27 “Multidimensi”. Pada teori ini, dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga
macam elemen yakni : Pemimpin – Pengikut – Situasi. Situasi dianggap sebagai
elemen yang terpenting karena ia memiliki paling banyak variabel. Selanjunya Edwin Ghizeli dalam Handoko 2003 dalam penelitian
ilmiahnya menunjukkan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif adalah : kemampuan dalam kedudukannya sebagai
pengawas, kebutuhan akan prestasi, kecerdasan, ketegasan, kepercayaan diri, dan inisiatif.”
Selain itu Hersey-Blanchard dalam Robbins 2001 serta Wirjana dan Supardo 2005 menyatakan bahwa seorang pemimpin sebaiknya memilki sifat-
sifat yaitu sebagai berikut: 1 Telling kemampuan untuk memberitahu anggota apa yang harus mereka kerjakan, 2 Selling kemampuan menjualmemberikan
ide-ide kepada anggota, 3 Participating kemampuan berpartisipasi dengan anggota, dan 4 Delegating kemampuan mendelegasikan kepada anggota.
2.1.3. Budaya Organisasi
2.1.3.1. Pengertian Budaya Organisasi
Seperti halnya pengertian kepemimpinan, pengertian budaya organisasi banyak diungkapkan oleh para ilmuwan yang merupakan ahli dalam ilmu budaya
organisasi yang pada hakekatnya tidak jauh berbeda antara satu ahli dengan ahli lainnya.
Menurut Jones 2004 budaya organisasi “ A set of shared values and norms that controls organizational members’ inteactions with each other and
with people outside the organization”, Robbins 2001 menyatakan budaya
Universitas Sumatera Utara
28 organisasi organizational culture sebagai suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain.” Lebih lanjut, Robbins 2001 menyatakan bahwa sebuah
sistem pemaknaan bersama dibentuk oleh warganya yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lain. Sistem pemaknaan bersama merupakan
seperangkat karakter kunci dari nilai-nilai organisasi. Moeljono 2005 menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sistem
nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat,
dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengertiannya, bahwa budaya perusahaan
adalah nilai yang menentukan arah perilaku dari anggota di dalam organisasi. Jika value tadi menjadi shared value, maka terbentuk sebuah kesamaan persepsi akan
perilaku yang sesuai dengan karakter organisasi. Dengan demikian, budaya organisasi memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
David 2004 menyatakan bahwa budaya organisasi adalah pola tingkah laku yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang dipelajarinya ketika
menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah terbukti cukup baik untuk disahkan dan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk
menyadari, berpikir dan merasa. Menurut Sule dan Saefullah 2005 budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh
sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya.
Universitas Sumatera Utara
29 Riduwan 2005 menyatakan bahwa ada 10 sepuluh dimensi budaya
organisasi yaitu inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi
konflik dan pola komunikasi. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian Hofstede, Geert, Michael Harris
Bond dan Chung-Leung Luk 1993 terdapat 6 enam karakteristik dalam suatu budaya perusahaan yaitu : profesionalisme, jarak dari manajemen, percaya pada
rekan sekerja, keteraturan, permusuhan, dan integrasi. Maka dengan menilai organisasi itu berdasarkan enam karakteristik ini, akan diperoleh gambaran
majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi, bagaimana
urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota diharapkan berperilaku.
Sumber : Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan Chung-Leung Luk 1993
Gambar II.1. Dimensi-Dimensi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
Jarak Dari Manajemen
Percaya Pada Rekan
Sekerja
Keteraturan Permusuhan
Integrasi
.
Profesionalisme
Universitas Sumatera Utara
30
2.1.3.2. Fungsi dan Manfaat Budaya Organisasi