Jenis Foto Jurnalistik atau Foto Berita

dalam kehidupan manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus diberi makna. 22 Semiotika atau semiologi, kemudian, adalah studi tentang tanda-tanda dalam masyarakat, dan sementara itu studi tentang tanda linguistik merupakan salah satu cabang dari itu, mencakup setiap penggunaan sistem di mana sesuatu tanda membawa makna untuk beberapa orang. 23 Semiotik atau penyelidikan simbol-simbol, membentuk tradisi pemikiran yang penting dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Penyelidikan tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, melainkan memiliki pengaruh yang kuat pada hampir semua perspektif yang sekarang diterapkan pada teori komunikasi. 24 Semiotik memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Sebuah analisis semiotik menyediakan cara menghubungkan teks tertentu dengan sistem pesan di mana ia beroperasi. Hal ini memberikan konteks intelektual pada isi: ia mengulas cara-cara beragam unsur teks bekerja sama dan berinteraksi dengan pengetahuan kultural kita untuk menghasilkan makna. 25 Maka secara sederhana, semiotik dapat disimpulkan sebagai sebuah kajian mengenai tanda-tanda yang membentuk kesatuan makna. Disadari atau tidak segala hal yang ada di sekitar kita penuh dengan tanda-tanda yang memiliki makna yang disepahami bersama berdasarkan budaya yang ada. Dalam wilayah kajian tentang tanda-tanda yang memiliki makna, dikenal beberapa tokoh penting 22 Benny H.Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Depok: FIB UI Depok,2008. h.3. 23 Jonathan Bignell, Media Semiotics: An Introduction, Manchester: Manchester University Press,1997,h.1 24 Stephen W.Littlejohn dan Karen A.Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human Communication, Jakarta: Salemba Humanika,2009,h.53. 25 Jane Stokes, How to do Media and Cultural Studies, Yogyakarta: PT Bentang Pusaka,2006, h.77. yang sudah mengawali kajian ini sejak lama, tiga tokoh yang cukup terkenal adalah Ferdinand D’Saussure, Charles Sanders Peirce, dan Roland Barthes.

2. Pandangan Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce

Dikenal dua tokoh penting sebagai founder dalam kajian semiotik, yaitu Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce. 26 Saussure dengan latar belakang keilmuwan linguistik di Eropa, sedangkan Peirce adalah filsuf asal Amerika. 27 Keduanya memiliki karakter sendiri terhadap gagasan kajian semiotik. Dalam definisi Saussure, semiologi merupakan sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda ditengah masyarakat, dengan demikian, menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah-kaidah yang mengaturnya. 28 Bagi Saussure, bahasa terdiri atas sejumlah tanda yang terdapat dalam suatu jaringan sistem dan dapat disusun dalam sejumlah struktur. Setiap tanda dalam jaringan itu mem iliki dua sisi yang tak terpisahkan seperti “dua halaman pada selembar kertas”. 29 Sebuah tanda, khususnya tanda kebahasaan, merupakan entitas psikologis yang bersisi dua atau berdwimuka, terdiri dari unsur penanda citra dan bunyi. Kedua elemen tanda tersebut sungguh-sungguh saling tergantung sama lain. Kombinasi dari suatu konsep signifie = petanda, dan suatu citra bunyi signifiant = penanda inilah yang kemudian menghasilkan tanda. Khususnya di dalam bahasa, tanda-tanda memiliki dua karakteristik primordial, yakni arbitrer dan linear. 30 26 Michael O’Shaugnessy dan Jane Stadler, “Media and Society: An Introduction third edition” 27 Sumbo Tinarbuko,Semiotika Komunikasi Visual:Metode Analisis Tanda dan Makna pada Karya Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta:Jalasutra,2008, ke-2, h.11. 28 Kris Budiman, Kosa Semiotika, Yogyakarta:LKIS,1999, h.107. 29 Benny H.Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.29. 30 Kris Budiman, Kosa Semiotika, h.115. TANDA Penanda petanda citra-bunyi Konsep Tabel 1 Diagram tersebut menggambarkan kesatuan tanda, penanda, dan petanda. Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa tanda-tanda itu seperti lembaran kertas. Satu sisi adalah penanda dan sisi lain menjadi petanda, kertas itu sendiri adalah tanda. 31 Disebutkan sebelumnya bahwasanya hubungan antara penanda dan petanda memiliki salah satu karakternya yaitu arbitrer bebas. Menurut Saussure, ini tidak berarti “bahwa pemilihan penanda sama sekali meninggalkan pembicara”, namun lebih dari itu, dalam arti, pengertian penanda tidak mempunyai hubungan alamiah dengan petanda. 32 Semiotik pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat digabungkan dengan mengkomunikasikan. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objeak-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. 33 Menarik juga untuk melihat pemikiran semiotik dari Charles Sander Peirce,seorang filsuf Amerika yang dikatakan Aart van Zoest, Peirce adalah filsuf 31 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana,2010, h.14. 32 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. 33 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006, cet-3, h.15

Dokumen yang terkait

Representasi Buruh dalam Rubrik Foto Pekan Ini (Analisis Semiotik Foto Dokumenter “Los, Ruang Cita Rasa Kelas Atas” karya Raditya Mahendra Yasa KOMPAS edisi 7 Agustus 2011)

0 5 61

BAHASA FOTO JURNALISTIK SURAT KABAR MALANG (Analisis Isi Foto Jurnalistik Karya Jurnalis Foto Pada Harian KOMPAS, SURYA dan RADAR MALANG)

0 14 57

Representasi Buruh dalam Rubrik Foto Pekan Ini (Analisis Semiotik Foto Dokumenter “Los, Ruang Cita Rasa Kelas Atas” karya Raditya Mahendra Yasa KOMPAS edisi 7 Agustus 2011)

0 3 61

Analisis bahasa jurnalistik berita utama surat kabar republika edisi Desember 2008

5 24 109

Nilai Budaya dalam Foto Jurnalistik (Analisis Semiotik Foto Headline di Surat Kabar Harian Kompas Edisi Ramadan 1434 H./2013 M.)

4 20 147

Profil Foto Berita Dalam Surat Kabar Republika Edisi Tahun 2004

0 7 253

BAB I PENDAHULUAN SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 2 20

PENUTUP SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 7 16

TRAGEDI KEMANUSIAAN DALAM FOTO JURNALISTIK Tragedi Kemanusiaan Dalam Foto Jurnalistik(Analisis Semiotik Representasi Tragedi Kemanusian Dalam Foto Jurnalistik Agresi Militer Izrael di Jalur Gaza pada Surat Kabar Harian Republika Edisi 17 November 2012 sa

0 2 13

PENDAHULUAN Tragedi Kemanusiaan Dalam Foto Jurnalistik(Analisis Semiotik Representasi Tragedi Kemanusian Dalam Foto Jurnalistik Agresi Militer Izrael di Jalur Gaza pada Surat Kabar Harian Republika Edisi 17 November 2012 sampai 24 November 2012).

0 2 28