Pengujian Keabsahan Data Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

II.6 Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif karena data hasil penelitian harus valid, rediabel dan objektif. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data yang dingunakan adalah uji kredibilitas karena melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya. Kriteria kredibilitas dilihat dari perspektif partisipan dalam penelitian yang dilakukan karena pada hakekatnya tujuan penelitian kualitatif ialah untuk memahami fenomena sosial yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan penelitian. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data dilakukan dengan melakukan perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, tringualistik teknik triangulation technic dan memberchecking. Dalam penelitian ini yang dilakukan untuk pengujian keabsahan data ialah perpajangan pengamatan, triangulation dan memberchecking. Pengujian Keabsahan Data tersebut secara rinci dapat dijelaskan seperti dibawah ini: 30 1. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan waktu yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dengan mewawancarai informan yang telah diwawancara untuk mengetahui apakah memang informasi yang sudah ditemukan dahulu benar adanya atau bersifat valid. 2. Tringualistik TeknikTriangulation technic Tringualistik Teknik Triangulation technic adalah proses penguatan bukti dari beberapa individu yang menjadi informan dalam penelitian yang berbeda 30 Emzir. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, Rajawali Pers: Jakarta, 2010. Hal: 79-80 Universitas Sumatera Utara dari teknik pengamatan yang sebelumnya dan melakukan wawancara dengan informan yang berbeda dari informan yang telah diwawancara sebelumnya. Dalam penelitian ini, penguatan data yang dilakukan adalah hanya dengan melakukan wawancara dengan informan baru namun tekniknya tidak berbeda dengan teknik pengamatan sebelumnya. 3. Memberchecking Memberchecking merupakan suatu proses dimana peneliti menanyakan atau melakukan wawancara pada salah satu informan atau lebih dalam studi untuk mengecek keakuratan keterangan yang ada sebelumnya. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan selama beberapa hari dengan melakukan wawancara dengan informan yang lama atau yang baru mengenai informasi yang sesuai dengan masalah penelitian.

II. 7. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti tetap berpedoman terhadap etika penelitian. Etika penelitian adalah prinsip-prinsip etik dalam pengolahan penelitian mulai dari penetapan topik dan masalah sampai penyajian hasil penelitian. Dalam pelaksanaan penelitan, etika penelitian digunakan pada setiap tahap penelitian. Dalam penyusunan proposal, penelti mencari referensi buku guna melengkapi teori yang akan peneliti bawa dalam penelitian dan menuliskannya dengan jujur. Peneliti juga mencari tahu masalah dan keganjalan yang ada di lembaga yang peneliti teliti melalui internet. Setelah mendapat hal-hal yang ingin Universitas Sumatera Utara dicari tahu kebenarannya, peneliti kemudian meminta izin penelitian ke lembaga institusi yang akan peneliti teliti, yaitu Dinas Kebersihan Kota Medan dengan terlebih dahulu menunjukkan surat permohonan izin penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan BALITBANG Kota Medan. Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai penelitian yang akan peneliti lakukan kepada informan. Dalam mengumpulkan data, peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas informan tersebut apabila informan tersebut merasa takut atau tidak nyaman jika identitasnya tercantum di skripsi peneliti. Maka, peneliti merahasiakan identitas informan tersebut dengan hanya membuat inisial nama atau hanya dengan mencantumkan lingkungan tempat ringgal informan tersebut. Kemudian peneliti melakukan pengolahan data. Pengolahan data merupakan tahap terakhir yang dilakukan peneliti dengan berpedoman kepada etika penelitian. Etika yang diterapkan oleh peneliti dengan mengolah data secara objektif dan hasilnya jujur, tidak ada manipulasi dalam bentuk apapun. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1 Dinas Kebersihan Kota Medan III.1.1 Sejarah Dinas Kebersihan Kota Medan Sejalan dengan perkembangan pembangunan Kota Medan, instansi pengelola kebersihan Kota Medan mengalami beberapa kali peningkatan organisasi, dimana pada awalnya merupakan Seksi Kebersihan pada Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan tahun 1975, kemudian dibentuk Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pertamanan DKKP dan DKKP ini beroperasi hanya dalam kurun waktu 3 tahun yaitu dari tahun 1975-1978. Selanjutnya berdasarkan Perda Kodrati II Medan Nomor 11 Tahun 1978 DKKP dipecah menjadi tiga antara lain Dinas Perbengkelan, Dinas Pertamanan, dan Dinas Kebersihan. Dinas Kebersihan Kodrati II Medan beroperasi sampai dengan tahun 1989 kemudian dengan terbitnya Perda Kodrati II Medan Nomor 2 Tahun 1988, maka dibentuklah Perusahaan Daerah Kebersihan Kodrati II Medan dengan pertimbangan: 1. Sebagai salah satu alternatif untuk pengumpulan dan pencairan dana 2. Perusahaan Daerah miliki sistem akuntansi dan keuangan yang terpisah 3. Pengelolaan lebaga akan lebih profesional dan fleksibel. Universitas Sumatera Utara Adapun maksud dan tujuan dibentuknya Perusahaan Daerah Kebersihan Kodati II Medan adalah: 1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum public service dalam kebutuhan jasa,sarana dan fasilitas kebersihan. 2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD Namun setelah berjalan dalam kurun waktu dari tahun 1989 sampai dengan 2001 Perusahaan Daerah Kebersihan Kodati II Medan tidak dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dan perusahaan terus menerus mengalami rugi, dimana jasa pelayanan kontribusi sehingga kualitas kebersihan yang diperoleh tidak dapat mengimbangi biaya operasional perusahaan, sehingga kualitas kebersihan di Kota Medan mengalami penurunan. Oleh sebab itu melalui Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dilingkungan Pemko Medan, maka PD. Kebersihan Kodati II Medan dihapuskan dan kemudian dibentuklah Dinas Kebersihan Kota Medan dalam bidang pengelolaan kebersihan Kota Medan. III.1.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Kebersihan Kota Medan disahkan dengan dikeluarkannya Perda Kota Medan No.3 Tahun 2009 tanggal 4 Maret 2009, dengan susunan sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara WALIKOTA MEDAN SEKRETARIS INDRA GUNAWAN, S.Sos NIP. 19680911 199002 1 001 KASUBBAG KEUANGAN FAISAL HARAHAP S.STP NIP.19820825 200112 1 003 KEPALA DINAS H.PARDAMEAN SIREGAR,SH,MAP 19571211 198101 005 KASUBBAG UMUM FAJAR SIREGAR NIP.19591210 198003 1 005 KASUBBAG PENY.PROGRAM Ir. SURAHMAN NIP. 19640101 200604 1 019 KABID RETRIBUSI Drs. ANDI HARAHAP KASI PENAGIHAN MEDAN I PANYIARAN SIREGAR,S.Sos KASI PENAGIHAN MEDAN II Dra..NANI RIANI GOKMAULI KASI PENAGIHAN MEDAN III SYAIPUL AMRI KABID PERAWATAN Drs. PARLINDUNGAN PULUNGAN, MAP KASI PERBENGKELAN ZULFAN NASIR BBA KASI PERTUKANGAN HAIRUL HUSNI, SH KASI SERVICE POOL NGADIMIN Ka. TPA Terjun KABID OPERASIONAL HABIB FADILAH LUBIS, S.Sos KASI OPS MEDAN I MAULANA KASI OPS MEDAN II SYAMSUL ALAM NST,S.ST,MAP KASI OPS MEDAN III ARMEN RANGKUTI KABID PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN H.PANANGARAN NASUTION KASI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA Ir. YUSNA IB, MAP KASI PENGAWASAN Drs. KASIM, SE KASI PENYULUHAN RIZAL ABDI Ka. TPA Namobintang Universitas Sumatera Utara Berdasarkan struktur di atas dan LAKIP Dinas Kebersihan Kota Medan dapat dilihat bahwa untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kebersihan Kota Medan didukung oleh SDM sebanyak 2.414 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Dinas Kebersihan Kota Medan No Jabatan Jumlah 1 Kepala Dinas 1 orang 2 Sekretaris 1 orang 3 Kepala Bidang 4 orang 4 KasikasubbagUPTD 17 orang 5 Tenaga Administrasi 266 orang 6 Petugas lapangan 2.125 orang TOTAL 2.414 orang III.1.3 Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan Kota Medan Dinas Kebersihan Kota Medan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 26 J uni 2001 Jo Keputusan Walikota Medan Nomor 10 Tahun 2002 tanggal 11 Januari 2002 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan Kota Medan, diperbaharui dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tanggal 4 Maret 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi TUPOKSI Dinas Kebersihan Kota Medan. Lalu diperbaharui lagi Universitas Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan Kota Medan . Berdasarkan peraturan tersebut Dinas Kebersihan Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang kebersihan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Tugas pokok Dinas Kebersihan Kota Medan antara lain: 1. Melaksanakan urusan Pemrintah Daerah di bidang kebersihan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang kebersihan 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebersihan 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kebersihan Kota Medan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengelolaan kebersihan dan memberikan bimbingan teknis pengelolaan kebersihan. 2. Melakukan pengelolaan lmbah sampah sesuai dengan perkembangan yang ada agar tidak terjadi pencemaran. 3. Menyelenggarakan penelitian dan menyusun program pengembangan sistem pengolahan kebersihan secara efisien dan efektif. 4. Memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap instansi pemerintah, swasta, serta masyarakat dalam usaha meningkatkan bersih, tertib, rapi dan indah Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. Tugas dan fungsi ini lebih dispesifikkan lagi dalam bagian-bagian atau bidang-bidang urusan, antara lain: 1. Bagian Sekretaris, membantu kepala dinas dalam melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan penyusunan program, dan kerumahtanggaan dinas, pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas, pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan, pelaksanaan koordinasi peneyelenggaraaan tugas-tugas dinas, penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporam kesekretariatan, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Tata Usaha Dinas Kebersihan dalam pelaksanaan tugas dibantu sub bagian antara lain: a. Sub Bagian Umum, yang memiliki tugas: 1 Meyusun rencana prpgram dan kegiatan sub bagian\ 2 Menyusun bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum 3 Mengelola administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas 4 Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian Universitas Sumatera Utara 5 Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian 6 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bagian Keuangan, yang mimiliki tugas pokok, antara lain: 1 Menyusun rencana program dan kegiatan Sub Bagiab Keuangan 2 Menyusun bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan 3 Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi 4 Menyiapkan bahanpelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan 5 Meyusun laporan keuangan dinas 6 Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Sub Bagian Penyusunan Program, yang memiliki tugas pokok antara lain: 1 Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian penyusunan program Universitas Sumatera Utara 2 Mengumpulkan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program dinas 3 Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program dinas 4 Menyiapkan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian\ 5 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 6 Melaksanakan tugas lain yang lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dab fungsinya. 2. Bidang Pengembangan dan Pengawasan, memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan sebagian tugas di bidang pengembangan sarana dan prasarana, penyuluhan dan pengawasan serta membawahi 3 tiga seksi yaitu: a. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana yang memiliki tugas pokok antara lain: 1 Mempersiapkan rencana program dan kegiatan Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana dan prasarana 3 Mengumpulkan dan pengelola data lingkup pengembangan sarana dan prasarana 4 Menyiapkan bahan dan data pengembangan teknologi yang berdaya guna dan berhasil guna di bidang kebersihan Universitas Sumatera Utara 5 Menyiapkan bahan dan data pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait tentang pengembangan sarana dan prasarana kebersihan 6 Menyiapkan dan data untuk menjalin kerjasama di bidang pengembangan sarana dan prasarana kebersihan b. Seksi Penyuluhan, yang memiliki tugas pokok antara lain: 1 Mempersiapkan rencana program dan kegiatan Seksi Penyuluhan 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup penyuluhan kebersihan 3 Mengumpulkan dan mengelola data lingkup materi penyuluhan kebersihan 4 Menyiapkan bahan dan data pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instasi terkait dalam sosialisasi program kebersihan kota 5 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 6 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Seksi Pengawasan yang memiliki tugas pokok, antara lain: 1 Mempersiapkan rencana program dan kegiatan Seksi Pengawasan 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan kebersihan 3 Mengumpulkan dan mengelola data lingkup pengawasan kebersihan 4 Mengumpulkan bahan dan data pelaksanaan pengawasan rutin, berkala dan insidentil terhadap penyapuan, pengumpulan, pemilihan, pengangkutan, dan pengelolaan sampah Universitas Sumatera Utara 5 Mengumpulkan bahan dan data pelaksanaan pengawasan rutin, berkala dan insidentil terhadap pemungutan retribusi sampah operasional dan pemungutan retribusi septic tank dan aset-aset dinas 6 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Operasional melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang operasional lapangan agar proses kegiatan kebersihan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Tugas Bidang Operasional antara lain: a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan Bidang Operasional b. Menyusun petunjuk teknis lingkup opersional kebersihan c. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan Seksi Operasional Medan I, II dan III mulai dari pewadahan, pengumpulan, pemilahan, pengangkutan dan pembuangan akhir. d. Mengatur tata cara pelayanan kebersihan yang sebaik-baiknya bagi pemakai jasa masyarakat serta menyusun kegiatan pembinaan teknik operasional pelayanan kepada penyapu jalan, gerobak becak sampah, dan supir kenek truk sampah e. Melaksanakan kerja sama dengan intansi terkait untuk optimalisasi tugas operasional kebersihan f. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang operasional Universitas Sumatera Utara g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Operasional membawahi 3 tiga seksi antara lain: a. Seksi Operasional Wilayah I dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program, dan kegiatan Seksi Operasional Wilayah I 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan operasional kebersihan di wilayah I 3 Menyiapkan pelaksanaan pengkoordinasian seluruh kegiatan operasional wilayah I mulai dari penyapuan, pewadahan, pengumpulan, pemilahan, pengangkutan dan pembuangan akhir 4 Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas operasional kebersihan 5 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas b. Seksi Operasional Wilayah II dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program, dan kegiatan Seksi Operasional Wilayah II 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan operasional kebersihan di wilayah II 3 Menyiapkan pelaksanaan pengkoordinasian seluruh kegiatan operasional wilayah II mulai dari penyapuan, pewadahan, pengumpulan, pemilahan, pengangkutan dan pembuangan akhir Universitas Sumatera Utara 4 Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas operasional kebersihan 5 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas c. Seksi Operasional Wilayah III dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program, dan kegiatan Seksi Operasional Wilayah III 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan operasional kebersihan di wilayah III 3 Menyiapkan pelaksanaan pengkoordinasian seluruh kegiatan operasional wilayah III mulai dari penyapuan, pewadahan, pengumpulan, pemilahan, pengangkutan dan pembuangan akhir 4 Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas operasional kebersihan 5 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas 4. Bidang Retribusi yang memiliki tugas pokok sebagai berikut: a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan Bidang Retribusi b. Menyusun petunjuk teknis lingkup retribusi pelayanan kebersihan c. Melaksanakan pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan teknik penagihan retribusi pelayanan kebersihan yang ditetapkan di wilayah I, II, dan III d. Pengarsipan administrasi penagihan dan penyetaraan retribusi Universitas Sumatera Utara e. Menyusun target penerimaan hasil penagihan uang retribusi pelayanan kebersihan dari rumah tangga komersial, pasar, perkantoran, industri dan objek lainnya. f. Menganalisa pendapatan harian dan permasalahan yang dihadapi petugas penagih g. Memelihara dan mengamankan alat penagian yang belum ataupun yang sudah terpakai h. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang retribusi i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Retribusi membawahi 3 tiga seksi penagihan yang dibagi perwilayah kerja, antara lain: a. Seksi Penagihan Wilayah I dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program dan kegiatan Seksi Penagihan Wilayah I 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan penagihan di Wilayah I 3 Melaksanakan pendataan potensi Wajib Retribusi Sampah wilayah I 4 Melaksanakan pengawasan pengutipan dan penyetoran retribusi kebersihan wilayah I 5 Pengarsipan administrasi penagihan dan penyetaraan retribusi wilayah I 6 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan dan realisasi hasil pengutipan pelayanan retribusi kebersihan Universitas Sumatera Utara 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Seksi Penagihan Wilayah II dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program dan kegiatan Seksi Penagihan Wilayah II 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan penagihan di Wilayah II 3 Melaksanakan pendataan potensi Wajib Retribusi Sampah wilayah II 4 Melaksanakan pengawasan pengutipan dan penyetoran retribusi kebersihan wilayah II 5 Pengarsipan administrasi penagihan dan penyetaraan retribusi wilayah II 6 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan dan realisasi hasil pengutipan pelayanan retribusi kebersihan 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Seksi Penagihan Wilayah III denga tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana,program dan kegiatan Seksi Penagihan Wilayah III 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan penagihan di Wilayah III 3 Melaksanakan pendataan potensi Wajib Retribusi Sampah wilayah III Universitas Sumatera Utara 4 Melaksanakan pengawasan pengutipan dan penyetoran retribusi kebersihan wilayah III 5 Pengarsipan administrasi penagihan dan penyetaraan retribusi wilayah III 6 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan dan realisasi hasil pengutipan pelayanan retribusi kebersihan 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Bidang Perawatan mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan perawatan antara lain: a. Menyusun rencana, program dab kegiatan Bidang Perawatan b. Menyusun petunjuk teknis lingkup perawatan sarana dan prasarana c. Melaksanakan perawatan terhadap kendaraan operasional, truk sampah, becakgerobak sampah, alat berat dan sarana dan prasarana milik dinas d. Merencanakan penempatan pool kendaraan mobil dinas e. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang perawatan f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Perawatan membawahi tiga seksi yaitu: a. Seksi Perbengkelan dengan tugas pokok sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Menyiapkan recana, program dan kegiatan seksi perbengkelan 2 Menyusun bhan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan perawatan sarana dan prasara kebersihan 3 Mengumpulkan dan mengelola data lingkup perbaikan, perawatan sarana dan prasarana kebersihan 4 Melaksanakan perbaikan seluruh alat-alat sarana teknik nonkayu baik yang berada di lokasi perbengkelan maupun yang sedang berada di lapangan 5 Melaksanakan pengajuan permintaan barang kebutuhan yang akan diperbaiki 6 Membuat laporan harian kerusakan kendaraan 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya b. Seksi Pertukangan dengan tugas pokok antara lain: 1 Menyiapkan recana, program dan kegiatan seksi pertukangan 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pertukangan 3 Mengumpulkan dan mengelola data lingkup kerusakan kendaraan dan bak sampah yang akan dilas 4 Melaksanakan perbaikan kereta sorong, becak sampah dan bak sampah 5 Melaksanakan pengerjaan pengelasan bak kendaraan sampah yang ada di workshop, di lapangan, dan pengelasan alat-alat berat di TPA Universitas Sumatera Utara 6 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya c. Seksi Service Pool dengan tugas pokok sebagai berikut: 1 Menyiapkan rencana, program dan kegiatan Seksi Service Pool 2 Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup service pool 3 Melaksanakan pergantian pelumas, pemispotan, pencucian kendaraan, filter saringan 4 Pengaturan pool kendaraan yang masih beroperasi dan yang akan diafkirkan 5 Membuat laporan kendaraan rusak yang akan diperbaiki dan laporan harian kelengkapan kendaraan 6 Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, pencatatan dalan kertu kendali pengambilan barang dari gudang dan laporan pemakaiannya 7 Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya 6. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditetapkan dengan peraturan Walikota. Universitas Sumatera Utara III.1.4 Perencanaan Strategis 2006-2010 Perencanaan strategis merupakan keterpaduan integrated antara keahlian sumber daya manusia human resources dan sumber daya power resources dilingkungan dinas, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, regional, nasional dan global dan berfungsi sebagai penuntun bagi para pelaksana dalam pengambilan keputusan, penyusunan rencana aksi dan implementasinya. Rencana strategis Dinas Kebersihan Kota Medan disusun guna mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kebersihan Kota Medan melalui pelaksanaan program-program bidang kebersihan yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi. Perencanaan strategis ini bersifat adaptif terhadap perubahan-perubahan baik yang berasal dari lingkungan intern organisasi maupun dari lingkungan ekstenal. Adapun model rencana strategi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Model Renstra Dinas Kebersihan Kota Medan III.1.5 Visi dan Misi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Kebersihan Kota Medan akan diarahlan dan menggambarkan hendak menjadi apa PROPEDA KOTA MEDAN RENSTRA KOTA MEDAN - Visi, Misi, Tujuan, Sasaran - Strategi dan indikator kinerja PERNYATAAN VISI DINAS KEBERSIHAN KOTA MEDAN PERNYATAAN MISI PENETAPAN TUJUAN PENETAPAN SASARAN CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 1. KEBIJAKAN 2. PROGRAM 3. KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA - NILAI-NILAI - LINGKUNGAN STRATEGIS PEMKO MEDAN ANALISIS LINGKUNGAN, ASUMSI-ASUMSI, FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Universitas Sumatera Utara organisasi di masa depan. Penetapan visi Dinas Kebrsihan Kota Medan sangat penting bagi penentu arah pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan karyawan. Visi tersebut digali dengan keyakinan dasar dan nilai- nilai yang dianut seluruh anggota organisasi dengan mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya dan keselarasannya dengan visi Negara Republik Indoesia dan Visi Pemerintahan Kota Medan. Visi Dinas Kebersihan Kota Medan adalah “Terwujudnya Pelayanan Kebersihan yang Prima” . Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut. Medan sebagai Kota Metropolitan mempunyai luas wilayah 26.510 Ha 265,10 Km² yang terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan serta 2000 lingkungan dengan jumlah penduduk dari waktu ke waktu terus meningkat dan pada akhir tahun 2010 telah mencapai 2.123.126 jiwa plus commuters 476.210 jiwa hari, menghasilkan volume timbunan sampah padat domestik solid waste 5.666 m³ hari 1.417 tonhari dengan ratio setiap jiwa menghasilkan 0,60 Kg sampah padat per hari. Adapun jumlah volume timbunan sampah di daerah terbangun sebanyak 5.099 m³ hari 1.275 tonhari atau 90dari jumlah volume timbunan sampah Kota Medan seluruhnya, sedangkan sisanya 567 m³hari 142 tonhari adalah limbah timbunan sampah dipingiran kota. Volume timbunan sampah di daerah terbangun belum seluruhnya dapat dilayani pembuangannya oleh Dinas Kebersihan Kota Medan ke Tempat Pembuangan Akhir TPA setiap harinya dan sampai saat ini jumlah volume timbunan sampah yang terangkut ke TPA Namo Bintang dan TPA Terjun Universitas Sumatera Utara mencapai 4.020 m³hari atau 1.050tonhari 79, sedngkan sisa volume timbunan sampah daerah tak terbangun yang tidak terlayani sebanyak 1.079 m³hari atau 269,8 tonhari 21. Sisa volume timbunan sampah yang tidak dilayani oleh Dinas Kebersihan Kota Medan, ada yang diangkut langsung oleh masyarakat,swasta ke TPA Namo Bintang maupun TPA Terjun, sebagian terserap oleh alam dan sebagian lagi dikelola masyarakat dengan cara membakar atau menimbun, serta ada juga masyarakat yang membuang ke bantarandaerah aliran sungai atau parit. Selain sampah padat domestik solid waste, penduduk juga menghasilkan limbag tinja human waste dengan volume pelayanan pengangkutan 4.800 m³tahun pada tahun 2010. Dalam melakukan kebijakan pelayanan pengelolaan limbah tinja, Pemerintah Kota Medan melakukan house to house sesuai dengan permintaan masyarakat. Untuk pengangkutan limbah tinja tersebut Pemeringah Kota Medan memiliki 7 mobil tanki tinja, yang terdiri dari 5 unit mobil berkapasitas 4 m³rit dan 2 unit tanki tinja berkapasitas 2m³rit. Pembuangan akhir tinja Kota Medan sejak tahun 1999 dibuang ke lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL PDAM Tirtanadi di Medan Jalan Cemara Medan. Sampa merupakan masalah utama yang dihadapi masyarakat Kota Medan karena dapat menyebabkan kotornya lingkungan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Pada masa-masa yang akan datang volume timbunan sampah akan terus meningkat dibanding dengan sekarang dan peningkatan volume sampah Kota Medan terutama disebabkan oleh: Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatnya volume timbunan sampah dari tahun ke tahun, hal ini terutama disebabkan: a. Jumlah pertumbuhan penduduk plus commuters yang terus meningkat b. Meningkatnya konsentrasi penduduk di perkotaan atau pusat-pusat kawasan industri yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan urbanisasi . c. Terjadinya peningkatan tibunan sampah perkapita diakibatkan oleh perubahan pola konsumsi karena meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat. d. Meningkatnya limbah industri pertanian agroindustri maupun industri nonpertanian. 2. Kurangnya kesadaran dan partisipasi serta komitmen dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini dapat diindikasi dengan masih terlihatnya tumpukan sampah disembarangan tempat atau masyarakat membuang sampah diluar lokasi Tempat Penampungan Sementara TPS. 3. Berkembangnya areal pemukinan baru namun tidak dilengakpi dengan fasilitas Tempat Penampungan Sementara TPS yang memenuhi standar sehingga menjadi beban Pemerintah Kota Medan. Dinas Kebersihan Kota Medan merupakan satu diantara unsur pelaksana teknis Pemko Medan yang bertanggung jawab dalam mengelola kebersihan kota dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan penyapuan jalan umum, jalan protokol dan kolektor 2. Pengumpulan sampah dari sumbernya ke tempat pengumpulan sementara Universitas Sumatera Utara 3. Pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir TPA 4. Pemusnahan sampah dan pengelolaan TPA 5. Melakukan penyedotan septic tank human waste Visi tersebut didasarkan pada nilai-nilai organisasi yang dianut pada Dinas Kebersihan Kota Medan yaitu : Mari Jadikan Kota Medan Lebih Baik Dari Hari Kemarin dan Lebih Cerah Pada Hari Esok. Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai dengan mandat yang diberikan kapada organisasi agar tujuan organisasi tercapai dan visi yang telah ditetapkan berhasil diwujudkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Kebersihan Kota Medan dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh di masa akan datang. Misi Dinas Kebersihan Kota Medan, antara lain: 1. Meningkatkan sumber daya aparatur yang profesional dalam pelayanan kebersihan 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan yang berteknologi berdaya guna dan berhasil guna 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan. III.1.6 Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesautu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kuru waktu 1 satu sampai Universitas Sumatera Utara dengan 5 lima tahun ke depan. Karakteristik tujuan dapat dartikan sebagai berikut: 1. Idealistik: mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil 2. Jangkauan ke depan dalam waktu 5 tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh sautu organisasi 3. Abstrak: belum dapat dilihat secara kuantitas karena pencapaian tujuan dapat berlangsung secara berkesinambungan. Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Kebersihan Kota Medan menetapkan tujuan sebagai berikut: Tabel 3.2 Misi dan Tujuan Dinas Kebersihan Kota Medan Misi Tujuan Dinas Kebersihan Kota Medan 1 2 3 Meningkatkan manajemen pengelolaan Dinas Kebersihan Kota Medan dengan mengutamakan pertanggungjawaban publik dan partisipasi aktif masyarakat. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kebersihan kepada masyarakat 2.1 meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dari penerimaan retribusi pelayanan kebersihan Universitas Sumatera Utara Sebagai implementasi dari misi dan tujuan ditetapkan sasaran Dinas Kebersihan Kota Medan sebagai berikut: Tabel 3.3 Tujuan dan Sasaran Dinas Kebersihan Kota Medan TUJUAN I SASARAN Meningkatkan manajemen pengelolaan Dinas Kebersihan Kota Medan dengan mengutamakan pertanggungjawaban publik dan partisipasi masyarakat meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas Kebersihan Kota Medan terwujudnya sistem Laporan akuntabilitas Dinas Kebersihan Kota Medan meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan kota TUJUAN II SASARAN Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kebersihan kepada masyarakat terwujudnya oengangkutan sampah yan tepat waktu dan termaksimalisasinya ritasi pengangkutan timbunan sampah meningkatkan cakupan wilayah pelayanan kebersihan dan pengangkutan timbunan sampah meningkatkan teknologi yang berdaya guna dan berwawasan lingkungan dalam pengelolaan sampah dan limbah tinja TUJUAN III SASARAN Meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan yang meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan meningkatkan kerjasama dengan mitra swasta dalam Universitas Sumatera Utara berteknologi berdaya guna dan berhasil guna yang berwawasan lingkungan menciptakan kebersihan kota TUJUAN IV SASARAN Meningkatkan Pendapan Asli Daerah PAD dari penerimaan retribusi pelayanan kebersihan adanya data potensial wajib retribusi sampah WRS pleayanan kebersihan yang akurat dan valid terwujudnya manajemen pengelolaan penerimaan retribusi pelayanan kebersihan yang kondusif meningkatkan penerimaan retribusi pelayanan kebersihan adanya sumber daya pengelola penerimaan retribusi pelayanan kebersihan yang berkemampuan umum dan khusus III.2. Pelaksanaan AKIP di Dinas Kebersihan Kota Medan Kebijakan AKIP dikeluarkan berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP dan Dinas Kebersihan sendiri sudah mengimplementasikan AKIP sejak tahun 2002 sampai sekarang di tahun 2012. Pelaksanaan kebijakan ini pun dikerjakan secara bertahap oleh Dinas Kebersihan Kota Medan, diawali dengan perencanaan pelaksanaan AKIP meliputi penyusunan rencana strategis penetapan visi misi,penetapan standar ukuran kerja, Universitas Sumatera Utara sasaran dan strategi serta target-target pencapaian kinerja hingga penyusunan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bukti konkret dan alat ukur pelaksanaan AKIP. Pertama kali diimplementasikannya AKIP pada tahun 2002, Dinas Kebersihan masih fokus dalam merencanakan dan mempersiapkan segala komponen yang mendukung dimulai dari penetapan rencana strategis 5 lima tahunan, penetapan visi dan misi Dinas Kebersihan Kota Medan yang mengacu pada visi dan misi kepala daerah dan rencana strategis yang telah dirancangkan dan kemudian penentuan sasaran tahunan yang dimanifestasikan dalam program dan kegiatan tiap bidangnya. Dan sejak tahun 2002-2008 pengerjaan LAKIP ada di bawah wewenang bagian Umum Dinas Kebersihan yang kemudian diserahkan pada Bagian Penyusunan Program sejak 2009 sampai sekarang. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan dalam penyesuaian tugas dan wewenang di lingkungan Dinas Kebersihan. Salah satu tugas pokok dari Subbagian Penyusunan Program adalah menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program dinas, sehingga untuk keefektifan kerja dalam hal evaluasinya pun diserahkan kepada Subbagian Penyusunan Program. Secara khusus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2009-2011 pengevaluasian LAKIP Dinas Kebersihan Kota Medan oleh Inspektorat Jendral Medan mendapatkan predikat yang sangat baik yang berarti bahwa sampai saat ini Dinas Kebersihan telah mengimplementasikan AKIP dengan baik sesuai dengan amanat Inpres No. 7 Tahun 1999 yaitu adanya sinergitas antara setiap Universitas Sumatera Utara program yang direalisasikan dengan visi misi Dinas Kebersihan Kota Medan dan sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan pun terus berusaha memperbaiki kinerja dalam hal pengimplementasian AKIP, secara khusus dalam penyusunan LAKIP sehingga berdasarkan SK Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan mengikuti Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara, dibentuklah sebuah tim yang difokuskan untuk mengerjakan LAKIP tersebut yang disebut dengan Tim LAKIP. Keanggotaan tim ini ditentukan oleh setiap bidang dan bagian yang dipercayakan untuk menjadi tim dengan masa kerja kurang lebih 6 bulan terhitung sejak pengangkatan sampai penyelesaian LAKIP dan LAKIP dinyatakan sudah selesai dievaluasi oleh Inspektorat dan direvisi oleh Tim LAKIP sendiri. Tim LAKIP ini diangkat setiap tahunnya dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan Dinas Kebersihan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan observasi sehingga dapat menjawab permasalahan utama yang ingin peneliti deskripsikan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukaan yaitu penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen dari Kantor Dinas Kebersihan Kota Medan. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada informan untuk mengetahui lebih dalam tentang pengimpelementasian AKIP yang sedang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para informan merupakan pertanyaan yang berasal dari pedoman wawancara yang telah penulis susun sebelumnya, namun dalam pelaksanaan wawancara yang penulis lakukan pertanyaan-pertanyaan tersebut mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian.

IV.1 Deskripsi Hasil Wawancara tentang Impelementasi Kebijakan