Struktur Redaksi Harian Republika Tentang Rubrik Fotografi di Harian Surat Kabar Republika

Sekalipun foto olahraga misalnya, jika didalamnya terdapat objek perempuan yang memperlihatkan aurat, maka foto itu tidak akan dipakai untuk ditampilkan. Batasan khusus lain di luar foto yang menampilkan objek perempuan, Republika sejak dulu konsisten tidak menampilkan foto rokok, orang merokok, bahkan Republika tidak pernah memuat iklan rokok. Kendatipun misalnya, Republika hendak memuat kampanye anti merokok, maka rokok dalam bentuk gambar tidak akan digunakan. Dalam hal tersebut Yogi meyakinkan bahwa Republika sudah melakukan hal tersebut konsisten sejak dahulu.

F. Pameran Beranda Para Buruh

Dijelaskan dalam rubrik Fotografi Harian Surat Kabar Republika edisi 8 Mei 2013, bahwa pameran foto yang bertajuk “Beranda Para Buruh” ini datang dari gagasan seorang artis dan sineas muda Lola Amaria. 7 Bekerja sama dengan Kementrian Tenaga Kerja, Lola Amaria, dengan Production House PH nya, Lola Amaria Production, kemudian menggandeng salah satu fotografer jebolan Workshop Antara, Diana Putri Tarigan, untuk bekerja sama membuat foto-foto dokumenter mengenai persoalan buruh. 8 Diana Putri Tarigan, saat ditemui penulis di kediamannya, Minggu, 22 Desember 2013, menjelaskan bahwa pada awalnya, Lola Amaria mengajak Diana untuk bersama-sama membuat sebuah project pembuatan film dengan mengangkat garis besar tentang persoalan buruh. “Saya ditawarkan untuk penggarapan film Kisah 3 Titik, tapi tidak hanya sebagai still fotografer, tapi juga sebagai fotografer dokumenter”, ujar Diana. Lebih lanjut Diana menambahkan bahwa, pameran Beranda Para Buruh ini memang sudah direncanakan keluar 7 Republika Edisi 8 Mei 2013 8 Wawancara Diana Putri Tarigan bersamaan dengan penggarapan film Kisah 3 Titik, sebuah film yang mengangkat persoalan buruh di Indonesia. Diakui Diana, persiapan pameran ini memakan waktu kurang lebih selama tiga bulan, sampai akhirnya digelar kegiatan pameran di Galeri Foto Jurnalistik Antara pada 1 Mei 2013, bertepatan dengan peringatan hari buruh sedunia MayDay. Pameran ini berlangsung di Galeri Foto Jurnalistik Antara selama 20 hari, pada tanggal 1-19 Mei 2013. Pameran ini menampilkan hasil karya foto dari beberapa fotografer muda, diantaranya adalah, Diana Putri Tarigan, Adhi Wicaksono, Atet Dwi Pramadia, Grandyos Zatna, Fanny Octavianus, Fahrul Jayadiputra, Ismar Patrizki, Irsan Mulyadi, Joko Sulistyo, M Agung Rajasa, M Risyal Hidayat, Nyoman Budhiwara, R Rekotomo, Seno Soegondo, Yudhi Mahatma, Yusran Uccang, dan Zabur Karuru. 9 Selanjutnya, tercatat dalam rubrik Fotografi edisi 8 Mei 2013, pernyataan Diana Putri Tarigan yang mengatakan bahwa, pameran foto ini dimaksudkan untuk menggugah para pihak terkait yang bertanggungjawab atas nasib para buruh agar dapat melihat langsung gambaran realitas dari kehidupan sulit yang harus dihadapi para buruh, serta melihat bagaimana para buruh tidak berhenti berjuang guna memperbaiki nasib mereka lewat berbagai cara, salah satunya adlaah dengan melakukan aksi demonstrasi. Menurutnya, pemerintah maupun pengusaha sama- sama memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki dan menyejahterakan nasib para buruh. Harapannya, pameran foto ini dapat menjadi salah satu kontribusi dari para fotografer, untuk terlibat dalam perjuangan memperbaiki nasib para buruh. 9 Diana Putri Tarigan dan Para Fotografer “Cerita dari Balik Layar: Beranda Para Buruh”, Penerbit: Galeri Foto Jurnalistik Antara, 2013. 53

BAB IV ANALISIS DATA FOTO BERANDA PARA BURUH

DI RUBRIK FOTOGRAFI HARIAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI 8 MEI 2013 Pada bab ini peneliti menjelaskan data serta has il penelitian dari judul “ Citra Buruh Perempuan dalam Foto Jurnalistik Analisis Semiotik Foto Pameran Beranda Para Buruh di Rubrik Fotografi Harian Surat Kabar Republika Edisi 8 Mei 2013”. Peneliti menggunakan pisau analisis semiotika Roland Barthes yang merujuk pada makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam foto berita yang diteliti. Sebagaimana dikatakan Wilson Hiks, yang juga disebut-sebut sebagai bapak perintis foto jurnalistik, mendefinisikan bahwa foto jurnalistik atau foto berita terdiri dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya. Barthes mengajukan tiga tahapan dalam membaca foto yang tertuang dalam buku The Photography Message, yaitu perseptif, kognitif dan etis ideologis. 1 Barthes juga mengajukan enam prosedur dalam pembacaan konotasi citra dalam foto, ke enam prosedur tersebut kemudian dikategorikan menjadi dua, antara lain: 2 1. Rekayasa yang secara langsung dapat memengaruhi realitas itu sendiri, terdiri dari: a. Trick Effect, artinya memanipulasi gambar sampai tingkat yang berlebihan untuk menyampaikan maksud pembuat berita. 1 ST Sunardi, Semiotika Negativa, h.187 2 Kris Budiman, Semiotika Visual, h.70 b. Pose, ialah gaya, posisi, ekspresi dan sikap objek foto. Dalam mengambil foto berita seseorang, seorang wartawan foto akan memilih objek yang sedang diambil. c. Objek, objek ini ibarat perbendaharaan kata yang siap dimasukkan ke dalam sebuah kalimat. Objek ini merupakan point of interest POI pada sebuah gambarfoto. 2. Rekayasa yang masuk dalam wilayah ―estetis, terdiri dari: a. Photogenia, adalah teknik pemotretan dalam pengambilan gambar. Misalnya: lighting pencahayaan, exposure ketajaman foto, bluring keburaman, panning efek kecepatan, moving efek gerak, freeze efek beku, angle sudut pandang pengambilan objek dan sebagainya. b. Aestheticism, yaitu format gambar atau estetika komposisi gambar secara keseluruhan dan dapat menimbulkan makna konotasi. c. Sintaksis, yaitu rangkaian cerita dari isi fotogambar yang biasanya berada pada caption keterangan foto dalam foto berita dan dapat membatasi serta menimbulkan makna konotasi. Selain membaca konotasi lewat konsep membaca foto yang ditawarkan Barthes di atas, dalam mengembangkan mitos yang terbangun dari foto-foto yang di analisis, maka penulis juga merasa perlu menjabarkan mitos ke arah kajian tentang buruh perempuan dengan menggunakan pendekatan gender dan feminisme. Hal ini guna memperkaya dan memperdalam hasil bedah foto agar tidak sebatas menemukan makna yang terbangun.

Dokumen yang terkait

Representasi Buruh dalam Rubrik Foto Pekan Ini (Analisis Semiotik Foto Dokumenter “Los, Ruang Cita Rasa Kelas Atas” karya Raditya Mahendra Yasa KOMPAS edisi 7 Agustus 2011)

0 5 61

BAHASA FOTO JURNALISTIK SURAT KABAR MALANG (Analisis Isi Foto Jurnalistik Karya Jurnalis Foto Pada Harian KOMPAS, SURYA dan RADAR MALANG)

0 14 57

Representasi Buruh dalam Rubrik Foto Pekan Ini (Analisis Semiotik Foto Dokumenter “Los, Ruang Cita Rasa Kelas Atas” karya Raditya Mahendra Yasa KOMPAS edisi 7 Agustus 2011)

0 3 61

Analisis bahasa jurnalistik berita utama surat kabar republika edisi Desember 2008

5 24 109

Nilai Budaya dalam Foto Jurnalistik (Analisis Semiotik Foto Headline di Surat Kabar Harian Kompas Edisi Ramadan 1434 H./2013 M.)

4 20 147

Profil Foto Berita Dalam Surat Kabar Republika Edisi Tahun 2004

0 7 253

BAB I PENDAHULUAN SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 2 20

PENUTUP SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 7 16

TRAGEDI KEMANUSIAAN DALAM FOTO JURNALISTIK Tragedi Kemanusiaan Dalam Foto Jurnalistik(Analisis Semiotik Representasi Tragedi Kemanusian Dalam Foto Jurnalistik Agresi Militer Izrael di Jalur Gaza pada Surat Kabar Harian Republika Edisi 17 November 2012 sa

0 2 13

PENDAHULUAN Tragedi Kemanusiaan Dalam Foto Jurnalistik(Analisis Semiotik Representasi Tragedi Kemanusian Dalam Foto Jurnalistik Agresi Militer Izrael di Jalur Gaza pada Surat Kabar Harian Republika Edisi 17 November 2012 sampai 24 November 2012).

0 2 28