Aspek Pengukuran Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Dan Partisipasi Pedagang Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih Di Basement Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2012

11. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat yaitu sampah tidak berserakan dimana-mana, tempat-tempat sampah tersedia dengan cukup, sampah yang terkumpul dibuang tepat pada waktunya dan tidak menjadi sarang lalat dan tempat berkembangbiaknya binatang pengganggu lainnya.

3.6 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran berupa kuesioner yang ditujukan kepada responden, yaitu pedagang di basement pasar Petisah yang berkaitan dengan partisipasi pedagang untuk menciptakan lingkungan bersih di pasar dan observasi pengelolaan sampah pasar.

1. Observasi sistem pengelolaan sampah pasar

Kriteria penilaian ini berdasarkan SK Dirjen PPM dan PLP Depkes RI 1989 tentang pengawasan pengolahan sampah adalah sebagai berikut: a. Penyimpanan sampah Untuk menilai penyimpanan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : Apabila tempat sampah yang dipakai kedap air, tidak mudah dilobangi tikus, rata bagian dalamhalus, tidakpunya tutup, mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan Tidak memenuhi syarat : Apabila tempat sampah yang dipakai tidak kedap air, mudah dilobangi tikus, tidak mempunyai tutup, hanya berupa tumpukan biasa dan mudah berserakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Pengumpulan sampah Untuk menilai pengumpulan sampah digunakan criteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : Apabila terdapat peralatan pengumpulan, peralatan tidak bocorrusak, frekuensi pengumpulan 1 hari sekali, mempunyai petugas pelaksana yang tetap dan dibedakan tempat sampah yang mudah membusuk dan tidak mudah membusuk, semua sampah terkumpul dari setiap kiosloods dan tidak ada sisa, desain TPS mudah untuk memasukkanmengosongkan sampah dan tidak mudah berserakan, TPS dilengkapi tutup dan jauh dari penjaja makanan, TPS tidak terlalu penuh oleh sampah, sampah tidak berserakan, dan TPS tidak menimbulkan bau. Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak terdapat peralatan pengumpulan, peralatan bocorrusak, frekuensi pengumpulan 3 hari sekali, tidak mempunyai petugas pelaksana yang tetap, tidak dibedakan tempat sampah yang mudah membusuk dan tidak mudah membusuk, banyak sampah yang tidak terkumpul dari kiosloods, hanya berupa tumpukan biasa, mudah berserakan, menyulitkan untuk mengangkut, tumpukan sampah melebihi daya tampung TPS, sampah berserakan dan menimbulkan bau. c. Pengangkutan sampah Untuk menilai pengangkutan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Memenuhi syarat : Apabila sampah yang ada di TPS terangkut habis semuanya setiap hari, frekuensi pengangkutan ke TPA 1 hari sekali, dan truk pengangkut sampah memiliki tutup Tidak memenuhi syarat : Apabila sampah yang ada di TPS tidak terangkut habis semuanya setiap hari, dan truk pengangkut sampah tidak memiliki tutup. d. Pengolahan sampah Untuk menilai pengolahan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : Apabila pengumpulan dan penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk tidak merupakan tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta memperhatikan prinsip estetika Tidak memenuhi syarat : Apabila pengumpulan dan penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk terdapat tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta tidak memperhatikan prinsip estetika

2. Partisipasi pedagang

a. Penyediaan tempat sampah Untuk penyediaan tempat sampah responden diukur dengan 5 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 3; jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 2; jika responden menjawab “c”, maka akan mendapatkan skor = 1. Sehingga UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperoleh skor tertinggi = 15, selanjutnya dikategorikan atas baik, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Baik, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 11. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 6–11. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 6. b. Pembuangan sampah Untuk pembuangan sampah responden diukur dengan 7 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 3; jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 2; jika responden menjawab “c”, maka akan mendapatkan skor = 1. Sehingga diperoleh skor tertinggi = 21, selanjutnya dikategorikan atas baik, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Baik, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 16. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 8–16. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 8. c. Pembayaran retribusi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Untuk pembayaran retribusi responden diukur dengan 1 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 3; jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 2; jika responden menjawab “c”, maka akan mendapatkan skor = 1. Sehingga diperoleh skor tertinggi = 3, selanjutnya dikategorikan atas baik, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Baik, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 2. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 1–2. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 1. d. Peraturan kebersihan Untuk peraturan kebersihan responden diukur dengan 5 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 3; jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 2; jika responden menjawab “c”, maka akan mendapatkan skor = 1. Sehingga diperoleh skor tertinggi = 15, selanjutnya dikategorikan atas baik, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Baik, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 11. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 6–11. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 6.

3.7 Pengolahan dan Analisa data

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau Tahun 2015

27 181 111

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 0 15

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 0 2

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 0 8

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 0 41

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017 Chapter III VI

1 5 49

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 8 3

Sistem Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar Tahun 2017

0 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah - Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Dan Partisipasi Pedagang Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih Di Basement Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2012

0 0 37

Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Dan Partisipasi Pedagang Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih Di Basement Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2012

1 2 14