I.6.4.2 Pedoman Penyusunan dan Pelaksanaan AKIP
Inpres No.7 Tahun 1999 menyertakan sebuah lampiran yaitu Pedoman Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terdiri dari
dua pokok uraian yakni uraian umum dan uraian Pelaksanaan Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. dengan pedoman ini instansi
pemerintah akan dituntun sehingga mampu mengimplementasikan AKIP secara proporsional.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres tersebut, Kepala Lembaga Administrasi Negara LAN mengeluarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 589IX699 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Empat tahun kemudian pedoman tersebut diperbaiki dengan
keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239IX682003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Berdasarkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara, pelaksanaan AKIP harus berdasarkan antara lain pada prinsip-prinsip sebagai
berikut: 1.
Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan. 2.
Berdasarkan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang
diperoleh. 5.
Jujur, objektif, transparan, dan akurat. 6.
Menyajikan keberhasilankegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Selain prinsip-prinsip tersebut di atas, agar pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah lebih efektif, sangat diperlukan komitmen yang kuat
dari organisasi yang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab di bidang pengawasan dan penilaian terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berkenaan dengan ruang lingkup SAKIP, dikemukakan bahwa SAKIP yang dilaksanakan oleh setiap instansi pemerintah sebagai bahan
pertanggungjawabannya kepada presiden, adalah semua kegiatan instansi pemerintah yang memberi kontribusi bagi pencapaian visi dan misinya. Kegiatan
yang menjadi perhatian utama mencakup: 1.
Tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah 2.
Program kerja yang menjadi isu nasional 3.
Aktivitas yang dominan dan vitas bagi pencapaian visi dan misi instansi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Sjahruddin Rasul menyatakan bahwa siklus akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada dasarnya berlandaskan pada konsep manajemen berbasis kinerja.
Adapun tahapan dalam siklus manajemen berbasis kinerja adalah sebagai berikut: 1.
Penetapan perencanaan stratejik yang meliputi penetapan visi dan misi organisasi dan strategic performance objectives.
2. Penetapan ukuran-ukuran kinerja atas perencanaan stratejik yang telah
ditetapkan yang diikuti dengan pelaksanaan kegiatan organisasi. 3.
Pengumpulan data kinerja termasuk proses pengukuran kinerja, menganalisisnya, mereviu, dan melaporkan data tersebut.
4. Manajemen organisasi menggunakan data yang dilaporkan tersebut untuk
mendorong perbaikan kinerja, seperti melakukan perubahanperubahan dan koreksi-koreksi danatau melakukan penyelarasan fine-tuning atas kegiatan
organisasi. Begitu perubahan, koreksi, dan penyelarasan yang dibutuhkan telah ditetapkan, maka siklus akan berulang lagi.
Universitas Sumatera Utara
Skema mengenai siklus Manajemen Berbasis Kinerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini
23
:
Gambar 1.3. Siklus Manajemen Berbasis Kinerja
Hal ini sejalan dengan tahapan yang telah ditetapkan dalam Inpres No.7 Tahun 1999 tentang pelaksanaan Sistem AKIP dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategis
2. Merumuskan visi, misi,faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan
strategi instansi pemerintah
23
Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2007. DIKLAT PEMBENTUKAN AUDITOR AHLI AKUNTABILITAS
INSTANSI PEMERINTAH Edisi Kelima
Menetapkan Misi dan Tujuan
Kinerja Strategis Menggunakan
Informasi Kinerja Untuk Memicu
Perbaikan Kinerja
Mnetapkan akuntabilitas
kinerja
Melaksanakan Tugas
dan Mengukur Kinerja
Mengumpulkan Data Untuk
Menilai Kinerja Menganalisis,
Mereviu, Dan Melaporkan
Data Kinerja
Universitas Sumatera Utara
3. Merumuskan indikator kinerja instansi pemerintah dengan berpedoman pada
kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan vital bagi pemcapaian visi dan misi instansi pemerintah.
4. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan
seksama 5.
Mengukur pencapaian kinerja dengan: a.
Perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target b.
Perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya c.
Perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional
d. Membandingkan capaian berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya
e. Membandingkan kumulatif pencapaian kinerja dengan target selesainya
rencana strategis 6.
Melakukan evaluasi kinerja dengan : a.
Menganalisis hasil pengukuran kinerja b.
Menginterpretasikan data yang diperoleh c.
Membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi intansi pemerintah.
Pada akhir suatu periode, capaian kinerja tersebut dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan atau yang meminta dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP. Tahap akhir, informasi yang teremuat
Universitas Sumatera Utara
dalam LAKIP tersebut dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja instansi yang berkesinambungan.
24
I.7 Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi
perhatian ilmu sosial
25
1. Kebijakan Publik yaitu serangkaian tindakan yang ditetapkan oleh pemerintah
yang berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat. Kebijakan Publik dalam penelitian ini yaitu Akuntabilitas Kinerja Instansi