ton perharinya. Pada tahap pengolahan sampah composting di pasar petisah baru 3 tiga kali dilakukan selama pasar petisah telah dibangun. Dan dengan sistem ini
pihak pengelola mengutip retribusi kebersihan sebesar Rp.2000,- sampai Rp.4000,- kepada pedagang setiap harinya. Petugas kebersihan merupakan orang-orang yang
dipekerjakan oleh pengelola untuk menjaga kebersihan pasar. Adapun jumlah petugas kebersihan yang dipekerjakan yaitu sebanyak 24 orang.
Menurut Azwar 1996, suatu pengelolaan sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit serta sampah
tersebut tidak menjadi medium perantara menyebar luasnya suatu penyakit. Sistem pengelolaan sampah pasar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh petugas kebersihan sebelum dibawa ke TPA, dalam hal ini meliputi :
5.2.1 Penyimpanan sampah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyimpanan sampah di basement pasar petisah berada pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan karena
tempat sampah yang dipakai tidak kedap air, mudah dilobangi tikus, tidak mempunyai tutup, dan hanya berupa tumpukan biasa serta mudah berserakan. Tempat
sampah di basement pasar petisah sebagian besar berbentuk keranjang, terbuka dan tidak kedap air.
Menurut Chandra 2007 tempat penyimpanan sementara tempat sampah yang digunakan harus memenuhi persyaratan seperti berikut ini: Konstruksi harus
kuat dan tidak mudah bocor, memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan, dan ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
5.2.2 Pengumpulan sampah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengumpulan sampah di basement pasar petisah berada pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan karena
TPS tidak dilengkapi dengan tutup, masih banyak sampah yang berserakan, TPS menimbulkan bau dan tidak dibedakannya tempat sampah yang mudah membusuk
dan tidak mudah membusuk. Menurut Chandra 2007 sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang terpisah untuk memudahkan
pemusnahannya. Dalam melaksanakan pengumpulan sampah petugas dilengkapi dengan alat
pengumpul sampah seperti halnya sorong, sekop, sapu lidi, dan keranjang yang jumlah dan kondisinya cukup baik. Agar pengumpulan sampah dapat dilakukan
dengan baik maka dilakukan pembagian kerja yang jelas bagi setiap petugas kebersihan. Pengumpulan sampah dilakukan dengan cara menyapu dan
membersihkan sampah yang berserakan sebagai akibat dari banyaknya pedagang yang tidak mempunyai tempat sampah dan masih kurangnya partisipasi pedagang
untuk membuang sampah ke tempat sampah. Petugas kebersihan menyapu dan membersihkan area basement pasar pada
saat siang dan sore hari. Sampah dari penyapuan dimasukkan ke dalam keranjang sampah dan diangkat ke luar pasar kemudian di masukkan ke dalam bak tempat
pengumpulan sampah sementara, selanjutnya dari bak tempat pengumpulan sampah sementara ini diangkut oleh dinas kebersihan ke tempat pembuangan akhir sampah
dengan menggunakan truk sampah yang dilakukan 3 tiga kali dalam sehari yaitu pada saat pagi, siang, dan malam hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Azwar 1996, adapun persyaratan tempat pengumpulan sampah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu: Dibangun di atas permukaan setinggi
kendaraan pengangkut sampah, mempunyai dua buah pintu, satu untuk tempat masuk sampah dan yang lain untuk mengeluarkannya, perlu ada lubang ventilasi, bertutup
kawat kasa untuk mencegah masuknya lalat, tidak menjadi tempat tinggal lalat dan tikus, tempat tersebut mudah dicapai, baik oleh masyarakat yang akan
mempergunakannya ataupun oleh kendaraan pengangkut sampah.
5.2.3 Pengangkutan sampah