Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat

(1)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP

KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA

MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

PROPINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

LEONARDO PANJAITAN H34067011

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009 RINGKASAN


(2)

LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan LUKMAN M. BAGA).

Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, karena tujuan dari koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Anggota koperasi pada umumnya terdiri dari pengusaha golongan kecil yang memiliki banyak kelemahan baik dalam segi modal, teknologi dan informasi pasar. Salah satu koperasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari pengusaha kecil adalah Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas yang beranggotakan peternak sapi perah di Kabupaten Cianjur. Keberhasilan suatu koperasi dinilai dari tingkat partisipasi anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, (2) menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

Penelitian dilaksanakan di Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Juni hingga Agustus 2009. Responden penelitian adalah anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas sebanyak 30 orang dan dibagi menjadi dua kategori yaitu responden yang memiliki ternak di bawah 10 ekor (kategori A) dan responden yang memiliki ternak di atas 10 ekor (kategori B). Penelitian ini menggunakan analisis deskriktif, analisis rata-tata dan uji

Wilcoxon.

Berdasarkan hasil analisis proses pengenalan kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pada dimensi tangible responden A prioritas kebutuhan adalah kerapihaan dan pakaian seragam pengurus, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah ketersediaan media informasi koperasi. Pelayanan dimensi

Assurance yang responden A prioritas kebutuhannya adalah pembagian SHU yang adil, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi. Pada pelayanan akan dimensi emphaty responden A prioritas kebutuhannya adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit, dan responden B prioritas kebutuhannya adalah konsultasi teknis.

Berdasarkan hasil analisis kepuasan angota terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pelayanan yang harus diperbaiki terdiri dari pelayanan dimensi

tangible yaitu ketersediaan media informasi koperasi, oleh karena itu, koperasi harus menyediakan media informasi yang terbaru mengenai koperasi. Alangkah lebih baik lagi jika media informasi koperasi seperti majalah diberikan kepada anggota koperasi secara rutin. Pada dimensi releability dan dimensi assurance anggota tidak puas akan pelayanan bantuan modal dan pembayaran penjualan susu yang cepat. Ini perlu diperhatikan oleh koperasi sebab, apabila ini tidak diatasi maka akan menyebabkan anggota tidak berpartisipasi aktif di koperasi, sehingga anggota akan keluar dari koperasi. Jadi pengurus koperasi harus dapat mencari solusi untuk menangani masalah tersebut. Sementara itu, pelayanan yang perlu di pertahankan pada pelayanan dimensi

tangible adalah kerapihan dan pakaian seragam pengurus, pelayanan dimensi

assurance adalah pembagian SHU yang adil dan keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi, pelayanan dimensi emphaty adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit dan konsultasi teknis.


(3)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP

KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA

MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

PROPINSI JAWA BARAT


(4)

LEONARDO PANJAITAN H34067011

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat

Nama : Leonardo Panjaitan

NRP : H34067011


(5)

Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec NIP. 19640220198903 1001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

DR. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908198403 1002

Tanggal Lulus :

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.


(6)

Bogor, Agustus 2009

Leonardo Panjaitan H34067011

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kisaran, Sumatera Utara pada tanggal 13 Oktober 1985. Penulis adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak A. Panjaitan dan Ibu B. Marbun.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 010074 Kisaran pada tahun 1996 dan pendidikan menegah pertama diselesaikan tahun 1999 di SLTPN 1 Kisaran. Pendidikan lanjutan menegah atas di SMK Pertanian Negeri 1 Pematang Raya diselesaikan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di Diploma III Program Studi Pegendalian Mutu Agroindustri, Polyteknik VEDCA Cianjur, tahun 2006 pindah ke UNSOED dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2007 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan pada pendidikan strata satu (S1)


(7)

Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.


(8)

Leonardo Panjaitan

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Suharno, MAdev dan Etriya, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Rahmat Yanuar,SP, Msi selaku dosen evaluator pada saat kolokium proposal penelitian yang telah meluangkan waktu serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.


(9)

5. Pihak pengurus KUD Mandiri Cipanas, yang telah memberikan atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.

6. Semua responden yang telah memberikan informasi melalui wawancara.

7. Teman-teman satu bimbingan dan teman-teman Agribisnis Mayor Minor atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi. Serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

Bogor, Agusutus 2009


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

1.5. Batasan Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Keanggotaan Koperasi ... 10

2.2. Tujuan Koperasi ... 10

2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi ... 11

2.4. Ciri-Ciri Koperasi ... 12

2.5. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi ... 14

2.6. Bentuk Partisipasi ... 15

2.7. Pelayanan Koperasi ... 16

2.8. Perkembangan Koperasi ... 17

2.9. Penelitian Terdahulu ... 18

III KERANGKA PEMIKIRAN ... 22

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 22

3.1.1. Pelayanan Koperasi Terhadap Anggota ... 22

3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan ... 22

3.1.3. Pentingnya Pengukuran Kualitas Pelayanan ... 24

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 24

IV METODE PENELITIAN ... 27

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

4.2. Jenis dan Sumber Data ... 27

4.3. Pengambilan Sampel dan Metode Pengambilan Data ... 27

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 28

4.4.1. Analisis Deskriptif ... 28

4.4.2. Tingkat Kebutuhan dan Keputusan Anggota ... 28

4.4.3. Uji Signifikasi Perbedaan yang Ada ... 29

V GAMBARAN UMUM ... 30

5.1. Letak Geografis Kabupaten Cianjur ... 30

5.2. Letak Geografis Kecamatan Cipanas ... 31

5.3. Sejarah KUD Mandiri Cipanas ... 31

5.4. Organisasi KUD Mandiri Cipanas ... 31

5.5. Prestasi Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas ... 33

5.6. Unit Usaha KUD Mandiri Cipanas ... 33

5.7. Ketentuan Pembagian SHU ... 35

VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37


(11)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTATERHADAP

KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA

MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

PROPINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

LEONARDO PANJAITAN H34067011

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009 RINGKASAN


(12)

LEONARDO PANJAITAN. Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan LUKMAN M. BAGA).

Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, karena tujuan dari koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Anggota koperasi pada umumnya terdiri dari pengusaha golongan kecil yang memiliki banyak kelemahan baik dalam segi modal, teknologi dan informasi pasar. Salah satu koperasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari pengusaha kecil adalah Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas yang beranggotakan peternak sapi perah di Kabupaten Cianjur. Keberhasilan suatu koperasi dinilai dari tingkat partisipasi anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, (2) menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

Penelitian dilaksanakan di Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Juni hingga Agustus 2009. Responden penelitian adalah anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas sebanyak 30 orang dan dibagi menjadi dua kategori yaitu responden yang memiliki ternak di bawah 10 ekor (kategori A) dan responden yang memiliki ternak di atas 10 ekor (kategori B). Penelitian ini menggunakan analisis deskriktif, analisis rata-tata dan uji

Wilcoxon.

Berdasarkan hasil analisis proses pengenalan kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pada dimensi tangible responden A prioritas kebutuhan adalah kerapihaan dan pakaian seragam pengurus, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah ketersediaan media informasi koperasi. Pelayanan dimensi

Assurance yang responden A prioritas kebutuhannya adalah pembagian SHU yang adil, sedangkan responden B prioritas kebutuhannya adalah keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi. Pada pelayanan akan dimensi emphaty responden A prioritas kebutuhannya adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit, dan responden B prioritas kebutuhannya adalah konsultasi teknis.

Berdasarkan hasil analisis kepuasan angota terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, pelayanan yang harus diperbaiki terdiri dari pelayanan dimensi

tangible yaitu ketersediaan media informasi koperasi, oleh karena itu, koperasi harus menyediakan media informasi yang terbaru mengenai koperasi. Alangkah lebih baik lagi jika media informasi koperasi seperti majalah diberikan kepada anggota koperasi secara rutin. Pada dimensi releability dan dimensi assurance anggota tidak puas akan pelayanan bantuan modal dan pembayaran penjualan susu yang cepat. Ini perlu diperhatikan oleh koperasi sebab, apabila ini tidak diatasi maka akan menyebabkan anggota tidak berpartisipasi aktif di koperasi, sehingga anggota akan keluar dari koperasi. Jadi pengurus koperasi harus dapat mencari solusi untuk menangani masalah tersebut. Sementara itu, pelayanan yang perlu di pertahankan pada pelayanan dimensi

tangible adalah kerapihan dan pakaian seragam pengurus, pelayanan dimensi

assurance adalah pembagian SHU yang adil dan keterampilan dan pengetahuan pengurus koperasi, pelayanan dimensi emphaty adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit dan konsultasi teknis.


(13)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP

KUALITAS PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA

MANDIRI CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

PROPINSI JAWA BARAT


(14)

LEONARDO PANJAITAN H34067011

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat

Nama : Leonardo Panjaitan

NRP : H34067011


(15)

Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec NIP. 19640220198903 1001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

DR. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908198403 1002

Tanggal Lulus :

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.


(16)

Bogor, Agustus 2009

Leonardo Panjaitan H34067011

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kisaran, Sumatera Utara pada tanggal 13 Oktober 1985. Penulis adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak A. Panjaitan dan Ibu B. Marbun.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 010074 Kisaran pada tahun 1996 dan pendidikan menegah pertama diselesaikan tahun 1999 di SLTPN 1 Kisaran. Pendidikan lanjutan menegah atas di SMK Pertanian Negeri 1 Pematang Raya diselesaikan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di Diploma III Program Studi Pegendalian Mutu Agroindustri, Polyteknik VEDCA Cianjur, tahun 2006 pindah ke UNSOED dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2007 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan pada pendidikan strata satu (S1)


(17)

Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.


(18)

Leonardo Panjaitan

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Suharno, MAdev dan Etriya, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Rahmat Yanuar,SP, Msi selaku dosen evaluator pada saat kolokium proposal penelitian yang telah meluangkan waktu serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.


(19)

5. Pihak pengurus KUD Mandiri Cipanas, yang telah memberikan atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.

6. Semua responden yang telah memberikan informasi melalui wawancara.

7. Teman-teman satu bimbingan dan teman-teman Agribisnis Mayor Minor atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi. Serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

Bogor, Agusutus 2009


(20)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

1.5. Batasan Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Keanggotaan Koperasi ... 10

2.2. Tujuan Koperasi ... 10

2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi ... 11

2.4. Ciri-Ciri Koperasi ... 12

2.5. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi ... 14

2.6. Bentuk Partisipasi ... 15

2.7. Pelayanan Koperasi ... 16

2.8. Perkembangan Koperasi ... 17

2.9. Penelitian Terdahulu ... 18

III KERANGKA PEMIKIRAN ... 22

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 22

3.1.1. Pelayanan Koperasi Terhadap Anggota ... 22

3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan ... 22

3.1.3. Pentingnya Pengukuran Kualitas Pelayanan ... 24

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 24

IV METODE PENELITIAN ... 27

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

4.2. Jenis dan Sumber Data ... 27

4.3. Pengambilan Sampel dan Metode Pengambilan Data ... 27

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 28

4.4.1. Analisis Deskriptif ... 28

4.4.2. Tingkat Kebutuhan dan Keputusan Anggota ... 28

4.4.3. Uji Signifikasi Perbedaan yang Ada ... 29

V GAMBARAN UMUM ... 30

5.1. Letak Geografis Kabupaten Cianjur ... 30

5.2. Letak Geografis Kecamatan Cipanas ... 31

5.3. Sejarah KUD Mandiri Cipanas ... 31

5.4. Organisasi KUD Mandiri Cipanas ... 31

5.5. Prestasi Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas ... 33

5.6. Unit Usaha KUD Mandiri Cipanas ... 33

5.7. Ketentuan Pembagian SHU ... 35

VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37


(21)

ii

6.1.1. Usia Responden ... 37

6.1.2. Jenis Kelamin Responden ... 37

6.1.3 Tingkat Pendidikan Responden ... 37

6.1.4. Pendapatan Responden ... 38

6.1.5. Pekerjaan Lain Responden ... 39

6.1.6. Jumlah Ternak yang Dimiliki Responden ... 40

6.2. Proses Keputusan Peternak Menjadi Anggota Koperasi ... 41

6.2.1. Proses Pengenalan Kebutuhan Anggota Koperasi ... 42

6.2.1.1. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible... 42

6.2.1.2. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability ... 44

6.2.1.3. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness ... 46

6.2.1.4 Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurace ... 47

6.2.1.5. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty ... 48

6.2.2. Proses Evaluasi Kepuasan Anggota Koperasi ... 50

6.2.2.1 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Tangible ... 50

6.2.2.2 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Releability ... 52

6.2.2.3 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness ... 55

6.2.2.4 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Assurance ... 57

6.2.2.5 Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty... 58

6.3. Implikasi dari penelitian ... 59

VII KESIMPULAN DAN SARAN... 62

7.1. Kesimpulan ... 62

7.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 66


(22)

iii

Nomor Halaman

1. Perkembangan Kinerja Koperasi di Indonesia

Tahun 2004-2008 ... 2 2. Peringkat Jumlah Koperasi yang Berkualitas

di Indonesia Tahun 2008... 3 3. Perkembangan Kinerja KUD Mandiri Cipanas Tahun 2006-2008.... 13 4. Perbandingan Koperasi dengan Perseroan Terbatas ... 13 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 38 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 39 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Lain ... 40 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Ternak ... 40 11. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses

Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Tangible ... 43 12. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses

Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Releability ... 45 13. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses

Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Responsiveniness 47 14. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses

Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Assurance ... 48 15. Identifikasi Pengelompokkan Jumlah Ternak Menurut Proses

Pengenalan Kebutuhan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty ... 49 16. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Tangible

Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ... 52 17. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Releability

Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ... 54 18. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Responsiveniness

Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ... 56 19. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Assurance

Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ... 58 20. Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Dimensi Emphaty

Sebelum dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas ... 59 DAFTAR GAMBAR


(23)

iv

1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Tingkat Kepuasan

Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan KUD Mandiri Cipanas ... 26 2. Struktur Organisasi KUD Mandiri Cipanas ... 32

DAFTAR LAMPIRAN


(24)

v

1. Kuisoner Penelitian ... 67 2. Perhitungan Pengenalan Kebutuhan Responden

Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 2-5 Ekor (Kategori A) .. 71 3. Perhitungan Tingkat Kepuasan Responden

Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 2-5 Ekor (Kategori A) .. 72 4. Perhitungan Pengenalan Kebutuhan Responden

Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 11-14 Ekor

(Kategori B) ... 73 5. Perhitungan Tingkat Kepuasan Responden

Menurut Pengelompokkan Jumlah Ternak 11-14 Ekor

(Kategori B) ... 73 6. Hasil Output Analisis Wilcoxon ... 74


(25)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk mencapai kedudukan ekonomi yang kuat dan mencapai masyarakat yang adil dan makmur, maka ketiga sektor kekuatan ekonomi tersebut harus saling berhubungan dan bekerjasama secara baik.

Pada pasal 33 ayat 1 UUD 1945 dijelaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Jadi dalam perekonomian, kemakmuran rakyat yang lebih diutamakan bukan kemakmuran perseorangan. Oleh karena itu, perusahaan atau bentuk usaha yang sesuai dengan pasal 33 ayat 1 undang-undang dasar 1945 adalah koperasi.

Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis, dengan tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota. Jadi pada dasarnya koperasi merupakan tumpuan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, koperasi perlu dibina secara profesional baik dalam bidang organisasi maupun dalam bidang mental dan usaha.

Melalui koperasi, berbagai program pengembangan sektor pertanian dan industri rakyat yang pada umumnya dikelola pengusaha kecil bisa dijalankan dengan skala ekonomi yang lebih besar, lebih efisien dan efektif. Selain itu, koperasi merupakan wahana yang efektif bagi anggotanya untuk saling bekerjasama dan menghimpun kekuatan guna mengatasi berbagai hambatan struktural, membuka akses kepada pasar, modal, informasi dan teknologi dengan mengoptimalkan potensi dan memanfaatkan peluang usaha yang terbuka.

Sebagai tempat perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka, koperasi perlu membangun dan meningkatkan diri, serta mampu bersaing dengan badan usaha lain. Maka dengan itu, koperasi diharapkan dapat berperan sebagai soko guru perekonomian nasional yang berfungsi untuk


(26)

2 memperkokoh perekonomian rakyat dan membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur koperasi harus berpijak pada landasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai organisasi yang berwatak sosial, dasar pendirian koperasi berbeda dengan dasar pendirian perusahaan lain seperti Firma dan Perseroan Terbatas (PT). Pendirian koperasi dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat golongan ekonomi lemah untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Pada tahun 2004 sampai tahun 2008, pembangunan koperasi mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah koperasi, jumlah anggota, penyerapan tenaga kerja, permodalan, volume usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU). Selengkapnya peningkatan pembagunan koperasi dapat dilihat pada Tabel 1. Pada tahun 2004 jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 130.730 unit dan tahun 2008 meningkat 14,58 persen jumlah koperasi menjadi 149.793 unit. Adanya peningkatan jumlah koperasi, maka tenaga kerja yang dibutuhkan akan lebih banyak. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004, jumlah tenaga kerja sebanyak 288.589 orang dan tahun 2008 menjadi 402.846 orang. Secara tidak langsung keberadaan koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Tabel 1. Perkembangan Pembangunan Koperasi di Indonesia Tahun 2004-2008

Tahun No Uraian Satuan

2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah koperasi

unit 130.730 132.965 141.326 149.306 149.793

Aktif unit 93.402 94.449 98.944 100.479 104.999

1

Tidak aktif

unit 37.328 38.516 42.382 48.825 44.794

2 Anggota orang 27.523.053 27.377.498 27.776.133 29.120.000 29.431.624

3 RAT unit 46.310 44.756 46.057 47.135 47.862

4 Manejer Orang 28.841 29.270 31.963 32.175 32.254 5 karyawan orang 259.748 269.152 318.472 362.982 362.592 6 Modal

sendiri

Rp Juta 11.989.541 13.078.964 16.790.860 21.099.017 21.815.331

7 Modal luar

Rp Juta 16.897.052 18.324.756 22.062.212 26.002.042 26.361.872

8 Volume usaha

Rp Juta 37.649.091 40.831.693 62.718.499 68.680.000 68.820.927

9 SHU Rp Juta 2.146.234 2.278.952 3.216.817 3.875.364 5.092.456


(27)

3 Modal yang dimiliki koperasi berasal dari modal sendiri yang diperoleh dari anggota dan modal luar diperoleh dari pinjaman bank dan bantuan pemerintah. Pada Tabel 1, tahun 2004 sampai tahun 2008 modal sendiri yang dimiliki koperasi mengalami peningkatan yaitu Rp 11,98 Trilyun menjadi Rp 21,81Trilyun. Peningkatan modal sendiri disebabkan bertambahnya jumlah anggota koperasi dari tahun 2004 sampai 2008 yaitu 27.523.053 orang menjadi 29.431.624 orang. Modal luar juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2004 sebesar Rp 16,89 Trilyun dan tahun 2008 menjadi Rp 26,36 Trilyun. Peningkatan modal luar diduga disebabkan adanya bantuan dana dari pemerintah untuk mengembangkan koperasi di Indonesia.

Perkembangan jumlah unit koperasi menunjukkan bahwa koperasi dapat bertahan dan berkembang disaat perekonomian Indonesia mengalami krisis dan persaingan yang semakin ketat. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa potensi koperasi secara nasional cukup besar, Sehingga koperasi sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan, terutama memperkuat struktur perekonomian nasional sekarang ini.

Pada Tabel 1, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif, ini dapat dilihat pada tahun 2004 sampai tahun 2008 jumlah koperasi yang tidak aktif meningkat 20 persen. Salah satu kendalanya disebabkan karena masih banyak anggota yang kurang aktif di dalam berkoperasi, padahal anggota dalam koperasi sangat penting peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Dilihat secara konsep koperasi itu sangat baik dan ideal, namun dalam penerapannya terlihat banyak sekali kelemahannya. Perjalanan gerakan koperasi selama ini telah mengantarkan bangsa kita pada pemahaman yang keliru terhadap kelembagaan koperasi.

Menurut kementrian negara dan UKM Indonesia, terdapat berbagai macam koperasi yaitu koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, koperasi pemasaran, koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi serba usaha (KSU) dan koperasi lainnya. Dari berbagai jenis koperasi yang ada, jenis koperasi simpan pinjam memiliki urutan pertama dari jumlah koperasi yang berkualitas yaitu 47,2 persen (Tabel 2).


(28)

4 Tabel 2. Peringkat Jumlah Koperasi yang Berkualitas di Indonesia Tahun 2008

Jumlah Koperasi yang Berkualitas no Jenis koperasi

Total Persentase (%)

1 Koperasi Simpan Pinjam 4730 47,2

2 Koperasi Jasa 2551 21,5

3 Koperasi Pemasaran 79 0,8

4 Koperasi Produsen 83 0,8

5 Koperasi Konsumen 302 3,0

6 KSU 222 2,2

7 Koperasi Lain-lain 2089 20,9

Total 10.061 100

Sumber: Kementrian Negara dan UKM 2008

Dilihat dari urutan kualitas, koperasi produsen berada pada urutan ke empat dengan jumlah koperasi yang berkualitas hanya 0,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak kinerja koperasi produsen yang buruk, salah satunya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dari anggota, sehingga para anggota kurang percaya dan peduli terhadap koperasi, hal tersebut mengakibatkan koperasi produsen tidak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Salah satu koperasi produsen yang ada di Indonesia adalah koperasi yang beranggotakan peternak sapi perah.

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang berpotensi menjadi areal peternakan khususnya beternak sapi perah. Dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah terdapat resiko usaha yang berkaitan dengan fluktuasi harga susu dan gangguan penyakit. Selain itu, peternak sebagai pelaku usaha pada umumnya memiliki kelemahan dalam hal teknologi, modal dan informasi pasar. Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan meminimalkan resiko usahanya diperlukan suatu kerjasama yaitu melalui suatu wadah yang berbentuk koperasi. Kerjasama harus dilandasi oleh tujuan dan kepentingan yang sama yaitu memperbaiki situasi ekonomi dan sosial melalui usaha bersama.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas memiliki tujuan untuk membantu peternak yang berada di Kabupaten Cianjur, sehingga kegiatan utamanya adalah menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan usaha atau laba usaha anggotanya. Adanya kerjasama yang baik antara koperasi dengan anggotanya diharapkan koperasi dapat berperan dan meningkatkan kesejahteraan anggota maupun masyarakat pada umumnya.


(29)

5 Pengukuran tingkat kepuasan anggota sangat diperlukan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran koperasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap anggotanya. Konsep kepuasan yang paling mendasar adalah dengan memahami kebutuhan yang diinginkan oleh anggota.

1.2. Perumusan Masalah

Koperasi merupakan salah satu wadah yang berperan sebagai saluran untuk pengarahan usahawan golongan ekonomi lemah dan menengah agar ikut aktif dalam proses pembangunan. Pada umumnya dalam mengelola koperasi, kesejahteraan anggota lebih diutamakan disamping melayani non anggotanya. Pengelolaan manajemen ini tidak lepas dari peran anggota, pengurus, pengawas dan pengelola harian sebagai komponen pendukung dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja koperasi.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi tidak hanya dituntut untuk meningkatkan profitabilitas dan kesejahteraan anggotanya, tetapi koperasi juga harus mampu menjaga keberlangsungan usahanya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan. Prediksi keberlanjutan usaha sangat penting bagi manajemen untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebangkrutan, karena kebangkrutan menyangkut terjadinya biaya-biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Kebangkrutan koperasi menurut Nasution (2008) diartikan sebagai kegagalan koperasi untuk menghasilkan laba.

Penyebab kegagalan koperasi pada umumnya disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor umum, faktor eksternal, dan faktor internal. Faktor umum antara lain gejala inflasi dan kurs, teknologi dan kebijakan pemerintah. Faktor-faktor eksternal antara lain hubungan yang tidak harmonis dengan kreditur yang dapat menghambat penambahan modal, persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, serta kondisi perekonomian secara global yang harus selalu diantisipasi dengan baik oleh koperasi. Adapun faktor-faktor internal meliputi perubahan akan kebutuhan anggota, manajemen yang tidak efisien, ketidakseimbangan dalam modal, penyalahgunaan wewenang dan kecurangan-kecurangan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap usaha.


(30)

6 Pada Tahun 1990-an salah satu koperasi yang menjadi teladan di Indonesia adalah koperasi persusuan. Akan tetapi, saat ini kinerja koperasi persusuan pada umumnya mengalami penurunan. Hal ini diduga koperasi persusuan terjebak dalam perangkap orientasi bisnis semata, yang menyebabkan proses organisasi menjadi terbengkalai dan penerapan prinsip koperasi menjadi melemah. Hal tersebut bisa terjadi akibat pergantian pengurus, adanya perubahan kebijakan pelayanan koperasi yang tidak berpihak pada kepentingan anggota, dan adanya intervensi pihak luar.

Penduduk yang menetap di Kabupaten Cianjur memiliki mata pencarian yang beragam, salah satunya sebagai peternak sapi perah. Pada awalnya peternak menjalankan usahanya secara sendiri-sendiri, tetapi dengan terdapatnya kendala-kendala yang dihadapi, maka peternak mencari solusi dengan cara mendirikan koperasi.

Keinginan para peternak sapi perah di Kabupaten Cianjur membentuk koperasi agar dapat mengatasi masalah sekaligus menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik. Pendirian koperasi diharapkan mampu memperbaiki mutu produk, meningkatkan poduksi, yang akhirnya memberikan jaminan kehidupan yang lebih sejahtera bagi anggotanya. Salah satu koperasi yang telah didirikan oleh para peternak di Kabupaten Cianjur adalah Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas merupakan lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Koperasi ini merupakan suatu wadah untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para peternak, dan memiliki manfaat bagi peternak untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan usahanya.

Pada tahun 2006 sampai tahun 2008 perkembangan kinerja KUD Mandiri Cipanas mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada data anggota tahun 2006 jumlah anggota koperasi yang aktif 97 orang dan pada tahun 2008 menjadi 130 orang. Peningkatan jumlah anggota aktif ini tidak signifikan. Hal ini diduga peternak sapi perah non anggota tidak mau bergabung ke koperasi karena daya beli susu sapi sangat rendah dibandingkan dengan Industri peternakan sapi


(31)

7 (IPS) dan pandangan peternak sapi perah terhadap koperasi bersifat merugikan mereka.

Tabel 3. Perkembangan Kinerja KUD Mandiri Cipanas Tahun 2006-2008 Tahun

no Uraian Satuan

2006 2007 2008

Jumlah anggota unit 2.189 2.204 2.204

Aktif unit 97 112 130

1

Tidak aktif unit 2.092 2.092 2.074

2 Manejer Orang 2 2 3

3 karyawan orang 28 25 25

4 Modal Rp 389.135.737 901.265.971 2.249.152.006

Pendapatan Unit Usaha

Rp 38.640.647 81.718.594 132.984.802

Pelayanan rekening listrik

Rp 9.589.701 26.914.913 19.076.556

5

Sapi Perah dan sapronak

Rp 25.935.496 45.835.000 99.299.745

6 Simpan Pinjam Rp 3.115.450 8.968.681 14.608.500

7 SHU Rp 1.953.243 14.539.282 20.195.205

Sumber: Laporan RAT KUD Mandiri Cipanas, 2008

Modal yang dimiliki koperasi mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2006 modal yang dimiliki koperasi Rp 389.135.737 dan tahun 2008 menjadi Rp 2.249.152.006. Peningkatan modal ini diperoleh dari bantuan donasi, simpanan wajib, simpanan khusus.

Pada Tabel 3, menunjukkan perbandingan anggota yang aktif dan tidak aktif sangat signifikan. Hal ini disebabkan anggota dari KUD Mandiri Cipanas terdiri dari kelompok peternak dan kelompok petani. Anggota yang aktif pada KUD Mandiri Cipanas adalah kolompok peternak dan tidak aktif adalah kelompok petani. Banyaknya anggota yang tidak aktif diduga disebabkan kurangnya partisipasi anggota terhadap koperasi, padahal partisipasi memiliki peranan yang penting dalam pengembangan koperasi. Tanpa adanya partisipasi anggota kemungkinan terjadi penurunan efisiensi dan efektivitas koperasi akan semakin besar. Jadi kemungkinan saja KUD Mandiri Cipanas sukses dalam persaingan, tetapi ia hanya mampu memberikan pelayanan yang minim terhadap anggotanya.

KUD Mandiri Cipanas akan terus berkembang apabila anggota merasa terlayani akan kebutuhannya yang mengarah pada kesejahteraan anggota. Tanpa partisipasi anggota maka KUD Mandiri Cipanas tidak akan berfungsi dengan baik.


(32)

8 Masalah-masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Variabel kebutuhan mana yang menjadi prioritas anggota KUD Mandiri

Cipanas?

2. Sejauh mana tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan KUD Mandiri Cipanas?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis tingkat kebutuhan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

2. Menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi KUD Mandiri Cipanas dalam menetapkan kebijakan mengenai pelayanannya agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan anggota.

2. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan pengembangan kemampuan analisis tentang kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi, dan juga salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana.

3. Bagi Institut Pertanian Bogor, penelitian analisis kepuasan anggota terhadap pelayanan KUD Mandiri Cipanas diharapkan dapat juga dijadikan sebagai informasi, serta bahan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.


(33)

9 1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai batasan-batasan agar dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Penelitian ini hanya dibatasi pada tingkat kepuasan atau ketidakpuasan anggota terhadap kualitas pelayanan KUD Mandiri Cipanas. Sedangkan mengenai laporan keuangan, strategi pengembangan, pemasaran produk, dan loyalitas anggota tidak termasuk dalam bahasan penelitian ini.


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keanggotaan Koperasi

Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara dekmokratis (ICA dalam Hendrojogi, 2004)

Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam organisasi koperasi. Tanpa anggota, jelas tidak mungkin koperasi dapat berdiri, apalagi pelaksanaan usahanya. Karena itu, kedudukan anggota dalam koperasi adalah suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota tersebut memiliki hak dan kewajiban.

Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi dan keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Dalam kedudukan sebagai pemilik, anggota koperasi adalah pemodal koperasi dan karena itu harus memberikan kontribusi modalnya kepada koperasi, sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar rumah tangga atau keputusan rapat anggota.

Dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa atau pelanggan dari koperasi harus berpartisipasi aktif dalam kegitan usaha koperasi. Kegiatan usaha koperasi pada dasarnya adalah kegiatan yang diputuskan oleh anggota dan diselenggarakan untuk kepentingan anggota sendiri.

2.2. Tujuan Koperasi

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal tertentu. Oleh sebab itu kegiatan koperasi diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena perjuangan koperasi biasanya terjalin dalam suatu gerakan tertentu yang bersifat nasional, tidak jarang keberadaan koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan perekonomian nasional.

Berdasarkan tujuan koperasi tersebut, maka koperasi mendapatkan kedudukan yang terhormat dalam perekonomian Indonesia. Koperasi tidak hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan


(35)

11 susunan perekonomian yang hendak dibangun bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai soko guru perekonomian nasional.

2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi mengatur hubungan antara koperasi dengan anggotanya, hubungan antar sesama anggota koperasi, pola kepengurusan organisasi koperasi serta mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berasas kekeluargaan.

Prinsip koperasi dapat dijadikan sebagai pedoman kerja dan merupakan jati diri bagi koperasi Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, koperasi perlu berpegang teguh pada prinsip-prinsip koperasi. Pada bulan September 1995 di Manchester, Inggris, International Cooperatives Alliance (ICA) yang merupakan aliansi koperasi internasional yang dibentuk untuk mewadahi seluruh koperasi yang ada di dunia mengadakan rapat anggota dan merumuskan prinsip-prinsip koperasi yaitu :

1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela dan terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya serta bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras, politik, dan agama.

2. Pengawasan Demokratis oleh Anggota

Koperasi merupakan organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Pria dan wanita yang dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota.

3. Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi

Para anggota memberi kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis terhadap modal tersebut. Anggota merupakan pemilik sekaligus pengguna yang memenuhi kebutuhannya melalui koperasi. 4. Pendidikan, Pelatihan dan Penerangan

Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manejer dan karyawan agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi perkembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyrakat umum tentang hakikat perkoperasian dan manfaat koperasi.


(36)

12 Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri dan diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain termasuk pemerintah atau memupuk modal dari luar, koperasi melakukannya beradasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan mempertahankan otonomi koperasi itu sendiri.

6. Kerjasama antar Koperasi

Koperasi melayani para anggotanya secara kolektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi koperasi tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

7. Kepedulian terhadap Masyarakat.

Koperasi melakukan kegiatan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan pada rapat anggota.

2.4. Ciri-Ciri Koperasi

Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya, serta warga masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, koperasi memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bentuk-bentuk perusahaan yang lain (Perseroan Terbatas). Perbandingan ciri-ciri koperasi dengan Perseroan Terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan Koperasi dengan Perseroan Terbatas (PT)

Keterangan PT Koperasi

Tujuan Keuntungan yang besar Pelayanan untuk kesejahteraan, tidak menolak laba

Pemilikan Pemegang saham, perkumpulan modal

Anggota perkumpulan orang Modal Uang lebih penting Orang lebih penting


(37)

13 daripada orang

Pembagian surplus

Berdasarkan saham Berdasarkan jasa/partisipasi Keanggotaan Boleh dipindahkan,

pemilik tidak sama dengan pelanggan

Tidak boleh dipindahkan, pemilik sama dengan pelanggan

Watak organisasi

Badan ekonomi murni, bebas nilai

Perkumpulan perusahaan tidak bebas nilai

Hak suara Sesuai besar saham Satu orang satu suara Ciri-ciri koperasi dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

1. Dilihat dari segi pelakunya

Koperasi adalah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang yang pada umumnya memiliki kemampuan ekonomi terbatas yang secara sukarela menyatukan dirinya dalam koperasi, sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Dengan latar belakang tersebut dapat disaksikan bahwa koperasi pada dasarnya adalah suatu bentuk perusahaan alternatif, yang didirikan oleh warga masyarakat golongan ekonomi lemah dan karena keterbatasan ekonomi tersebut tidak mampu melibatkan diri dalam kerjasama ekonomi melalui bentuk-bentuk perusahaan selain koperasi. Walaupun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa koperasi didirikan juga oleh golongan ekonomi lemah yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas sebagai media untuk menjalin kerjasama ekonomi dengan pelaku-pelaku ekonomi lain yang lebih kuat. Dengan alasan tersebut koperasi memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menjadi perusahaan yang tumbuh dan mengakar pada masyarakat lapisan bawah.

2. Dilihat dari segi tujuannya

Koperasi pada dasarnya bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Anggota koperasi secara keseluruhan terdiri dari warga kelompok nasyarakat yang berbeda-beda, maka tujuan koperasi secara khusus akan ditentukan oleh permasalahan ekonomi yang dihadapi para anggotanya.

3. Dilihat dari segi hubungannya dengan negara

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, peranan koperasi dalam perekonomian suatu negara akan sangat ditentukan oleh sistem perekonomian dan sistem politik yang dianut oleh Negara yang bersangkutan. Namun demikian, apabila melihat perkembangan koperasi di banyak negara dapat disaksikan bahwa keberadaan


(38)

14 koperasi pada umumnya sangat besar manfaatnya bagi perkembangan perekonomian negara-negara tersebut. Oleh karena itu, biasanya koperasi mendapat perhatian dan dukungan yang lebih oleh pemerintah.

2.5. Partisipasi Anggota dalam Koperasi

Partisipasi anggota adalah keterlibatan aktif anggota dalam segala kegiatan koperasi. Partisipasi ini menyangkut empat hal yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam memperoleh manfaat dan partisipasi dalam evaluasi. Mengenai siapa yang berpartisipasi lebih banyak ditentukan oleh karakteristik anggota seperti umur, jenis kelamin, status dalam keluarga, pendidikan penghasilan dan sebagainya. Selanjutnya bagaimana timbul dan berlangsungnya partisipasi dapat dilihat dari dasar partisipasinya, bentuk partisipasinya, lingkup partisipasinya maupun efek dari partisipasinya (Pudjiastuti, 1992).

Jika partisipasi dilakukan, kebijakan koperasi tidak akan berdasar pada perkiraan dan kekhawatiran mengenai apa yang sekiranya diinginkan oleh anggotanya, akan tetapi berdasar pada kebutuhan masing-masing anggota itu sendiri. Mutu partisipasi tergantung pada interaksi dari ketiga variabel, yaitu anggota atau penerima manfaat, manajemen organisasi dan program. Partisipasi anggota dalam pelayanan yang diberikan oleh koperasi akan terwujud jika ketiga kesesuaian itu terjalin di antara anggota, program dan organisasi yang ada (Arifin, 2000).

Dimensi partisipasi anggota terhadap koperasi diuraikan sebagai berikut:

1. Anggota dalam kedudukan sebagai pemilik, anggota memberikan kontribusi terhadap pembentukan dan pertumbuhan koperasinya dalam bentuk kontribusi keuangan dan melalui usaha-usaha pribadinya dan mengambil bagian di dalam penetapan keputusan-keputusan dan proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasi.

2. Anggota didalam kedudukannya sebagai pelanggan, memanfaatkan berbagai pelayanan yang disediakan oleh koperasi untuk menunjang kepentingan-kepentingan ekonomi mereka sendiri.


(39)

15 1. Selalu menghadiri rapat.

2. Bersedia dipilih, mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya jika dipilih menjadi pengurus.

3. Menganggap koperasi sebagai milik bersama, merasa bangga menjadi anggota dan turut bertanggung jawab atas kemajuan koperasi serta selalu mengikuti perkembangan koperasi.

4. Apabila ada pertanyaan, tidak segan-segan mengemukakan melalui pegawai koperasi dan tidak membicarakannya pada orang lain di luar koperasi.

5. Selalu berusaha mencari kawan-kawannya untuk menjadi anggota koperasi. 6. Menyimpan pada koperasi dengan teratur dan selalu membayar hutangnya tepat

pada waktunya.

2.6. Bentuk Partisipasi

Partisipasi angota merupakan input dalam rangka pengembangan koperasi, karena mengingat di dalam bentuk dan jenis partisipasi anggota selalu dibarengi dengan keterlibatan mental, fisik, emosional secara nasional dari anggota dalam mendukung pengembangan koperasi. Oleh karena itu partisipasi akan menentukan dan mempengaruhi tingkat perkembangan koperasi.

Partisipasi anggota dalam permodalan menentukan keberhasilan dari koperasi. peningkatan modal hendaknya berasal dari anggota bukan dari luar sebagai memicu koperasi untuk berkembang, modal yang berasal dari anggota harus jauh lebih besar jumlahnya daripada modal dari luar sehingga keterlibatan anggota akan menjadi lebih baik. Modal tersebut dapat berupa uang, atau kesediaan anggota menanggung kewajiban yang dibebankan dari koperasinya. Betuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan dengan cara memberikan sumbangan modal kepada koperasi dengan cara yang adil.

Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas, dapat diwujudkan jika pelayanan oleh koperasi sesuai dengan kebutuhan daripada anggotanya. Oleh karena kebutuhan yang berubah-ubah dari para anggotanya maupun usaha koperasi, dan tantangan lingkungan, maka pelayanan yang diberikan koperasi pun harus secara terus menerus disesuaikan. Untuk mewujudkan penyesuaian yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut pada kebutuhan anggota, anggota harus mampu dan mau untuk mempengaruhi dan mengontrol manajemen.


(40)

16 2.7. Pelayanan koperasi

Koperasi melakukan pelayanan bukan anggota (non anggota) menjadi trend

cukup luas sekarang ini. Sejumlah bukti empirik menunjukkan bahwa koperasi yang maju adalah yang melayani lebih banyak kepada bukan anggota. Jadi koperasi harus melakukan suatu revitalisasi agar kembali lagi kepada nilai-nilai dasar yang dianutnya.

Menurut Malcolm Baldrige dalam Julita (2001) ada lima konsep penilaian kualitas pelayanan yaitu:

1. Kepemimpinan

Pemimpin koperasi harus visioner dan mampu menuntun koperasi dalam menetapkan arah, nilai-nilai koperasi dan kinerja yang diharapkan. Selain itu pemimpin koperasi harus memahami bagaimana berkomunikasi dengan anggota, karyawan dan mereview kinerja koperasi yang dipimpin. Pemimpin dituntut menciptakan suatu kondisi kondusif yang mendorong kinerja koperasi yang tinggi.

2. Fokus Sumber Daya Manusia (SDM)

Semua pengelola, karyawan koperasi dan anggota harus fokus pada kinerja yang akan dicapai, dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan organisasi. Fokus SDM ini mencakup tiga hal yaitu sistem kerja, pembelajaran dan motivasi kerja, kesejahteraan dan kepuasan pekerja.

3. Fokus Pelanggan (Customer & Market Fokus)

Koperasi harus mampu memuaskan pelanggan kalau menjadi suatu koperasi yang berkinerja baik. Koperasi harus memahami harapan pelanggan dan pasar. Oleh sebab itu, koperasi dituntut untuk mencari selalu informasi tentang keinginan pelanggan dan pasar. Dalam koperasi, anggota merupakan pelanggan utama. Pada fokus pelanggan mencakup dua aspek yaitu pengetahuan tentang pelanggan dan pasar, dan kepuasan pelanggan.

4. Data, Informasi dan Analisa

Data dan analisasi bertujuan untuk memperbaiki kinerja dan daya saing koperasi. Kunci kemanfaatan penggunaan data dan informasi terletak pada bagaimana membuat data dan informasi tersedia dan akurat. Penilaian dikelompokkan dalam dua hal yaitu pengukuran dan analisis kinerja koperasi dan manajemen pengetahuan.


(41)

17 5. Hasil Usaha (Business Result)

Kunci penilaian seberapa baik hasil usaha yang dicapai adalah evaluasi dari pelanggan (anggota) terhadap barang dan jasa, kinerja keuangan, pemasaran, struktur pengawasan, pengendalian, tanggung jawab sosial yang sudah dilaksanakan oleh koperasi dibandingkan dengan pesaingnya atau koperasi lain yang sejenis.

2.8. Perkembangan Koperasi

Pada saat ini koperasi Indonesia masih tertinggal dengan koperasi negara lain. Bila dilihat dari usia koperasi Indonesia yang sudah berdiri lebih dari satu abad, seharusnya koperasi mulai tumbuh dan berkembang dalam menggerakan sektor ekonomi rakyat. Penyebab koperasi tidak bekembang disebabkan banyaknya koperasi yang selalu berharap pada bantuan pemerintah, sehingga pada saat pemerintah mengurangi subsidi untuk koperasi, mengakibatkan sebagian organisasi koperasi mengalami penurunan.

Perkembangan koperasi yang masih menunjukan penurunan dan partisipasi anggota koperasi masih rendah dapat dilihat dari lima indikator. Adapun indikatornya antara lain, yang pertama adalah kontribusi modal, dimana anggota koperasi menyertakan modal pertamanya, namun pada penyertaan modal berikutnya tidak dilakukan.

Indikator yang kedua adalah pemanfaatan pelayanan, anggota koperasi kurang memanfaatkan fungsi koperasi sebagai penyedia layanan kebutuhan anggota sendiri. Misalnya Jika koperasi tersebut merupakan koperasi yang menyediakan kebutuhan konsumsi anggota, maka selain anggota tersebut memberikan modal, anggota koperasi tersebut wajib juga membeli kebutuhannya dari koperasi.

Indikator ketiga adalah pengambilan keputusan. Melalui mekanisme rapat anggota tahunan, seharusnya anggota menjadi terdidik dan terbiasa dalam mengambil keputusan. Sehingga dominasi pengurus dan pemerintah, dalam pengambilan keputusan koperasi menjadi berkurang.

Indikator keempat adalah fungsi pengawasan, anggota wajib mengawasi koperasinya agar dapat berjalan sesuai dengan ketetapan yang telah diputuskan bersama. Indikator yang terakhir adalah penanggungan resiko, sebagai organisasi perdagangan, koperasi beresiko terhadap untung dan rugi. Jadi bukan untung saja


(42)

18 yang dibagikan kepada anggota, tapi jika ada sisa hasil usaha yang sifatnya rugi, ini juga harus dibagi oleh setiap anggota koperasi tersebut.

2.9. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian mengenai koperasi dan kepuasan anggotanya diantaranya:

Rusandi (2004), menganalisis pengaruh kulitas pelayanan terhadap loyalitas anggota Koperasi Omedata (K2O) di PT Omedata Elektronik Bandung. Pada penelitian ini menggunakan dimensi pelayanan tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan verikatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian anggota terhadap kualitas pelayanan K2O untuk dimensi tangible kategorinya cukup, dimensi releability

kategorinya baik sekali, dimensi responsiveness kategorinya baik, dimensi assurance

kategorinya baik sekali, dimensi emphaty kategorinya baik.

Palapa (2006), menganalisis evaluasi kinerja Koperasi Puspa Anggrek di Kabupaten Tangerang. Untuk mengetahui kondisi kinerja internal koperasi menggunakan analisis data organisasi usaha dan keuangan koperasi, metode analisis yang digunakan adalah metode deskriktif kuantitatif, analisis rasio keuangan koperasi, untuk mengetahui kondisi kinerja eksternal koperasi dengan menggunakan tingkat kepentingan dan kepuasan anggota dengan metode Importance performance Analysis

(IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI).

Berdasarkan hasil penelitian, dilihat dari struktur organisasi Koperasi Puspa Anggrek yang ada serta pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan desain organisasi yang ada. Kinerja keuangan Koperasi Puspa Anggrek dilihat dari rasio likuiditasnya selama ini mengalami perubahan kinerja secara fluktuatif. Ditinjau kemampuan koperasi dalam mengelola modal dari luar koperasi ini mampu menjamin seluruh hutang dari total aktiva yang dimilikinya. Dilihat dari rasio rentabilitas Koperasi Puspa Anggrek memiliki rasio rata-rata SHU terhadap total aktivanya berada diatas standar.

Kinerja Koperasi Puspa Anggrek dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi yang sesuai dengan penilaian anggota masih belum cukup memuaskan. Kondisi ini menunjukkan bahwa koperasi masih menitikberatkan pada perbaikan usaha dan keuangan daripada memenuhi kebutuhan anggota


(43)

19 Ernawati (2007), menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan nasabah koperasi Asta Dana Jaya di Baki Sukoharjo. Pada penelitian ini dimensi pelayanan yang digunakan diantaranya tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan Analisis Tingkat Harapan dan Kinerja yaitu dengan membandingkan tingkat kinerja Koperasi Asta Dana Jaya dengan tingkat harapan nasabah dari dimensi-dimensi kualitas jasa Koperasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan dimensi bukti fisik (tangible) dalam hal fasilitas dan penampilan pegawai Koperasi Asta Dana Jaya sesuai dengan harapan responden. Dimensi kehandalan (releability) dengan variabel ketepatan waktu pelayanan dan pelayanan yang cepat, akurat, sesuai dengan harapan responden. Sedangkan untuk dimensi ketanggapan (responsiveness) dengan variabel kesediaan pegawai Koperasi untuk meluangkan waktu dan menanggapi masalah dan keluhan nasabah responden merasa puas, kemudian dalam hal kesadaran pegawai dalam membantu nasabah sesuai dengan harapan responden. Selanjutnya untuk dimensi jaminan (assurance) sehubungan dengan kompetensi pegawai Koperasi dalam memberikan informasi yang benar dan akurat dan juga yang berhubungan dengan kemampuan pegawai Koperasi dalam melakukan komunikasi yang baik dengan nasabah responden sudah merasa puas atas pelayanan yang diberikan Koperasi. Sedangkan untuk dimensi empati (emphaty) dalam hal perhatian Koperasi secara individual pada nasabah sudah sesuai dengan harapan responden, selanjutnya dalam hal pemberian tingkat bunga simpanan Koperasi pada nasabah sesuai dengan harapan responden dan mereka sudah merasa puas.

Bay (2009), menganalisis tingkat kepuasan anggota terhadap kulalitas pelayanan Koperasi Unit Desa Sialang Makmur Kabupaten Pelalawan. Pada penelitian ini menggunakan dimensi pelayanan tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriktif dan

Importance performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI). Berdasarkan analisis IPA, pada dimensi tangible atribut paling penting dan yang paling memuaskan adalah teknologi penunjang. Pada dimensi releability atribut yang paling penting dan yang paling memuaskan adalah pembagian SHU tepat waktu. Pada dimensi responsiveness atribut yang paling penting dan yang paling memuaskan adalah pemberian informasi secara jelas. Pada dimensi assurance atribut paling


(44)

20 penting adalah kejujuran pengurus dan karyawan, dan kinerja yang paling baik terdapat pada atribut pembagian SHU yang tepat jumlahnya pada anggota. Pada dimensi emphaty atribut yang paling penting terdapat pada atribut keramahan pengurus dan karyawan, dan kinerja yang paling baik terdapat pada atribut kesabaran pengurus dan karyawan KUD.

Penelitian terdahulu telah membantu penulis dalam membangun model menganalisis kepuasan anggota koperasi terhadap kualitas pelayanan di Koperasi Unit Desa Mandiri. Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Persamaan tersebut terdapat pada penggunaan lima dimensi pelayanan

tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty dan menggunakan metode deskriktif, untuk melihat tingkat kepuasan anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas.

Perbedaaan dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini mencoba untuk mengaitkan kesesuaian kebutuhan anggota dengan pelayanan yang diberikan koperasi dan penelitian ini menggunakan analisis nilai rata-rata dan uji


(45)

III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Pelayanan koperasi terhadap anggota

Koperasi merupakan perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara dekmokratis.

Pelayanan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan orang lain sesuai dengan haknya. Hal ini menjelaskan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada pelanggan, agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka. (Munir,1991).

Rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan yang diterima anggota menjadi anggota koperasi tergantung dari pelayanan yang diberikan koperasi kepada anggotanya. Jika pelayanan koperasi buruk kepada anggotanya maka akan menyebabkan rasa tidak menyenangkan bagi anggotanya, sehingga anggota akan tidak berpartisipasi aktif pada koperasi.

3.1.2. Dimensi Kualitas Pelayanan

Koperasi sebagai sebuah lembaga bisnis yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota, harus memperhatikan pelayanan yang diberikan agar kepuasan pelanggan dapat tercapai. kualitas pelayanan adalah sebuah tingkat kemampuan dari sebuah koperasi dalam memberikan segala yang menjadi harapan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (Siagian, 1998)

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan koperasi adalah kemampuan koperasi dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Sehingga ini akan dapat mempertahankan koperasi dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan adalah model Service Quality (SERVQUAL). SERVQUAL dibangun berdasarkan dua faktor utama yaitu kebutuhan yang diinginkan pelanggan dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan (expected service).

Jika kegiatan lebih dari yang diharapkan, maka kualitas layanan dapat dikatakan bermutu. Akan tetapi, jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka


(46)

23 kualitas pelayanan dikatakan tidak bermutu. Sedangkan jika layanan sama dengan harapan maka kualitas layanan tersebut memuaskan. Dengan demikian, Service Quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima (Parasuraman, 2005).

Menurut Parasuraman (2005), dalam memberikan pelayanan, perusahaan perlu memperhatikan lima dimensi Service Quality yaitu:

1. Tangible atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik serta lingkungan sekitar perusahaan adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Dimensi tangible terdiri dari gedung, teknologi yang digunakan serta penampilan pegawainya.

2. Releability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan kepada pelanggan secara akurat dan terpercaya. Dimensi releability terdiri dari ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, ketersediaan apa yang dibutuhkan pelanggan, memberikan perhatian kepada pelanggan.

3. Responsiveness atau ketanggapan yaitu kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Variabel yang termasuk dalam dimensi ini adalah kecepatan pelayanan, pemberian informasi.

4. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, keramahan dan kemampuan para pengurus untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.

5. Emphaty yaitu memberikan perhatian yang tulus bersifat individual atau pribadi yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan.

Pada penentuan kualitas pelayanan ini bahwa koperasi adalah pemilik perusahaan dan anggota sebagai pelanggan.

Koperasi harus menempatkan anggota paling utama dibandingkan non anggota, ini dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi juga harus mampu memperhatikan bahwa manusia merupakan unsur penyampain jasa pelayanan yang sangat penting, sehingga Service Quality harus dilaksanakan oleh orang-orang yang benar-benar mampu melaksanakannya. Oleh karena itu, pemilihan


(47)

24 karyawan yang benar-benar handal menjadi hal yang sangat penting bagi eksistensi koperasi.

3.1.3. Pentingnya Pengukuran Kualitas Pelayanan

Pengukuran kualitas jasa dipandang sangat penting bagi koperasi, dimana dapat berguna untuk mengukur kesenjangan antara harapan dan persepsi pelanggan tentang jasa yang diberikan koperasi, Sehingga dapat dilakukan koreksi jika pelayanan yang diberikan kurang memuaskan pelanggan.

Pengalaman pengguna jasa dapat dikategorikan ke dalam tiga kriteria, yaitu berupa apa yang dapat dirasakan (technical quality), bagaimana cara penyampaian jasa (functional quality), dan ditambah dengan kesan terbentuk dalam benak konsumen atau sesudah mengkonsumsi atau menggunakan jasa. Apabila harapannya sesuai dengan apa yang dirasakan setelah menggunakan jasa tersebut, berarti kualitas jasa itu baik. Dengan kata lain, apabila kesan yang ditimbulkan positif, berarti pelanggan merasa puas atau cukup puas. Apabila apa yang dirasakan pelanggan masih di bawah harapannya maka berarti kualitas jasa tersebut masih rendah.

Jelaslah bahwa kualitas jasa dapat diukur dari kepuasan pelanggan, yang ditentukan oleh penilaiannya terhadap jasa tersebut (total perceived quality). Citra kualitas pelayanan yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyediaan jasa, melainkan melalui sudut pandang atau pesepsi pelanggan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cipanas mempunyai peranan sebagai lembaga pelayanan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Cianjur. Guna menjalankan peranannya koperasi dituntut untuk dapat menampung, mengembangkan, dan membina berbagai kegiatan usaha anggotanya secara efektif dan efisien, sehingga tujuan usahanya dapat dicapai sebaik-baiknya.

Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi, karena berapa pun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh pemerintah, gencarnya kampanye gerakan koperasi serta tingginya dedikasi dari pengurus, badan pengawas dan manager tidak akan membuat sebuah koperasi berkembang tanpa adanya keaktifan dari para anggotanya. Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik dan juga merupakan pelanggan bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya koperasi.


(48)

25 Dalam memberikan pelayanan kepada anggota, pengurus KUD Mandiri Cipanas harus memperhatikan apa kebutuhan dari anggota. Dengan terpenuhinya kebutuhannya maka anggota akan terus aktif di koperasi. Untuk mengetahui tingkat kebutuhan dari anggota dapat dilakukan analisis kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan pengurus KUD Mandiri Cipanas. Pada anggota koperasi susu memiliki tingkat kebutuhan dan tingkat kepuasan yang berbeda tergantung dari jumlah ternak yang dimiliki oleh anggota.

Peternak yang mendapatkan keuntungan dan dapat mensejahterakan kehidupan keluarganya harus memiliki ternak minimal 10 ekor, sedangkan di Indonesia pada umumnya peternak hanya memiliki ternak 2 ekor sampai 4 ekor sapi perah (Firman, 2007). Pada penelitian ini dibuat dua kelompok peternak yakni peternak yang memiliki ternak dibawah 10 ekor (kategori A) dan peternak yang memiliki ternak diatas 10 ekor (kategori B).

Terdapat beberapa dimensi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan anggota, yakni dimensi tangible, releability, responsiveness, assurance, emphaty. Penelitian ini mencoba menghubungkan tingkat kebutuhan dengan tingkat kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan pengurus KUD Mandiri Cipanas berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh anggota.

Penilaian terhadap kemampuan pelayanan dapat dilakukan beberapa cara diantaranya yaitu analisis deskriktif, analisis nilai rata-rata dan uji Wilcoxon. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pengurus KUD Mandiri Cipanas.

Hasil analisis ini akan diketahui perbedaan tingkat kebutuhan dan kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pengurus KUD Mandiri Cipanas berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh anggota. Dengan hasil analisis ini akan bermanfaat bagi pengurus KUD Mandiri Cipanas apakah perlu memperbaiki pelayanan koperasi atau mempertahankannya. Secara ringkas kerangka operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Ko p e ra si Unit De sa Ma nd iri C ip a na s

Ad a nya a ng g o ta ya ng tid a k a ktif


(49)

26 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Tingkat Kepuasan Anggota

Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas Atrib ut p e la ya na n

b e rd a sa rka n 5 d ime nsi:

1. Ta ng ib le 2. Re le a b ility 3. Re sp o nsive ne ss 4. Assura nc e 5. Emp ha ty

ke b utuha n a ng g o ta

Pe la ya na n ya ng d ib e rika n

Pe rb e d a a n Ting ka t ke b utuha n d a n ting ka t ke p ua sa n a ng g o ta KUDMC

Ana lisis d e skriktif Ana lisis ra ta -ra ta

Re ko me nd a si me mp e rta ha nka n a ta u me mp e rb a iki p e la ya na n

Id e ntifika si p e te rna k p a d a KUD Ma nd iri

C ip a na s


(1)

73

LA MPIRAN 4. Ha sil Pe rhitung a n Pe ng e na la n Ke b utuha n re spo nd e n Me nurut p e ng e lo m p o kka n jum la h te rna k 11- 14 e ko r (Ka te g o ri B)

TANGIBLE

RELEABILITY

RESPONSIVENESS

ASSURANCE

EMPHATY

Responden

A

B

C

D

E

A

B

C

D

E

A

B

C

D

E

A

B

C

A

B

C

D

1

1

2

3

4

5

5

3

4

2

1

4

5

2

3

1

1

2

3

4

2

3

1

2

4

1

5

2

3

3

5

3

2

1

3

4

1

5

2

2

1

3

3

4

1

2

3

4

3

1

2

5

5

3

2

4

1

2

5

3

4

1

1

3

2

4

1

2

3

4

5

3

2

1

4

2

5

1

3

4

5

4

1

2

3

1

2

3

2

3

4

1

5

3

4

1

5

2

4

5

2

1

3

5

4

1

2

3

3

1

2

3

2

4

1

6

2

3

5

1

4

5

4

1

3

2

1

5

4

3

2

1

3

2

4

3

1

2

total

19

17

16

15

22

19

25

13

15

12

20

26

11

19

13

9

11

15

20

15

15

10

Rata-rata

3,16 2,83 2,66 2,5 3,66 3,16 4,16 2,17 2,58 2,00 3,33 4,50 2,00 3,16 2,16 1,5 1,83 2,5 3,33 2,5 2,5 1,67

LA MPIRAN 5. Ha sil Pe rhitung a n ting ka t ke p ua sa n re sp o nd e n Me nurut pe ng e lo m p o kka n jum la h te rna k 11- 14 e ko r (Ka te g o ri B)

responden TANGIBLE

RELEABILITY

RESPONSIVENESS

ASSURANCE

EMPHATY

A

B

C

D

E

A

B

C

D

E

A

B

C

D

E

A

B

C

A

B

C

D

1

3

4

2

5

1

4

1

3

5

2

5

2

1

4

3

1

2

3

4

3

2

1

2

2

1

5

4

3

5

3

1

4

2

2

3

4

1

5

1

2

3

4

3

2

1

3

5

4

3

1

2

3

2

4

5

1

5

1

2

3

4

2

1

3

3

1

4

2

4

4

3

5

2

1

3

1

5

4

2

1

2

3

5

4

1

3

2

3

2

1

4

5

3

5

4

1

2

4

2

1

3

5

2

3

1

4

5

3

2

1

4

2

1

3

6

2

4

1

5

3

2

4

1

3

2

4

2

1

3

5

1

2

3

3

4

2

1

total

19

21

20

18

12

21

12

15

24

14

21

14

12

20

27

9

12

15

21

15

15

11


(2)

Lampiran 6. Hasil Output Analisis Wilcoxon

A.

Dimensi tangible

1.

2-5 ekor ternak

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 0(a) .00 .00

Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00

Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.642(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .113 a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

2.

11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00

Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00

Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.843(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .064 a Based on negative ranks


(3)

B.

Dimensi Releability

1.

2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00

Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00

Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .066 a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

2.

11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00

Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00

Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .066 a Based on negative ranks


(4)

C.

Dimensi Responsiveness

1.

2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 1(a) 5.00 5.00

Positive Ranks 4(b) 2.50 10.00

Ties 0(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.841(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .066 a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

2.

11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 1(a) 4.00 4.00

Positive Ranks 3(b) 2.00 6.00

Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 5

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.648(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .095 a Based on negative ranks


(5)

D.

Dimensi Assurance

1.

2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 0(a) .00 .00

Positive Ranks 2(b) 1.50 3.00

Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 3

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH – SEBELUM

Z -1.342(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .180 a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

2.

11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 0(a) .00 .00

Positive Ranks 1(b) 1.00 1.00

Ties 2(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 3

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH – SEBELUM

Z -1.000(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .317 a Based on negative ranks


(6)

E.

Dimensi Emphaty

1.

2-5 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 0(a) .00 .00

Positive Ranks 3(b) 2.00 6.00

Ties 1(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 4

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.633(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .102 a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

2.

11-14 ekor

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 0(a) .00 .00

Positive Ranks 2(b) 1.50 3.00

Ties 2(c)

SESUDAH - SEBELUM

Total 4

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH = SEBELUM

Test Statistics(b)

SESUDAH - SEBELUM

Z -1.342(a)

Asymptotic

Significance (2-tailed) .180 a Based on negative ranks