cabinet dari box. Pada saat kegiatan tersebut, operator mengalami kesulitan karena harus melakukan kegiatan pencarian search, hal ini dikarenakan miramat
pembungkus bekas front cabinet diletakkan kembali kedalam box tersebut. Kondisi-kondisi tersebut mengakibatkan tingginya waktu proses dan adanya
penambahan jam kerja lembur overtime yang dilakukan oleh pihak perusahaan guna mencapai target produksi yang telah ditetapkan untuk memenuhi permintaan
konsumen. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Teguh Baroto terhadap
masalah line balancing yaitu “Simulasi Perbandingan Algoritma Region Approach, Positional Weight, dan Moodie Young dalam Efisiensi dan
Keseimbangan Lini Produksi” menyimpulkan bahwa dengan Algoritma Region Approach dimana kriteria precedence diagram yang dimulai tidak dari satu
operasi atau memiliki banyak operasi independen yang
selanjutnya bercabang menjadi dua atau lebih maka akan meningkatkan efisiensi lintasan yang lebih baik.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dilakukan suatu cara untuk menyeimbangkan lintasan perakitan dengan memperhatikan non value added
activity pada setiap elemen kerja yang dilakukan oleh operator.
1.2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah adanya kegiatan yang bersifat non value added sehingga meningkatkan
waktu proses perakitan dan ketidakseimbangan lintasan perakitan radio model R
akibat dari tidak meratanya waktu proses disetiap work center sehingga target produksi tidak tercapai.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menyeimbangkan lintasan perakitan yang lebih efisien dengan metode Kilbridge and Wester Region
Approach untuk memperlancar aliran produksi sehingga target produksi dapat tercapai.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu: 1.
Mampu mengetahui bagaimana pengalokasian elemen kerja yang ada dengan memperhatikan non valuie added activity sehingga keseimbangan lintasan
perakitan menjadi lebih baik. 2.
Mengetahui balance delay, efisiensi dan smoothness index dari hasil perbaikan keseimbangan lintasan perakitan.
3. Merancang tataletak work center usulan lintasan perakitan Radio Model R
berdasarkan hasil perbaikan keseimbangan lintasan perakitan.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Aliran produksi tidak melibatkan product defect. 2.
Penelitian tidak membahas mengenai biaya perubahan yang direncanakan tetapi hanya pada technical process.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tidak ada pergantian operator pada saat dilakukan penelitian.
2. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam kondisi baik tidak rusak dan
bekerja dengan baik. 3.
Proses produksi yang berlangsung dari awal sampai akhir proses dengan jam kerja normal yaitu 9 jam kerja efektif.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan pengalaman dalam menerapkan teori yang didapat di perguruan tinggi kedalam lingkungan industri secara nyata dalam
menyelesaikan suatu permasalahan dalam perancangan sistem keseimbangan lintasan perakitan
b. Memberikan pengalaman dalam mengaplikasikan hasil penelitian dilapangan dengan kriteria processing time yang singkat dan repetisi
masing-masing kegiatan sangat tinggi serta mengeliminasi kegiatan yang dianggap non value added sebelum melakukan penyeimbangan lintasan
2. Bagi Perusahaan a. Sebagai rujukan bagi perusahaan yang dapat digunakan sebagai rancangan
alternatif keseimbangan lintasan perakitan radio model R b. Sebagai landasan untuk menyeimbangkan lintasan perakitan untuk model
radio yang lainnya.
4. Bagi Lembaga atau Institusi Pendidikan
Manfaat bagi lembaga atau institusi pendidikan yaitu sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan perancangan
keseimbangan lintasan perakitan.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir