lewat budaya yang disepakati bersama, yaitu secara verbal maupun non verbal. Fotografi mampu menempatkan posisinya sebagai media penyampai pesan lewat
medium visual.
2. Aspek Historis Fotografi
Soeprapto Soedjono dalam bukunya “Pot-Pourri Fotografi”, mengemukakan bahwasanya benih fotografi diyakini telah muncul sejak zaman
prasejarah. Adalah animal pictorium, dikenal sebagai penamaan terhadap mahluk pembuat atau pencipta gambar.
4
Sejarah mencatat bahwa sejak zaman prasejarah, telah dikenal mahluk yang tinggal di goa-goa dan meninggalkan jejak visual mereka pada dinding goa
yang kemudian dikenal dengan pictograph, petroglyph, dan ideograph ketika setiap gambar yang ada bermuatan makna tertentu.
5
Karya visual yang ada didalam goa tersebut berkembang menjadi suatu kegiatan yang turun-temurun dan
menjadi tradisi yang hidup dalam peradaban manusia sejak dahulu kala sampai saat ini.
Tradisi tersebut dikenal dengan pictorialism, yang merupakan bagian dari hasil kebudayaan materiil yang hidup dan berkembang dalam sejarah manusia
sebagai awal perkembangan tradisi imaji visual.
6
Alma Davenport dalam bukunya “The History of Photography”,
disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi SM, seorang lelaki
4
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti ,2007, h.131
5
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi
6
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, h.132
berkebangsaan Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi.
7
Gejala dimana masuknya cahaya pada dinding ruangan gelap yang terdapat lubang kecil pinhole, yang menyebabkan pemandangan yang ada di luar akan
terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi. Dalam sejarah islam sendiri, lahirnya fotografi tidak bisa dilepaskan dari
peran fisikawan muslim, Ibnu Al-Haitam, yang dalam sejarah dunia mencatat, seorang fisikawan muslim ini merupakan penemu dari lensa, yaitu benda yang
terbuat dari kaca yang mampu membiaskan ataupun juga memfokuskan cahaya pada jarak tertentu.
8
Peristiwa masuknya cahaya pada lubang tenda Ibnu Al Haitam, sehingga memproyeksikan bayangan ke dalamnya, menjadi insprasi dan disinyalir
merupakan cikal bakal lahirnya kamera obscura, yang merupakan prototipe dari kamera yang kita kenal saat ini. Pada awalnya, kamera sebagai alat fotografi
benar-benar berbentuk kamar yang berukuran cukup besar dan kedap cahaya. Terdapat lubang kecil seukuran jarum atau yang kemudian dikenal dengan pinhole
ditengahnya, lubang tesebut berfungsi untuk masuknya cahaya sehingga terproyeksi pada dinding disisi lainnya. Pada tahapan ini,gambar yang dihasilkan
masih samar atau kurang begitu jelas, oleh sebab itu kamera obscura kurang diminati. Biasanya penggunaan kamera obscura ini hanya untuk mempermudah
proses menggambar yang masih dilakukan secara manual. Selanjutnya dalam buku Pot-Pourri Fotografi karya Soeprapto Soedjono
pun dikemukakan bahwasanya ada beberapa tokoh yang disebut menjadi pionir
7
Bonny Dwifriansyah , “Sejarah Fotografi Dunia: dari Mo Ti hingga Mendur
bersaudara ”, dari artikel
http:www.pasarkreasi.comnewsdetailphotography67sejarah- fotografi-dunia
Artikel diakses pada 11 Oktober 2013
8
Bonny Dwifriansyah , “Sejarah Fotografi Dunia: dari Mo Ti hingga Mendur
bersaudara ”