dibidangnya dan menjadi penanggung jawab untuk menyerahkan laporan pertanggungjawaban dari program dan kinerja mereka. Tim LAKIP ini memiliki
waktu untuk mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas penyusunan LAKIP sesuai dengan kebutuhan. Pertemuan ini dilakukan dalam durasi sekitar 1
jam dan disesuaikan dengan agenda pertemuan yang akan di bahas. Dalam pertemuan ini lah dilakukan pengumpulan dan penyatuan informasi.
Demikian kutipan pernyataan dari Ibu Kristina Sianipar, ST selaku Tim LAKIP saat ditanya mengenai pemahaman dari pegawai Dinas Kebersihan Kota
Medan akan kebijakan AKIP, “Dalam pelaksanaan AKIP ini, Bapak Kadis kan ngasi surat ke
semua bagian supaya mengerjakan Laporan Pertanggungjawaban di bidangnya masing-masing yang nanti akan dimasukkan dalam LAKIP,
nah jadi minimal semua bagian pasti tahu tentang LAKIP. Tambah lagi Tim LAKIP pun berasal dari orang-orang di bidang-bidang yang
ada, dan biasanya Kepala bidangnya, jadi bisa dipastikan semua pegawai disini tahulah tentang LAKIP, kecuali dia orang yang cuek
ama kerjaannya”
. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa Dinas Kebersihan Kota Medan berupaya
untuk menyosialisasikan kebijakan AKIP yang diimplementasikan sesuai dengan Inpres No. 7 Tahun 1999.
b. Kejelasan Pengetahuan Implementor Tentang Sistem AKIP
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pemahaman akan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai
dasar hukum pemberlakukan AKIP dan tahapan-tahapan pelaksanaan AKIP dan penyusunan LAKIP sudah jelas.
Universitas Sumatera Utara
Berikut kutipan wawancara dari Bapak Andi Harahap, Kabid Retribusi Dinas Kebrsihan Kota Medan ketika ditanya pemahamannya tentang AKIP,
“Akuntabilitas itu kan berarti pengukuran atau perhitungan. Dalam konteks pemerintahan pengukuran itu penting sebagai dasar dalam
pembuatan target dan program yang realistis sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan benar”
Hal yang sejalan juga dikemukakan oleh Ibu Kristina Sianipar, ST saat ditanya tentang pemahamannya akan AKIP termasuk tujuan dan manfaatnya,
“AKIP yang kemudian dituangkan dalam LAKIP itu ada sebagai media pertangungjawaban sekaligus monitoring dari atasan
terhadap kinerja bawahan, termasuk Dinas Kebersihan Kota Medan. Jadi jelas lah semua hal yang direncanakan oleh Dinas Kebersihan
dilaporkan sama Bapak Walikota. Dengan adanya LAKIP ini semua hal jadi lebih dipertanggungjawabkan”
Selain itu, dalam pelaksanaan AKIP ini Dinas Kebersihan didampingi oleh
Inspektorat Jendral Medan dengan memberikan Draft Isian Penyusunan LAKIP yang menjadi panduan lengkap bagi Dinas kebersihan Kota Medan. Dengan
adanya draft LAKIP tersebut karena draft itu berisikan secara detail informasi dan data-data apa saja yang diperlukan sehingga setiap anggota Tim LAKIP dapat
dengan tepat mengumpulkan data yang dibutuhkan dan memahami dengan jelas setiap poinnya. Draft ini pun selalu disempurnakan tiap-tiap tahunnya sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan dari perubahan yang pasti terjadi dalam pemerintahan Kota Medan. Dengan kata lain, Tim LAKIP dapat langsung
membagi beban kerja dengan menjadi penanggung jawab di bidangnya masing- masing. Selain draft isian LAKIP, Inspektorat pun memberikan batasan waktu
yang jelas bagi seluruh SKPD untuk mengerjakan LAKIP nya, yaitu selama 2
Universitas Sumatera Utara
bulan dan akan diberikan surat peringatan bila tidak menyelesaikannya tepat waktu. Demikian Bapak Erianto Pasaribu, SE menuturkan,
“Untuk nyusun LAKIP ini udah cukup jelas kok semuanya, mulai dari data apa yang perlu dan apa yang harus ada karena dalam
penyusunannya kita punya draft yang dikasi dari Inspektorat jadi tinggal ngisi aja. Trus, ketetapan waktunya juga ada, itu dikasi waktu
2 bulan untuk menyelesaikan sampai akhir kemudian diserahkan ke Inspektorat”
c. Konsistensi Ketepatan Dalam Pelaksanaan Pengimplementasian Sistem AKIP