3.2.4. Identifikasi Akar Masalah “5W dan 1 H”
5W dan 1 H merupakan suatu metode untuk menggali penyebab masalah yang lebih mendalam secara sistematis untuk menemukan cara penanggulangan
yang lebih dalam pula. Metode 5W dan 1 H terdiri dari: 1.
What : apa yang menjadi objek permasalahan 2.
Who : siapa yang terlibat dalam permasalahan tersebut 3.
Where : dimana permasalahan itu terjadi 4.
When : kapan permasalahan itu terjadi 5.
Why : mengapa permasalah itu bisa terjadi 6.
How : bagaimana permasalah itu bisa diselesaikan Berikut ini contoh format 5W dan 1 H seperti terlihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Contoh Format “5W dan 1 H” No Operator Analisis
Keterangan
What Who
Where When
Why How
3.3. Metode Pengukuran Waktu
6
1. Pengukuran Waktu secara Langsung
Metode pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
Yaitu pengukuran yang dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
6
Sutalaksana, Iftikar,dkk. 2005. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB. pp 119-135
a. Metode Sampling Pekerjaan, yaitu pengamatan dilakukan pada waktu-waktu
tertentu yang telah ditentukan secara acakrandom. b.
Metode Jam Henti, yaitu dengan menggunakan instrumen stopwatch dimana metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan
berulang-ulang. Untuk membuat estimasi mengenai jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan, maka The Maytag Company mengusulkan
pelaksanaan pengamatanpengukuran awal dari elemen kegiatan yang ingin diukur waktunya dengan ketentuan sebagai berikut:
- 10 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus sekitar 2 menit atau kurang.
- 5 kali pengamatan untuk kegiatan yang berlangsung dalam siklus waktu yang lebih besar dari 2 menit.
2. Pengukuran Waktu secara Tidak Langsung
Yaitu pengukuran waktu yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan, tetapi dengan membaca grafik atau tabel yang tersedia. Pengukuran dilakukan
terhadap pekerja yang diambil secara acak untuk mencari pekerja normal. Waktu yang diambil adalah waktu siklus dan beberapa pengujian yang
dilakukan yaitu: a.
Pengujian keseragaman data Pengujian keseragaman data dilakukan dengan menetapkan batas kontrol
atas dan batas kontrol bawah dari data sebaran tersebut. Penentuan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah tergantung pada tingkat ketelitian dan
tingkat keyakinan yang telah ditetapkan.
Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stop watch adalah sebagai berikut :
1
2
− −
=
∑
n X
Xi
σ
BKA = X + k
σ
BKB =
X
- k σ
Dengan :
X
= Nilai Rata-rata BKA = Batas Kontrol Atas
σ = Standar Deviasi
BKB = Batas Kontrol Bawah k
= Tingkat Keyakinan = 99
≈ 3 = 95
≈ 2 b.
Pengujian jumlah data yang dibutuhkan Pengujian jumlah data dibutuhkan untuk melihat apakah data yang tersedia
memenuhi tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan. Test kecukupan data dapat digunakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Dengan : N = Jumlah data pengamatan
− =
∑ ∑
∑
X X
X N
N
2 2
40
N’ = Jumlah data teoritis Jika N’ N, maka data pengamatan cukup
Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. Nilai K untuk tingkat kepercayaan tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Tingkat Kepercayaan Tingkat Kepercayaan
Nilai K
≤ 68 1
68 1- α ≤ 95
2 95 1-
α ≤99 3
Nilai S untuk tingkat ketelitian tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Tingkat Ketelitian Tingkat Ketelitian
Nilai S 5
0,05 10
0.1
Diasumsikan tingkat keyakinan adalah 95 dan tingkat ketelitian 5 , maka rumus uji kecukupan data menjadi :
Cara pengukuran Kerja Dengan Stop Watch Time Study: 1.
Definisikan pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati
dan supervisor yang ada. 2.
Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay out, karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan.
3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetil-detilnya tapi masih dalam
batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya. 4.
Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
5. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah jumlah
siklus yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak, tes pula keseragaman data yang diperoleh.
6. Tetapkan performansi rating operator. Performance rating ini ditetapkan untuk
setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performance operator. Untuk elemen kerja yang sepenuhnya dilakukan oleh mesin maka performance
dianggap normal 100. 7.
Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar allowance time guna memberikan fleksibilitas. Waktu
longgar yang diberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi seperti kebutuhan yang bersifat personil, kelelahan, keterlambatan material, dan lain-lain.
9. Tetapkan waktu kerja baku standard time yaitu jumlah total antara waktu normal dan waktu longgar.
Waktu Standar WS = Wn
− Allowance 100
100
Dimana : Wn = Waktu Normal Wn = Waktu proses x Rating Factor
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian action research karena bertujuan
untuk mendapatkan suatu model keseimbangan lintasan produksi yang lebih efisien yang telah memperhatikan non value added activity.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan elektronik yang berlokasi di Jakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan pada periode bulan
Oktober-November 2010.
4.3. Metodologi Penelitian
4.3.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Blok diagram prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut.
4.3.2. Objek Penelitian
Objek penelitian didalam penelitian ini adalah Radio Model R dari Audio
Business Unit pada bagian final assembly. Dalam proses produksi radio model R tersebut, fokus utama dilakukan kepada keseimbangan lintasan perakitan dan
meminimisasi kegiatan non value added.