15
1. Selalu menghadiri rapat. 2. Bersedia dipilih, mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya jika dipilih
menjadi pengurus. 3. Menganggap koperasi sebagai milik bersama, merasa bangga menjadi anggota
dan turut bertanggung jawab atas kemajuan koperasi serta selalu mengikuti perkembangan koperasi.
4. Apabila ada pertanyaan, tidak segan-segan mengemukakan melalui pegawai koperasi dan tidak membicarakannya pada orang lain di luar koperasi.
5. Selalu berusaha mencari kawan-kawannya untuk menjadi anggota koperasi. 6. Menyimpan pada koperasi dengan teratur dan selalu membayar hutangnya tepat
pada waktunya.
2.6. Bentuk Partisipasi
Partisipasi angota merupakan input dalam rangka pengembangan koperasi, karena mengingat di dalam bentuk dan jenis partisipasi anggota selalu dibarengi
dengan keterlibatan mental, fisik, emosional secara nasional dari anggota dalam mendukung pengembangan koperasi. Oleh karena itu partisipasi akan menentukan
dan mempengaruhi tingkat perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dalam permodalan menentukan keberhasilan dari koperasi.
peningkatan modal hendaknya berasal dari anggota bukan dari luar sebagai memicu koperasi untuk berkembang, modal yang berasal dari anggota harus jauh lebih besar
jumlahnya daripada modal dari luar sehingga keterlibatan anggota akan menjadi lebih baik. Modal tersebut dapat berupa uang, atau kesediaan anggota menanggung
kewajiban yang dibebankan dari koperasinya. Betuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan dengan cara memberikan sumbangan modal kepada
koperasi dengan cara yang adil. Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas, dapat
diwujudkan jika pelayanan oleh koperasi sesuai dengan kebutuhan daripada anggotanya. Oleh karena kebutuhan yang berubah-ubah dari para anggotanya
maupun usaha koperasi, dan tantangan lingkungan, maka pelayanan yang diberikan koperasi pun harus secara terus menerus disesuaikan. Untuk mewujudkan
penyesuaian yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut pada kebutuhan anggota, anggota harus mampu dan mau untuk mempengaruhi dan mengontrol manajemen.
16
2.7. Pelayanan koperasi
Koperasi melakukan pelayanan bukan anggota non anggota menjadi trend cukup luas sekarang ini. Sejumlah bukti empirik menunjukkan bahwa koperasi yang
maju adalah yang melayani lebih banyak kepada bukan anggota. Jadi koperasi harus melakukan suatu revitalisasi agar kembali lagi kepada nilai-nilai dasar yang
dianutnya. Menurut Malcolm Baldrige dalam Julita 2001 ada lima konsep penilaian
kualitas pelayanan yaitu: 1. Kepemimpinan
Pemimpin koperasi harus visioner dan mampu menuntun koperasi dalam menetapkan arah, nilai-nilai koperasi dan kinerja yang diharapkan. Selain itu
pemimpin koperasi harus memahami bagaimana berkomunikasi dengan anggota, karyawan dan mereview kinerja koperasi yang dipimpin. Pemimpin dituntut
menciptakan suatu kondisi kondusif yang mendorong kinerja koperasi yang tinggi.
2. Fokus Sumber Daya Manusia SDM Semua pengelola, karyawan koperasi dan anggota harus fokus pada kinerja yang
akan dicapai, dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan organisasi. Fokus SDM ini mencakup tiga hal yaitu sistem kerja, pembelajaran
dan motivasi kerja, kesejahteraan dan kepuasan pekerja. 3. Fokus Pelanggan Customer Market Fokus
Koperasi harus mampu memuaskan pelanggan kalau menjadi suatu koperasi yang berkinerja baik. Koperasi harus memahami harapan pelanggan dan pasar. Oleh
sebab itu, koperasi dituntut untuk mencari selalu informasi tentang keinginan pelanggan dan pasar. Dalam koperasi, anggota merupakan pelanggan utama.
Pada fokus pelanggan mencakup dua aspek yaitu pengetahuan tentang pelanggan dan pasar, dan kepuasan pelanggan.
4. Data, Informasi dan Analisa Data dan analisasi bertujuan untuk memperbaiki kinerja dan daya saing koperasi.
Kunci kemanfaatan penggunaan data dan informasi terletak pada bagaimana membuat data dan informasi tersedia dan akurat. Penilaian dikelompokkan dalam
dua hal yaitu pengukuran dan analisis kinerja koperasi dan manajemen pengetahuan.
17
5. Hasil Usaha Business Result Kunci penilaian seberapa baik hasil usaha yang dicapai adalah evaluasi dari
pelanggan anggota terhadap barang dan jasa, kinerja keuangan, pemasaran, struktur pengawasan, pengendalian, tanggung jawab sosial yang sudah
dilaksanakan oleh koperasi dibandingkan dengan pesaingnya atau koperasi lain yang sejenis.
2.8. Perkembangan Koperasi