42
BAB IV RANCANGAN PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel atau untuk menganalisis bagaimana
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya Umar, 2004. Dalam hal ini ingin mengidentifikasi bagaimana pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi
dan sistem reward terhadap kinerja pegawai dan pengaruh sistem reward terhadap hubungan antara kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja pegawai.
4.2. Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang beralamat di Jalan Kapt. Muchtar Basri No. 3 Medan, waktu penelitian dimulai
dari Januari 2012 sampai Februari 2012 dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian MINGGU
NO JENIS KEGIATAN
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Penyusunan proposal Penelitian
2 Penyusunan Instrumen
pengumpulan Data 3
Kolokium Proposal dan Penyempurnaan Instrumen
4 Pengumpulan data
5 Analisis data dan Evaluasi
6 Penyusunan Draft laporan
Penelitian 7
Seminar Hasil Penelitian dan Perbaikan Proposal
8. Ujian Gladikarya
Perbaikan dan Penggandaan
Universitas Sumatera Utara
43
4.3. Metode Penelitian 4.3.1 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala dan pegawai biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan yang berjumlah 111 orang. Umar
2004 menyatakan bahwa untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, seperti
berikut ini : n =
2
1 e
N N
Jika populasi N sebanyak 111 orang dan taraf kesalahan e sebesar 5, maka besarnya sampel n adalah :
n =
05 ,
111 1
111
2
= 87 orang Sugiyono 2003
menyatakan bahwa : “Apabila populasi mempunyai anggotaunsur yang tidak homogen, maka digunakan teknik Probability Sampling,
yaitu teknik sampling teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel”. Adapun perincian atas jumlah sampel yang diambil berdasarkan strata bagian atau unit kerja masing-masing pegawai yang ada adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 4.2. Penentuan Sampel Penelitian No.
Bagian Unit Kerja Sub Populasi
Sampel
1. Biro Umum
7
111 7
x 87 = 5 2.
Biro Kemahasiswaan 5
111 5
x 87 = 4 3.
Biro Administrasi Akademik 7
111 7
x 87 = 5 4.
Biro Administrasi Keuangan 14
111 14
x 87 = 11 5.
Biro Data dan Informasi 13
111 13
x 87 = 11 6.
Biro Perpustakaan 17
111 17
x 87 = 13 7.
Laboratorium Bahasa 1
111 1
x 87 = 1 8.
Biro Fakultas Ekonomi 14
111 14
x 87 = 11 9.
Biro Fakultas Hukum 9
111 9
x 87 = 7 10.
Biro Fakultas Ilmu Sosial Politik 4
111 4
x 87 = 3 11.
Biro Fakultas Pertanian 5
111 5
x 87 = 4 12.
Biro Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
9
111 9
x 87 = 7
13. Biro Fakultas Tekhnik 4
111 4
x 87 =3 14. Biro Fakultas Agama Islam
2
111 2
x 87 = 2
Jumlah Keseluruhan = 111
87
Penentuan jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah menggunakan penarikan proportionate stratified random sampling.
4.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan dilakukan dengan menggunakan data primer dengan metode survey yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada
pegawai, yang berisikan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan variabel- variabel yang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung,
Sumber : Biro Administrasi Umum UMSU Medan, 2012.
Universitas Sumatera Utara
45 yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang
yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri. Kuesioner penelitian diantar langsung ke Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara UMSU Medan yang menjadi subyek penelitian.
4.3.3 Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis, maka variabel- variabel dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Variabel bebas Independen Variabel yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam
penelitian variabel bebasnya terdiri dari 1 Kepemimpinan X
1
, 2 Budaya Organisasi X
2
. b. Variabel Moderating yaitu variabel yang mempengaruhi memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen bebas dengan variabel dependen terikat. Dalam penelitian variabel moderating adalah sistem reward
X
3
, yaitu untuk mengetahui apakah memperkuat atau memperlemah hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dengan Kinerja
Pegawai. c. Variabel Terikat Dependen Variabel yaitu variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel independen bebas. Dalam penelitian variabel terikatnya adalah Kinerja Y
Universitas Sumatera Utara
46
4.3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, maka diperlukan definisi dan pengukuran variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner
penelitian, yaitu :
1. Kinerja Y
Kinerja diartikan sebagai kecakapan dalam melaksanakan berbagai aktivitas dalam organisasi, menilai keberhasilan seorang pegawai menjalankan
pekerjaannya yang dinilai dari hasil penilaian kinerja. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 butir pertanyaan dari 3 indikator yang berkaitan dengan
kepemimpinan yang dimodifikasi dari pendapat Mangkunegara 2000. Pengukuran variabel ini menggunakan skala pengukuran 1
–5 dimana 1-2 adalah dibawah rata
– rata, 3 adalah rata – rata dan 4-5 adalah diatas rata – rata yang berkaitan dengan :
2. Kepemimpinan X
1
Kepemimpinan adalah kemampuan pimpinan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian
tujuan. Variabel ini diukur dengan menggunakan batir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11
butir pertanyaan dari 9 indikator yang berkaitan dengan kepemimpinan yang dimodifikasi dari pendapat Ghizelli dalam Handoko 2003 , Hersey-Blanchard
dalam Robbins 2001 serta Wirjana dan Supardo 2005. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Interval dengan skor 1 sampai 5 dimana skor 1
pendapat sangat tidak setuju dan skor 5 pendapat sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
47
3. Budaya Organisasi X
2
Budaya organisasi adalah cara pandang pegawai terhadap sistem makna bersama yang dianut oleh anggota
– anggota organisasi organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. Variabel ini diukur dengan
menggunakan 24 butir pertanyaan dari 6 indikator yang berkaitan dengan budaya organisasi yang dimodifikasi dari pendapat Hofstede, Geert, Michael Harris Bond
dan Chung-Leung Luk 1993. Skala pengukuran variabel ini adalah menggunakan skala Interval 1 sampai dengan 5 dimana skor 1 pendapat sangat
tidak setuju dan skor 5 pendapat sangat setuju.
4. Sistem Reward X
3
Reward adalah hadiah, imbalan dan penghargaan atas suatu dan menguntungkan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini akan diuji apakah sistem
reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja dan membuktikan juga apakah sistem reward dapat menjadi
variabel moderating. Variabel ini diukur dengan menggunakan 7 butir pertanyaan dari 6 indikator yang berkaitan dengan sistem reward yang dimodifikasi dari
pendapat Lako 2004. Sistem reward sebagai variabel moderating ini diukur dengan menggunakan skala Interval dengan mengukur tentang sikap dan
perlakuan terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 1 sampai dengan 5 dimana skor 1 menunjukkan kepuasan terendah dan skor 5 menunjukkan tingkat
kepuasan tertinggi. Berikut ini Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dapat dilihat pada
tabel 4.2 :
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Pengukuran
Kinerja Y Mangkunegara
2000 Hasil
kerja yang
dicapai oleh seorang dalam
organisasi perusahaan
sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab dalam mencapai
tujuan organisasi
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja
3. Keandalan kerja Interval
Kepemimpinan X
1
Ghizelli dalam Handoko2003,
Hersey- Blanchard
dalam Robbins 1996 Wirjana
dan Supardo 2005
Kemampuan pimpinan mempengaruhi
aktivitas orang lain melalui
komunikasi, baik individual maupun
kelompok ke arah pencapaian tujuan
a. Kedudukan sebagai pengawas b. Kemampuan mengarahkan
bawahan c. Kemampuan memberikan
ide-ide kepada anggota d. Kemampuan berpartisipasi
dengan anggota e. Kemampuan mendelgasikan
anggota f. Kecerdasan
g. Ketegasan h. Percaya Diri
i. Inisiatif Interval
Budaya Organisasi X
2
Hofstede, Geert, Michael Harris
Bond dan Chung-Leung
Luk 1993. Suatu sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi yang
membedakan organisasi
itu dari
organisasi-organisasi lain
a. Profesionalisme, b. Jarak Dari Manajemen,
c. Percaya Pada Rekan Sekerja, d. Keteraturan,
e. Permusuhan, Dan f. Integrasi.
Interval
Reward moderating
variabel X
3
Lako 2004 Kompensasi
yang diberikan
kepada pegawai
sesuai dengan
penilaian Kinerja
oleh atasannya.
a. Kepuasan kerja b. Harga diri
c. Pengembangan kreatifitas d. Penghargaaan rekan kerja
e. Pengakuan dalam mencapai
kesuksesan f. Penghargaan yang diberikan
oleh atasan bila sukses dalam melaksanakan tugas
Interval
4.3.5 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner, terdapat dua langkah yang dilakukan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
49
4.3.5.1. Statistik Deskriptif
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus dari Augusty
Ferdinand 2006 sebagai berikut:
Nilai Indeks = F1x1+F2x2+F3x3+F4x4+F5x55
Dimana: F1 = frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = frekuensi responden yang menjawab 2 dst, F5 = frekuensi responden yang menjawab 5
Atas dasar perhitungan tersebut, dengan menggunakan kriteria three box method, interpretasi angka indeks dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu:
10.00 – 40.00 = rendah
40.01 – 70.00 = sedang
70.01 – 100.00= tinggi
4.3.5.2. Statistik Inferensial
Konsep yang digunakan dalam analisis data penelitian berikutnya adalah statistik inferensial. Dalam penelitian ini analisa data menggunakan pendekatan
regresi linier berganda untuk hipotesis 1 dan regresi bertingkat untuk hipotesis 2.
Universitas Sumatera Utara
50 Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Model satu :
Y = β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e dimana :
Y = Kinerja Pegawai
β = Konstanta
β
1
, β
2
= Koefisien regresi X
1
= Kepemimpinan X
2
= Budaya Organisasi e
= Error
Model dua :
Tahap I : Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e Tahap II : Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e Tahap III: Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
1
X
3
+ β
5
X
2
X
3
+ e Dimana :
β = Konstanta
jY = Kinerja
β
1
, β
2
,.., β
5
= Koefisien regresi X
1
= Kepemimpinan X
2
= Budaya Organisasi X₃
= Sistem Reward │X
1
X
3
│ = Interaksi antara X
1
dan X
3
│X
2
X
3
│ = Interaksi antara X
2
dan X
3
e = Error of Term
Universitas Sumatera Utara
51
4.3.6 Uji Kualitas Data 4.3.6.1 Uji Validitas Data
Uji validilas dilakukan untuk mengelahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar dapat mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas
dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu uji melakukan ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian
kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat validitas dengan cara melakukan korelasi
antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Bila ternyata semua pertanyaan yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi positif
dengan skor totalnya, maka dapat dikalakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Syarat minimum untuk memenuhi syarat apakah setiap
pertanyaan valid atau tidak, dengan membandingkan dengan r-tabel =0,30 Sugiyono,2003.
4.3.6.2. Uji Reliabilitas Data
Setelah kuesioner yang dibuat dapat dinyatakan valid, maka selanjutnya akan diuji dengan uji reliabilitas, yaitu unluk mengetahui sejauhmana basil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk menentukan
tingkat keandalan kuesioner adalah dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja . Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dalam mengukur reliabel ini SPSS memberikan fasilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach
Universitas Sumatera Utara
52 Alpha
α . Menurut Nunnaly dalam Ghajali 2005 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60
4.3.7 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, hal ini untuk memastikan bahwa alat
uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model
regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik
lain yaitu normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.
4.3.7.1 Pengujian Normalitas
Setelah data diuji dengan reliabilitas dan validitas, maka data tersebut diuji normalitasnya, yaitu untuk menentukan alat statistik yang digunakan, jika data
yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik, jika data yang diperoleh tidak
terdistribusi normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik non parametrik. Untuk melihat normalitas
dilakukan dengan analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal
Ghazali, 2005.
4.3.7.2 Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi
yang baik, tidak ditemukannya masalah
Universitas Sumatera Utara
53 multikolinieritas antara variabel-variabel independen dengan cara melihat angka
Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor VIF. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance
Inflation Factor VIF. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka
terjadi problem multikolinearitas, Hair.et,al, 1998. Apabila terjadi asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah
mengeluarkan satu atau lebih variavel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi atau dengan menggunakan center data untuk analisis,
Center data adalah data mentah dikurangi nilai mean Xi-Xmean Ghazali,2005.
4.3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians berbeda, maka disebut
heteroskedasitisitas. Model
regresi yang
baik adalah
tidak terjadi
heteroskedastisitas. Menurut Ghazali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedistisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
54 Apabila terjadi pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan
model adalah dengan melakukan transformasi data dengan cara membagi model regresi yang di dapat dengan salah satu variabel independennya, Ghazali 2005.
4.4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Hipotesis Pertama:
1. H
0:
= 0 Kepemimpinan dan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 2. H
a
≠ 0 Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Hipotesis Kedua:
1. H = 0
Sistem Reward tidak mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap
Kinerja Pegawai
Biro Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. 2. H
a
≠ 0 Sistem Reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Hipotesis pertama yang akan diuji adalah kepemimpin dan budaya organisasi
berpengaruh terhadap
kinerja pegawai
Biro Universitas
Universitas Sumatera Utara
55 Muhammadiyah Sumatera Utara dan hipotesis kedua yang akan diuji adalah
Sistem Reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. Model Penelitian satu adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara simultan dilakukan menggunakan uji F dengan
α alpha 5, dengan ketentuan jika F hitung lebih besar dari F Tabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima
atau dapat diketahui pada tabel koefesien, sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen
terikat secara parsial dilakukan menggunakan uji t dengan α alpha 5 dengan
ketentuan jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis yang diujukan dapat diterima. Selanjutnya pada model penelitian dua adalah menggunakan variabel
moderating yaitu variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap dependen variabel.
Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating yaitu : 1 Uji Interaksi, 2 Uji Nilai selisih Mutlak dan 3 Uji Residual. Dalam penelitian ini
tehnik yang digunakan adalah Uji interaksi. Uji interaksi atau sering disebut juga dengan Moderate Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi
linier berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independent Ghazali, 2005.
Universitas Sumatera Utara
56
BAB V GAMBARAN UMUM LEMBAGA
5.1. Sejarah Berdirinya Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara disingkat dengan UMSU merupakan
salah satu
dari lembaga
pendidikan milik
persyarikatan Muhammadiyah, berfungsi menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 29
Februari 1957 atas prakarsa beberapa tokoh ulama Muhammadiyah diantara H.M. Bustami Ibrahim, D. Diyar Karim, Rustam Thayib, M. Nur Haitami, Kadarrudin
Pasaribu, Dr. Darwis Datuk Batu Besar, H. Syaiful U.A., Abdul Mu‟thi dan Baharuddin Latif. Cikal bakal UMSU bermula dari lahirnya Fakultas Falsafah dan
Hukum Islam Muhammadiyah FAFHIM yang kemudian berkembang menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM Sumatera Utara pada tahun 1968,
dengan mengasuh 3 falkultas yakni : Fakultas Ilmu Pendidikan FIP, fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah FIAD, dan Fakultas Syariah. Pada awalnya
berdirinya FIP UMSU merupakan cabangkelas jauh dari FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ kemudian tahun 1974 memisahkan diri dan berdiri
sendiri. Sedangkan FIAD yang bercabang ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat berdiri sendiri dengan mengubah nama menjadi Fakultas
Ushuluddin. UMSU dewasa ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan PTM yang
dikukuhkan dengan Piagam Pendirian oleh PP Muhammadiyah Majelis
Universitas Sumatera Utara