58
Tabel 20. Identifikasi Tingkat Kepuasan Akan Pelayanan Dimensi Emphaty Sebelum
dan Sesudah Menjadi Anggota KUD Mandiri Cipanas
Sebelum Sesudah
N o
Dimensi Emphaty A
B A
B A. Konsultasi teknis
2,40 3,33
2,42 3,50
B. Kesabaran pengurus dalam
menghadapi protes anggota 2,08
2,50 2,21
2,50 C.
Keramahan pengurus dalam melayani anggota
2,25 2,50
2,29 2,50
D Bantuan biaya rumah sakit
apabila anggota ada yang sakit
3,00 1,67
3,13 1,83
6.3. Implikasi dari Penelitian
Berkembang dan tidaknya koperasi sangat bergantung terhadap partisipasi anggota. Tingkat partisipasi yang tinggi menunjukkan tingkat loyalitas anggota yang
tinggi terhadap koperasi. Kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan yang diterima anggota dari koperasi. Berdasarkan tinjauan diatas, maka
keefektifan pelayanan koperasi memegang peran yang penting untuk menjadi keberlangsungan hidup suatu koperasi. hal tersebut juga terjadi pada KUD Mandiri
Cipanas. Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas dibentuk untuk meningkatkan
pendapatan dan memberikan kemudahan dalam usaha beternak sapi perah bagi anggotanya, dalam mencapai usaha tersebut maka KUD memberikan pelayanan
semaksimal mungkin kepada peternak, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan peternak.
Dalam pemberian pelayanan KUD Mandiri Cipanas kepada anggotanya terdapat beberapa atribut yang belum dapat memuaskan kebutuhan anggota. Pada
anggota koperasi A tidak puas akan pelayanan pinjaman modal dan pembayaran penjualan susu yang cepat, sedangkan responden B tidak puas akan pelayanan
ketersedian media informasi, bantuan modal, pembayaran penjualan susu yang cepat. Untuk atribut ketersediaan media informasi koperasi, anggota koperasi B tidak
puas akan pelayanan tersebut. Padahal dengan adanya media informasi ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggota terhadap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi koperasi. Maka dengan itu anggota akan sadar permasalahan yang dihadapi oleh koperasi sehingga anggota tidak selalu mengeluh
59
dan dapat mencari solusi bersama dengan pengurus koperasi. Jadi alangkah lebih baiknya jika koperasi menyediakan media informasi mengenai koperasi yang terbaru.
Atribut pelayanan pinjaman modal anggota koperasi A dan anggota koperasi B tidak puas akan pelayanan tersebut. Modal merupakan yang diharapkan oleh peternak
untuk mengembangkan usahanya, ketidakpuasan akan pelayanan ini disebabkan keuangan koperasi sangat terbatas sehingga bantuan modal yang diberikan kepada
anggota menjadi terbatas. Ketergantungan peternak pada bantuan modal dikarenakan pendapatan peternak yang dihasilkan peternak hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, untuk membeli satu ekor sapi perah peternak B harus menabung minimal satu tahun. Pada saat ini pemerintah telah mengurangi subsidi
atau bantuan modal kepada koperasi, ini menjadi masalah besar bagi Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas, karena modal terbesar yang di peroleh berasal dari bantuan
pemerintah. Jadi untuk mempertahankan KUD Mandiri Cipanas pengurus dan anggota harus bekerjasama untuk mencari solusi permasalahan ini.
Atribut pelayanan pembayaran penjualan susu yang cepat anggota koperasi A dan anggota koperasi B tidak puas akan pelayanan tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan keluarga peternak berasal dari pendapatan beternak sapi perah. Koperasi menerapkan pembayaran susu dilakukan satu kali sebulan, jadi dengan lamanya
pembayaran susu dapat mengakibatkan peternak tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun koperasi telah menerapkan kebijakan 25 persen susu dapat
dijual ke non koperasi. Maka dengan itu peternak akan menjual susu ke non koperasi lebih dari 25 persen susu yang dihasilkan agar kebutuhan sehari-hari keluarganya
dapat terpenuhi. Hal ini menjadi masalah bagi koperasi apabila tidak diperhatikan, diduga secara lambat laun peternak akan menjual semua susu yang dihasilkan ke non
koperasi. KUD Mandiri Cipanas harus merubah pola pembayaran susu kepada peternak, pembayaran bisa dilakukan satu kali seminggu.
Meninjau hal-hal yang ditelah disebutkan diatas, peran pengurus koperasi sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan pembinaan kepada anggota
koperasi agar anggota lebih sadar sehingga anggota mau meningkatkan partisipasinya kepada koperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat tiga atribut pelayanan yang
tidak memuaskan anggota yaitu ketersediaan media informasi, bantuan modal, pembayaran susu yang cepat. Pengurus koperasi sebaiknya melakukan pembinaan,
pengarahan dan diskusi kepada anggota koperasi baik pada saat harga susu tinggi,
60
stabil dan rendah agar dapat bertukar pikiran sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh koperasi serta menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi
pada KUD Mandiri Cipanas.
VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah:
1. Berdasarkan pengelompokkan responden yang memiliki ternak 2-5 ekor kategori A dan responden yang memiliki ternak 11-14 ekor Kategori B, dalam tahapan
pengambilan keputusan menjadi anggota Koperasi Unit Desa Mandiri Cipanas menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Perbedaan kebutuhan ini terdapat
pada pelayanan dimensi tangible yaitu responden A tingkat kebutuhan yang paling tinggi adalah kerapihaan pengurus, sedangkan responden B tingkat
kebutuhan yang paling tinggi adalah ketersediaan media informasi koperasi. Pelayanan dimensi Assurance yang responden A tingkat kebutuhan yang paling
tinggi adalah pembagian SHU yang adil, sedangkan responden B tingkat kebutuhan yang paling tinggi adalah keterampilan dan pengetahuan pengurus
koperasi. Pelayanan akan dimensi emphaty responden A tingkat kebutuhan yang paling tinggi adalah bantuan biaya rumah sakit apabila anggota ada yang sakit,
dan responden B tingkat kebutuhan yang paling tinggi adalah konsultasi teknis. 2. Berdasarkan proses tahapan kepuasan anggota koperasi terhadap pelayanan
koperasi dilihat dari lima dimensi pelayanan bahwa pada dimensi tangible, responden A sudah merasa puas akan pelayanan koperasi, sedangkan responden
B tidak puas akan ketersediaan media informasi koperasi. Pada dimensi releability responden A dan responden B tidak puas akan pelayanan bantuan
modal dari koperasi. Pelayanan dimensi responsiveness responden A dan responden B tidak puas akan pelayanan pembayaran penjualan susu yang cepat
oleh pihak koperasi kepada anggotanya
.
7.2. Saran