Pameran Beranda Para Buruh
b. Pose, ialah gaya, posisi, ekspresi dan sikap objek foto. Dalam
mengambil foto berita seseorang, seorang wartawan foto akan memilih objek yang sedang diambil.
c. Objek, objek ini ibarat perbendaharaan kata yang siap dimasukkan ke
dalam sebuah kalimat. Objek ini merupakan point of interest POI pada sebuah gambarfoto.
2. Rekayasa yang masuk dalam wilayah ―estetis, terdiri dari:
a. Photogenia, adalah teknik pemotretan dalam pengambilan gambar.
Misalnya: lighting pencahayaan, exposure ketajaman foto, bluring keburaman, panning efek kecepatan, moving efek gerak, freeze
efek beku, angle sudut pandang pengambilan objek dan sebagainya. b.
Aestheticism, yaitu format gambar atau estetika komposisi gambar secara keseluruhan dan dapat menimbulkan makna konotasi.
c. Sintaksis, yaitu rangkaian cerita dari isi fotogambar yang biasanya
berada pada caption keterangan foto dalam foto berita dan dapat membatasi serta menimbulkan makna konotasi.
Selain membaca konotasi lewat konsep membaca foto yang ditawarkan Barthes di atas, dalam mengembangkan mitos yang terbangun dari foto-foto yang
di analisis, maka penulis juga merasa perlu menjabarkan mitos ke arah kajian tentang buruh perempuan dengan menggunakan pendekatan gender dan
feminisme. Hal ini guna memperkaya dan memperdalam hasil bedah foto agar tidak sebatas menemukan makna yang terbangun.
A. DATA FOTO 1
Gambar 1
B. ANALISIS DATA FOTO 1
1. Makna Denotasi
Denotasi yaitu relasi antara penanda dengan petanda dalam sebuah tanda, serta tanda dengan acuan realitas eksternalnya. Untuk mengungkap makna
denotatif sebuah foto dapat diketahui pada tahap perseptif, yaitu melakukan transformasi gambar ke kategori verbal atau verbalisasi gambar.
Menjelaskan denotasi terhadap karya fotografi hanya menyatakan apa yang ada dan terlihat dalam gambar, tanpa memberi pemaknaan subjektif.
Artinya, denotasi dalam foto hanya akan membicarakan tentang apa yang difoto, tidak lebih dari itu. Menambahkan atau mengurangi baik secara objektif maupun
anggapan subjektif terhadap apa yang tampak dalam foto adalah hal yang dilarang ketika menjelaskan tentang makna denotasi pada foto.
Dalam data foto pertama, didapati objek analogon apa saja yang terdapat dalam foto tersebut, antara lain:
a. Portrait close up setengah wajah
b. Nampak seorang dengan anting dan rambut nya yang panjang
c. Tex box bertuliskan Beranda Para Buruh
d. Tampilan warna foto dengan hitam putih
e. Latar belakang yang dibuat blur samar
Makna denotasi yang didapat dengan memperhatikan beberapa analogon yang ada mengungkapkan, secara verbal dapat kita katakan dalam
gambar ini terdapat tampilan setengah bagian wajah buruh perempuan dalam bentuk cetakan hitam putih yang dilengkapi dengan teks boks
“Beranda Para Buruh
”. Yogi Ardhi, Redaktur foto Republika, menambahkan bahwa foto yang ada memang sudah tercetak hitam putih dan teks boks yang ada adalah hasil
layout dari Republika. 2.
Makna Konotasi Untuk memahami makna konotasi dari sebuah foto, dalam metode Barthes
disebut dengan tahap konotasi kognitif, yaitu makna yang dibangun atas dasar imajinasi paradigmatik. Selain pemahaman kultural, juga dapat diperoleh dengan
mengamati beberapa perkembangan prosedur yang memengaruhi gambar sebagai
analogon. Prosedur tersebut dikategorikan menjadi enam, antara lain: 2.1.
Trick Effect Memanipulasi gambar sampai tingkat yang berlebihan guna
menyampaikan maksud si fotografer dalam foto jurnalistik adalah hal yang dilarang, karena dapat mengubah realitas yang ada. Adapun pengolahan
gambar dalam foto jurnalistik hanya diperbolehkan sebatas cropping untuk memperbaiki presisi, serta memperbaiki warna dengan mengatur tingkat