Statistik Deskriptif Pengujian Normalitas Uji Multikolinieritas

49

4.3.5.1. Statistik Deskriptif

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus dari Augusty Ferdinand 2006 sebagai berikut: Nilai Indeks = F1x1+F2x2+F3x3+F4x4+F5x55 Dimana: F1 = frekuensi responden yang menjawab 1 F2 = frekuensi responden yang menjawab 2 dst, F5 = frekuensi responden yang menjawab 5 Atas dasar perhitungan tersebut, dengan menggunakan kriteria three box method, interpretasi angka indeks dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu: 10.00 – 40.00 = rendah 40.01 – 70.00 = sedang 70.01 – 100.00= tinggi

4.3.5.2. Statistik Inferensial

Konsep yang digunakan dalam analisis data penelitian berikutnya adalah statistik inferensial. Dalam penelitian ini analisa data menggunakan pendekatan regresi linier berganda untuk hipotesis 1 dan regresi bertingkat untuk hipotesis 2. Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Model satu : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e dimana : Y = Kinerja Pegawai β = Konstanta β 1 , β 2 = Koefisien regresi X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya Organisasi e = Error Model dua : Tahap I : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Tahap II : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Tahap III: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 1 X 3 + β 5 X 2 X 3 + e Dimana : β = Konstanta jY = Kinerja β 1 , β 2 ,.., β 5 = Koefisien regresi X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya Organisasi X₃ = Sistem Reward │X 1 X 3 │ = Interaksi antara X 1 dan X 3 │X 2 X 3 │ = Interaksi antara X 2 dan X 3 e = Error of Term Universitas Sumatera Utara 51 4.3.6 Uji Kualitas Data 4.3.6.1 Uji Validitas Data Uji validilas dilakukan untuk mengelahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar dapat mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu uji melakukan ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat validitas dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Bila ternyata semua pertanyaan yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi positif dengan skor totalnya, maka dapat dikalakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Syarat minimum untuk memenuhi syarat apakah setiap pertanyaan valid atau tidak, dengan membandingkan dengan r-tabel =0,30 Sugiyono,2003.

4.3.6.2. Uji Reliabilitas Data

Setelah kuesioner yang dibuat dapat dinyatakan valid, maka selanjutnya akan diuji dengan uji reliabilitas, yaitu unluk mengetahui sejauhmana basil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk menentukan tingkat keandalan kuesioner adalah dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja . Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dalam mengukur reliabel ini SPSS memberikan fasilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Universitas Sumatera Utara 52 Alpha α . Menurut Nunnaly dalam Ghajali 2005 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60

4.3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, hal ini untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik lain yaitu normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.

4.3.7.1 Pengujian Normalitas

Setelah data diuji dengan reliabilitas dan validitas, maka data tersebut diuji normalitasnya, yaitu untuk menentukan alat statistik yang digunakan, jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik, jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik non parametrik. Untuk melihat normalitas dilakukan dengan analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal Ghazali, 2005.

4.3.7.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi yang baik, tidak ditemukannya masalah Universitas Sumatera Utara 53 multikolinieritas antara variabel-variabel independen dengan cara melihat angka Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor VIF. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi problem multikolinearitas, Hair.et,al, 1998. Apabila terjadi asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah mengeluarkan satu atau lebih variavel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi atau dengan menggunakan center data untuk analisis, Center data adalah data mentah dikurangi nilai mean Xi-Xmean Ghazali,2005.

4.3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Berprestasi Terhadap komitmen Kerja Pegawai dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating Di Universitas Sumatera Utara

1 86 133

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi IAIN Sumatera Utara Medan

5 84 173

Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja Pegawai sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Universitas Islam Sumatera Utara).

8 136 111

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Budaya Organisasi Serta Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan

2 40 88

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Asian Agri Group

1 42 82

Analisis Pengaruh Implementasi Total Quality Management Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderating

1 3 182

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

0 3 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus Pada Din

0 1 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 41