11
susunan perekonomian yang hendak dibangun bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai soko guru perekonomian nasional.
2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi mengatur hubungan antara koperasi dengan anggotanya, hubungan antar sesama anggota koperasi, pola kepengurusan organisasi
koperasi serta mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berasas kekeluargaan.
Prinsip koperasi dapat dijadikan sebagai pedoman kerja dan merupakan jati diri bagi koperasi Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, koperasi perlu berpegang
teguh pada prinsip-prinsip koperasi. Pada bulan September 1995 di Manchester, Inggris, International Cooperatives Alliance ICA yang merupakan aliansi koperasi
internasional yang dibentuk untuk mewadahi seluruh koperasi yang ada di dunia mengadakan rapat anggota dan merumuskan prinsip-prinsip koperasi yaitu :
1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela dan terbuka bagi semua orang
yang bersedia menggunakan jasa-jasanya serta bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras,
politik, dan agama. 2. Pengawasan Demokratis oleh Anggota
Koperasi merupakan organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Pria dan wanita yang
dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota. 3. Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi
Para anggota memberi kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis terhadap modal tersebut. Anggota merupakan
pemilik sekaligus pengguna yang memenuhi kebutuhannya melalui koperasi. 4. Pendidikan, Pelatihan dan Penerangan
Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manejer dan karyawan agar
mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi perkembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyrakat umum tentang hakikat
perkoperasian dan manfaat koperasi. 5. Otonomi dan Kemandirian
12
Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri dan diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain
termasuk pemerintah atau memupuk modal dari luar, koperasi melakukannya beradasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para
anggotanya dan mempertahankan otonomi koperasi itu sendiri. 6. Kerjasama antar Koperasi
Koperasi melayani para anggotanya secara kolektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi koperasi tingkat lokal, regional,
nasional dan internasional. 7. Kepedulian terhadap Masyarakat.
Koperasi melakukan kegiatan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan pada rapat
anggota.
2.4. Ciri-Ciri Koperasi