Menurut Azwar 1996, adapun persyaratan tempat pengumpulan sampah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu: Dibangun di atas permukaan setinggi
kendaraan pengangkut sampah, mempunyai dua buah pintu, satu untuk tempat masuk sampah dan yang lain untuk mengeluarkannya, perlu ada lubang ventilasi, bertutup
kawat kasa untuk mencegah masuknya lalat, tidak menjadi tempat tinggal lalat dan tikus, tempat tersebut mudah dicapai, baik oleh masyarakat yang akan
mempergunakannya ataupun oleh kendaraan pengangkut sampah.
5.2.3 Pengangkutan sampah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengangkutan sampah di basement pasar petisah berada pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan karena
sampah yang ada di TPS selalu ada dan truk pengangkut sampah tidak memiliki tutup sedangkan kriteria yang memenuhi syarat yaitu frekuensi pengangkutan sampah dari
tempat pembuangan sampah sementara ke tempat pembuangan akhir dilakukan 1 satu hari sekali. Sedangkan pada pasar Petisah pengangkutan sampah dilakukan 3
tiga kali sehari pada saat pagi, siang, dan malam hari dikarenakan sampah yang dibuang di tempat pembuangan sampah sementara bukan hanya sampah yang berasal
dari pasar Petisah tetapi juga sampah yang berasal dari rumah-rumah warga yang berada di kecamatan Medan Baru. Hal ini menunjukkan pengangkutan sampah di
basement pasar petisah sudah cukup baik. Pengangkutan sampah harus memenuhi syarat sesuai dengan keputusan Dirjen
PPM dan PLP Depkes RI 1989 yaitu: alat pengangkut sampah harus mempunyai wadah yang mudah dibersihkan bagian dalamnya serta dilengkapi dengan penutup,
setiap keluar dari TPA sampah, semua kendaraan pengangkut sampah selalu dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keadaan bersih, petugas yang mengangkut sampah harus menggunakan perlengkapan kerja sebagai berikut: Pakaian kerja khusus, sarung tangan yang terbuat dari bahan
neopherene, masker, topi pengaman serta bootlars
5.2.4 Pengolahan sampah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengolahan sampah di basement pasar petisah berada pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan karena
pengumpulan dan penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk terdapat tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta
tidak memperhatikan prinsip estetika. Menurut keputusan Dirjen PPM dan PLP Depkes RI 1989 Pengumpulan dan
penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk tidak merupakan tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta
memperhatikan prinsip estetika. Pasar petisah merupakan satu-satunya pasar di kota Medan yang melakukan
teknik composting. Sehingga pasar petisah dijadikan sebagai pasar tradisional untuk penilaian adipura.
Bak untuk pembuatan pupuk kompos terdiri dari 1 satu bak. Dimana proses komposnya menggunakan pupuk kandang kotoran lembu dan gula putih.
Pengomposan dilakukan selama 2 bulan. Teknik composting ini jarang dilakukan hanya dilakukan pada saat adanya penilaian atau acara lainnya.
5.3 Partisipasi pedagang