri. Walaupun tidak berbentuk adanya asap tetapi kadar nikotin yang dijumpai sudah melampaui ambang batas sehingga dapat menimbulkan ketagihan. Suntil tidak mengandung tar karena tar hanya dijumpai apabila tembakau dibakar. b. Pemakaian tembakau sebangai rokok Diluar negeri bahan baku rokok hanya tembakau, yang dikenal dengan rokok putih, ada rokok khas di Indonesia yang disebut rokok kretek. Bahan baku rokok kretek adalah tembakau dan cengkeh. Menurut Wise dan Guerin 1986 perbandingan tembakau dengan cengkeh adalah 60:40. Standar Nasional Indonesia Rokok kretek yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian menjelaskan rokok kretek adalah Universitas Sumatera Utara rokok dengan atau tanpa filter yang dicampur cengkeh rajangan kurang lebih 30 dari komposisi setiap batang rokok kretek. Sebagai bahan baku, di samping tembakau juga ditambahkan kemenyan dan kelembak yang disebut rokok kelembak atau rokok siong. Selain rokok yang biasa ada juga tembakau yang digunakan sebagai rokok pipa dan rokok cerutu. Pembalut cerutu yang terkenal di dunia adalah daun Tembakau Deli yang telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1864.

2.1.2. Jenis – Jenis Rokok