3.1.4. Beberapa Teknik Line Balancing
Untuk penyeimbangan lintasan perakitan ada beberapa teori yang dikemukakan para ahli yang meneliti bidang ini. Metode ini secara garis besar dibagi
dalam dua bagian, yaitu : 1.
Pendekatan analitis 2.
Pendekatan heuristik Pada awalnya teori-teori line balancing dikembangkan dengan pendekatan
matematis analitis yang akan memberikan solusi optimal, tapi lambat laun akhirnya para peneliti menyadari bahwa pendekatan secara matematis tidak ekonomis.
Memang semua problem dapat dipecahkan secara matematis, tetapi usaha yang dilakukan untuk perhitungan terlalu besar. Sudah banyak alternatif baru, tetapi tidak
ada yang dapat mengurangi jumlah perhitungan pada tingkat yang dapat diterima. Hal tersebut membuat para ahli mengembangkan metode heuristik. Metode
ini didasarkan atas pendekatan matematis dan akal sehat. Batasan heuristik menyatakan pendekatan trial dan eror dan teknik ini memberikan hasil yang secara
matematis belum optimal tetapi cukup mudah memakainya. Usaha yang dikeluarkan untuk perhitungan agar mendapatkan solusi yang optimal seringkali sangat besar dan
sangat riskan apabila data yang dimasukkan tidak akurat. Pendekatan heuristik merupakan suatu cara yang praktis, mudah dimengerti
dan mudah diterapkan. Yang termasuk dalam metode analitis adalah : a.
Metode 0-1 zero one b.
Metode Helgeson dan Birnie Sedangkan yang termasuk dalam metode heuristik adalah:
a. Metode Kilbridge dan Wester Region Approach
b. Metode Integer
c. Metode Moodie Young
3.1.5. Metode Kilbridge and Wester
Metode ini disebut juga metode RA Region Approach. Dalam metode ini diagram precedence dengan elemen-elemennya dikelompokkan dalam sejumlah
kolom. Semua elemen yang bergabung dalam sebuah kolom independen karenanya bisa dipermutasikan di antara mereka dalam berbagai cara tanpa melanggar kaidah
precedence. Elemen-elemen juga bisa dipindah dari satu kolom ke kolom lain di kanannya tanpa mengubah precedence dengan menjaga permutabilitas dalam kolom
yang baru. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan
adalah sebagai berikut: 1.
Hitung waktu siklus yang diinginkan. Waktu siklus aktual adalah waktu siklus yang diinginkan atau waktu operasi terbesar jika waktu operasi terbesar itu lebih
besar dari waktu siklus yang diinginkan. 2.
Buat diagaram precedence dari persoalan yang dihadapi. 3.
Kelompokkan daerah precedence dari kiri ke kanan dalam bentuk kolom-kolom. Dalam tiap wilayah, urutkan pekerjaan mulai dari waktu operasi terbesar sampai
dengan waktu operasi terkecil. 4.
Gabungkan elemen-elemen dalam daerah precedence yang paling kiri dalam berbagai cara dan ambil hasil gabungan terbaik yang hasilnya sama atau hampir
sama dengan waktu siklus.
5. Apabila ada elemen-elemen yang belum tergabung dan jumlahnya kecil dari
waktu siklus lanjutkan menggabungkan dengan elemen di daerah precedence di kanannya dengan memperhatikan batasan precedence.
6. Proses berlanjut sampai semua elemen bergabung dalam suatu stasiun kerja,
lakukan pembebanan dengan memodifikasi susunan elemen kerja kedalam stasiun kerja hingga mencapai solusi yang mendekati optima trial and error .
Untuk menerangkan pemakaian metode diatas maka precedence diagram dapat dilihat Gambar 3.3.
1 2
3 10
4 5
6 7
8 9
11
12 14
13 15
16 I
VI V
IV III
II
Gambar 3.3. Diagram Precedence untuk Kasus Metode Kilbridge-Wester Urutan pembebanan mengikuti prioritas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Prioritas Pembebanan di Tiap Wilayah Region
Prioritas Operasi
Waktu Operasi Detik
I 4,5,3,7,1
20,23,90,30,21 II
9,2,8,6,10 43,22,33,37,45
III 11,12
22,22 IV
14,13 86,22
V 15
21 VI
16 63
Proses pembebanan pekerjaan pada stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut.. Pada akhir setiap pembebanan pada sebuah stasiun kerja, selalu dilihat
kemungkinannya penukuran operasi yang telah dibebanklan dengan salah satu operasi pengikut akan menghasilkan waktu stasiun kerja yang lebnih tinggi.
Tabel 3.2. Pembebanan Operasi pada Stasiun Kerja Stasiun
Kerja Pembebanan
Operasi Waktu Operasi
Stasiun KerjaDetik
Efisiensi Stasiun Kera
1 4
90 90 90 = 100
2 5, 3 , 7
→6, 6 30 + 23 + 33 = 86 86 90 = 96
3 7, 1, 9
21 + 20 + 45 = 86 86 90 = 96
4 2, 8
→10, 10, 11 43 + 22 + 22 = 87 87 90 = 97
5 8, 12, 13
37 + 22 + 22 = 81 81 90 = 90
6 14
86 86 90 = 95
7 15, 16
21 + 63 = 84 84 90 = 93
Efisiensi Rata-rata Lintas Keseluruhan 95.4
Keterangan : 1. Operasi 7 diperlukan dengan 6 menghasilkan peningkatan waktu stasiun dari 74
menit menjadi 86 menit. 2. Operasi 8 diperlukan dengan 10 dan 11 menghasilkan peningkatan waktu stasiun
dari 80 menit menjadi 878 menit.
3.2. Konsep Lean Manufacturing