sampah, pengumpulan paling banyak memakan biaya, kurang lebih 80 dari semua dana pengelolaan.
4. Pengangkutan sampah Pengangkutan sampah dalam pengertian ini adalah pemindahan sampah dari
tempat sampah sementarapengumpulan ke tempat pembuangan akhir dengan kendaraan yang relatif lebih besar. Unsur pengangkutan ini penting sekali.
5. Pengelolaan dan pemanfaatan kembali Dalam pengertian ini bahwa sampah diambil kembali oleh pemulung ataupun
pencari garbage untuk dijadikan makanan lemak untuk energi. 6. Pembuangan akhir
Elemen fungsional yang terakhir pada sistem pengelolaan sampah adalah pembuangan akhir. Kegiatan pada tahap ini adalah menampung seluruh sampah baik
yang berasal dari rumah tangga, tempat-tempat umum, industri, maupun dari tempat- tempat pengolahan dan pemanfaatan kembali. Bahan-bahan yang terbuang betul-betul
bahan yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan harus dibuang.
2.2.4.1 Tujuan Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan: 1
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis 2
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
2.2.4.2 Cara-Cara Pengelolaan Sampah
Cara-cara pengelolaan sampah. antara lain sebagai berikut Notoatmodjo, 2003:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
Pengumpulan sampah dimulai di tempat sumber dimana sampah tersebut dihasilkan. Dari lokasi sumbernya sampah tersebut diangkut dengan alat angkut
sampah. Sebelum sampai ke tempat pembuangan kadang-kadang perlu adanya suatu tempat penampungan sementara. Dari sini sampah dipindahkan dari alat angkut yang
lebih besar dan lebih efisien, misalnya dari gerobak ke truk atau dari gerobak ke truk pemadat.
Adapun Syarat tempat sampah yang di anjurkan : 1
Terbuat dari bahan yang kedap air, kuat, dan tidak mudah bocor. 2
Mempunyai tutup yg mudah di buka, dikosongkan isinya, mudah dibersihkan.
3 Ukurannya di atur agar dapat di angkut oleh 1 orang.
Sedangkan syarat kesehatan tempat pengumpulan sampah sementara Mubarak dan Chayatin, 2009 :
1 Terdapat dua pintu : untuk masuk dan untuk keluar
2 Lamanya sampah di bak maksimal tiga hari
3 Tidak terletak pada daerah rawan banjir
4 Volume tempat penampungan sampah sementara mampu menampung
sampah untuk tiga hari. 5
Ada lubang ventilasi tertutup kasa untuk mencegah masuknya lalat. 6
Harus ada kran air untuk membersihkan. 7
Tidak menjadi perindukan vektor. 8
Mudah di jangkau oleh masyarakat dan kendaraan pengangkut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b Pemusnahan dan Pengolahan Sampah
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:
a Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan tanah
yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang
pengerat. b
Incineration Incineration atau insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan
cara membakar sampah secara besar-besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik.
c Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan
bahan berupa kompos atau pupuk. d
Hot feeding Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak misal: babi. Perlu diingat
bahwa sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu dimasak atau direbus untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis ke hewan ternak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan air limbah memang
baik. f
Dumping Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang, atau
tempat sampah. g
Dumping in water Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatnya, terjadi pencemaran
pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir. h
Individual inceneration Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk
terutama di daerah pedesaan. i
Recycling Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau di
daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain: plastik, gelas, kaleng, besi, dan sebagainya.
j Reduction
Metode ini diterapkan dengan cara menghancurkan sampah biasanya dari jenis garbage sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan
lemak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
k Salvaging
Pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan penyakit.
2.2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Sampah