Standar Mutu BahanProduk Proses Produksi

2.4.2. Standar Mutu BahanProduk

Standar mutu bahanproduk yang diterapkan Audio Business Unit adalah suatu sistem yang mana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk dibidang elektronik. Untuk menjaga mutu bahanproduk, perusahaan melakukan standarisasi pada beberapa tahap. 1. Tahap I Tahap Standar Komponen Awal Setiap komponen yang akan diproses sebelumnya masuk kebagian receiving dan akan diinspeksi oleh bagian IQC Incoming Quality Control berdasarkan spesifikasi produk yang standar dan fungsinya yang akan dilakukan secara sampling, selain itu akan diinspeksi berdasarkan CSM Chemical Substance Management dan RoHS Restricted of Hazardous Substance untuk melihat kadar kimia yang berbahaya pada komponen, sehingga produk yang nantinya dipasarkan adalah produk yang berkualitas dan ramah lingkungan. Adapun bahan kimia yang diperhatikan adalah: 1. Cadmium Cd 20 ppm 2. Pb LeadTimah Hitam 100ppm atau 500 ppm bergantung kepada parts 3. Hg RaksaMercury 100 ppm 4. Cr +6 Chromium Hexavalent 100 ppm 5. PBB Poly Brominated Biphenyls 100 ppm 6. PBDE Poly Brominated Diphenyl Ethers 100 ppm Prosedur pada IQC yaitu supplier harus memiliki sertifikat pada parts bebas bahan kimia dan pemeriksaaan pada IQC dilakukan secara sampling. 2. Tahap II Tahap Standar Proses Dalam proses produksi juga dilakukan standar mutu produk, yaitu : a. Bagian AMP Auto Mounting Plant menetapkan standar mutu untuk hasil PCB yang tidak sempurna. Mutu dikatakan tidak sempurna apabila : - Komponen lepas - Komponen salah letakmenumpuk - Komponen pecahretak - Kaki komponen tidak terpasang dengan tepat - Kaki komponen terpotong - Kaki komponen terlalu pendek - Komponen yang dirakit memiliki nilai yang tidak sesuai - Salah PCB - Didapati pada PCB setengah proses AMP juga memiliki inspector tersendiri dalam menjaga mutu produk yang dihasilkan, produk hasil produksi diinspeksi 100 tanpa sampling, dan AMP juga memiliki QC shift yang harus melakukan sampling 2xshift dari hasil produksi untuk mengetahui kondisi mutu yang ada. b. Bagian PCB Assembly menetapkan standar mutu berdasarkan hasil soldering dari setiap komponen pada PCB, pemeriksaan ini dilakukan oleh operator pada proses touch up dan kemudian diinspeksi kembali untuk kemampuan fungsi dari PCB unit tersebut pada bagian pengechekan fungsi. c. Bagian Final Assembly menetapkan standar mutu dengan memperhatikan komponen yang akan dirakit berdasarkan appearance dari komponen tersebut oleh masing-masing operator di line production. Dan untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan disetiap line terdapat bagian repairing untuk memperbaiki komponen ataupun produk jadi yang berstatus “NG” Not Good 3. Tahap III Tahap Standar Produk Akhir Pemeriksaan akan mutu produk juga akan dilakukan oleh bagian OQC Out going Quality Control. Proses inspeksi dilakuka secara sampling. Adapun yang diinspeksi pada bagian OQC adalah : a. General Inspection : untuk memeriksa penampilan, konstruksi produk, dan pengoperasian b. Safety Inspection : untuk memeriksa kebocoran arus c. Measurment Inspection : untuk memeriksa kepekaaan penerimaan AMFM d. Reliability Inspection : untuk menguji keandalan produk e. Assembli Instruction Manual Inspection : untuk memeriksa komponen yang terpasang sesuai dengan AIM yang dutetapkan perusahaan.

2.4.3. Uraian Proses Produksi