Jenis Penelitian Lokasi dan waktu Penelitian Uji Hipotesis

42

BAB IV RANCANGAN PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya Umar, 2004. Dalam hal ini ingin mengidentifikasi bagaimana pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan sistem reward terhadap kinerja pegawai dan pengaruh sistem reward terhadap hubungan antara kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja pegawai.

4.2. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang beralamat di Jalan Kapt. Muchtar Basri No. 3 Medan, waktu penelitian dimulai dari Januari 2012 sampai Februari 2012 dengan alokasi waktu sebagai berikut: Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian MINGGU NO JENIS KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Penyusunan proposal Penelitian 2 Penyusunan Instrumen pengumpulan Data 3 Kolokium Proposal dan Penyempurnaan Instrumen 4 Pengumpulan data 5 Analisis data dan Evaluasi 6 Penyusunan Draft laporan Penelitian 7 Seminar Hasil Penelitian dan Perbaikan Proposal 8. Ujian Gladikarya Perbaikan dan Penggandaan Universitas Sumatera Utara 43 4.3. Metode Penelitian 4.3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala dan pegawai biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan yang berjumlah 111 orang. Umar 2004 menyatakan bahwa untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, seperti berikut ini : n = 2 1 e N N Jika populasi N sebanyak 111 orang dan taraf kesalahan e sebesar 5, maka besarnya sampel n adalah : n = 05 , 111 1 111 2 = 87 orang Sugiyono 2003 menyatakan bahwa : “Apabila populasi mempunyai anggotaunsur yang tidak homogen, maka digunakan teknik Probability Sampling, yaitu teknik sampling teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Adapun perincian atas jumlah sampel yang diambil berdasarkan strata bagian atau unit kerja masing-masing pegawai yang ada adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.2. Penentuan Sampel Penelitian No. Bagian Unit Kerja Sub Populasi Sampel 1. Biro Umum 7 111 7 x 87 = 5 2. Biro Kemahasiswaan 5 111 5 x 87 = 4 3. Biro Administrasi Akademik 7 111 7 x 87 = 5 4. Biro Administrasi Keuangan 14 111 14 x 87 = 11 5. Biro Data dan Informasi 13 111 13 x 87 = 11 6. Biro Perpustakaan 17 111 17 x 87 = 13 7. Laboratorium Bahasa 1 111 1 x 87 = 1 8. Biro Fakultas Ekonomi 14 111 14 x 87 = 11 9. Biro Fakultas Hukum 9 111 9 x 87 = 7 10. Biro Fakultas Ilmu Sosial Politik 4 111 4 x 87 = 3 11. Biro Fakultas Pertanian 5 111 5 x 87 = 4 12. Biro Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 9 111 9 x 87 = 7 13. Biro Fakultas Tekhnik 4 111 4 x 87 =3 14. Biro Fakultas Agama Islam 2 111 2 x 87 = 2 Jumlah Keseluruhan = 111 87 Penentuan jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah menggunakan penarikan proportionate stratified random sampling.

4.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan dilakukan dengan menggunakan data primer dengan metode survey yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai, yang berisikan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan variabel- variabel yang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung, Sumber : Biro Administrasi Umum UMSU Medan, 2012. Universitas Sumatera Utara 45 yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri. Kuesioner penelitian diantar langsung ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara UMSU Medan yang menjadi subyek penelitian. 4.3.3 Variabel Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis, maka variabel- variabel dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan sebagai berikut : a. Variabel bebas Independen Variabel yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian variabel bebasnya terdiri dari 1 Kepemimpinan X 1 , 2 Budaya Organisasi X 2 . b. Variabel Moderating yaitu variabel yang mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen bebas dengan variabel dependen terikat. Dalam penelitian variabel moderating adalah sistem reward X 3 , yaitu untuk mengetahui apakah memperkuat atau memperlemah hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai. c. Variabel Terikat Dependen Variabel yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen bebas. Dalam penelitian variabel terikatnya adalah Kinerja Y Universitas Sumatera Utara 46

4.3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, maka diperlukan definisi dan pengukuran variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner penelitian, yaitu :

1. Kinerja Y

Kinerja diartikan sebagai kecakapan dalam melaksanakan berbagai aktivitas dalam organisasi, menilai keberhasilan seorang pegawai menjalankan pekerjaannya yang dinilai dari hasil penilaian kinerja. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 butir pertanyaan dari 3 indikator yang berkaitan dengan kepemimpinan yang dimodifikasi dari pendapat Mangkunegara 2000. Pengukuran variabel ini menggunakan skala pengukuran 1 –5 dimana 1-2 adalah dibawah rata – rata, 3 adalah rata – rata dan 4-5 adalah diatas rata – rata yang berkaitan dengan :

2. Kepemimpinan X

1 Kepemimpinan adalah kemampuan pimpinan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan. Variabel ini diukur dengan menggunakan batir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 butir pertanyaan dari 9 indikator yang berkaitan dengan kepemimpinan yang dimodifikasi dari pendapat Ghizelli dalam Handoko 2003 , Hersey-Blanchard dalam Robbins 2001 serta Wirjana dan Supardo 2005. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Interval dengan skor 1 sampai 5 dimana skor 1 pendapat sangat tidak setuju dan skor 5 pendapat sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 47

3. Budaya Organisasi X

2 Budaya organisasi adalah cara pandang pegawai terhadap sistem makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota organisasi organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 24 butir pertanyaan dari 6 indikator yang berkaitan dengan budaya organisasi yang dimodifikasi dari pendapat Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan Chung-Leung Luk 1993. Skala pengukuran variabel ini adalah menggunakan skala Interval 1 sampai dengan 5 dimana skor 1 pendapat sangat tidak setuju dan skor 5 pendapat sangat setuju.

4. Sistem Reward X

3 Reward adalah hadiah, imbalan dan penghargaan atas suatu dan menguntungkan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini akan diuji apakah sistem reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja dan membuktikan juga apakah sistem reward dapat menjadi variabel moderating. Variabel ini diukur dengan menggunakan 7 butir pertanyaan dari 6 indikator yang berkaitan dengan sistem reward yang dimodifikasi dari pendapat Lako 2004. Sistem reward sebagai variabel moderating ini diukur dengan menggunakan skala Interval dengan mengukur tentang sikap dan perlakuan terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 1 sampai dengan 5 dimana skor 1 menunjukkan kepuasan terendah dan skor 5 menunjukkan tingkat kepuasan tertinggi. Berikut ini Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dapat dilihat pada tabel 4.2 : Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Kinerja Y Mangkunegara 2000 Hasil kerja yang dicapai oleh seorang dalam organisasi perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab dalam mencapai tujuan organisasi 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Keandalan kerja Interval Kepemimpinan X 1 Ghizelli dalam Handoko2003, Hersey- Blanchard dalam Robbins 1996 Wirjana dan Supardo 2005 Kemampuan pimpinan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan a. Kedudukan sebagai pengawas b. Kemampuan mengarahkan bawahan c. Kemampuan memberikan ide-ide kepada anggota d. Kemampuan berpartisipasi dengan anggota e. Kemampuan mendelgasikan anggota f. Kecerdasan g. Ketegasan h. Percaya Diri i. Inisiatif Interval Budaya Organisasi X 2 Hofstede, Geert, Michael Harris Bond dan Chung-Leung Luk 1993. Suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain a. Profesionalisme, b. Jarak Dari Manajemen, c. Percaya Pada Rekan Sekerja, d. Keteraturan, e. Permusuhan, Dan f. Integrasi. Interval Reward moderating variabel X 3 Lako 2004 Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan penilaian Kinerja oleh atasannya. a. Kepuasan kerja b. Harga diri c. Pengembangan kreatifitas d. Penghargaaan rekan kerja e. Pengakuan dalam mencapai kesuksesan f. Penghargaan yang diberikan oleh atasan bila sukses dalam melaksanakan tugas Interval 4.3.5 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner, terdapat dua langkah yang dilakukan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 49

4.3.5.1. Statistik Deskriptif

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus dari Augusty Ferdinand 2006 sebagai berikut: Nilai Indeks = F1x1+F2x2+F3x3+F4x4+F5x55 Dimana: F1 = frekuensi responden yang menjawab 1 F2 = frekuensi responden yang menjawab 2 dst, F5 = frekuensi responden yang menjawab 5 Atas dasar perhitungan tersebut, dengan menggunakan kriteria three box method, interpretasi angka indeks dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu: 10.00 – 40.00 = rendah 40.01 – 70.00 = sedang 70.01 – 100.00= tinggi

4.3.5.2. Statistik Inferensial

Konsep yang digunakan dalam analisis data penelitian berikutnya adalah statistik inferensial. Dalam penelitian ini analisa data menggunakan pendekatan regresi linier berganda untuk hipotesis 1 dan regresi bertingkat untuk hipotesis 2. Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Model satu : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e dimana : Y = Kinerja Pegawai β = Konstanta β 1 , β 2 = Koefisien regresi X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya Organisasi e = Error Model dua : Tahap I : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Tahap II : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Tahap III: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 1 X 3 + β 5 X 2 X 3 + e Dimana : β = Konstanta jY = Kinerja β 1 , β 2 ,.., β 5 = Koefisien regresi X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya Organisasi X₃ = Sistem Reward │X 1 X 3 │ = Interaksi antara X 1 dan X 3 │X 2 X 3 │ = Interaksi antara X 2 dan X 3 e = Error of Term Universitas Sumatera Utara 51 4.3.6 Uji Kualitas Data 4.3.6.1 Uji Validitas Data Uji validilas dilakukan untuk mengelahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar dapat mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu uji melakukan ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat validitas dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Bila ternyata semua pertanyaan yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi positif dengan skor totalnya, maka dapat dikalakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Syarat minimum untuk memenuhi syarat apakah setiap pertanyaan valid atau tidak, dengan membandingkan dengan r-tabel =0,30 Sugiyono,2003.

4.3.6.2. Uji Reliabilitas Data

Setelah kuesioner yang dibuat dapat dinyatakan valid, maka selanjutnya akan diuji dengan uji reliabilitas, yaitu unluk mengetahui sejauhmana basil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk menentukan tingkat keandalan kuesioner adalah dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja . Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dalam mengukur reliabel ini SPSS memberikan fasilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Universitas Sumatera Utara 52 Alpha α . Menurut Nunnaly dalam Ghajali 2005 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60

4.3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, hal ini untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik lain yaitu normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.

4.3.7.1 Pengujian Normalitas

Setelah data diuji dengan reliabilitas dan validitas, maka data tersebut diuji normalitasnya, yaitu untuk menentukan alat statistik yang digunakan, jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik, jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik non parametrik. Untuk melihat normalitas dilakukan dengan analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal Ghazali, 2005.

4.3.7.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi yang baik, tidak ditemukannya masalah Universitas Sumatera Utara 53 multikolinieritas antara variabel-variabel independen dengan cara melihat angka Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor VIF. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi problem multikolinearitas, Hair.et,al, 1998. Apabila terjadi asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah mengeluarkan satu atau lebih variavel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi atau dengan menggunakan center data untuk analisis, Center data adalah data mentah dikurangi nilai mean Xi-Xmean Ghazali,2005.

4.3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians berbeda, maka disebut heteroskedasitisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghazali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedistisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya. Universitas Sumatera Utara 54 Apabila terjadi pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah dengan melakukan transformasi data dengan cara membagi model regresi yang di dapat dengan salah satu variabel independennya, Ghazali 2005.

4.4. Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji adalah: Hipotesis Pertama: 1. H 0: = 0 Kepemimpinan dan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 2. H a ≠ 0 Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hipotesis Kedua: 1. H = 0 Sistem Reward tidak mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 2. H a ≠ 0 Sistem Reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hipotesis pertama yang akan diuji adalah kepemimpin dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Universitas Universitas Sumatera Utara 55 Muhammadiyah Sumatera Utara dan hipotesis kedua yang akan diuji adalah Sistem Reward mempengaruhi hubungan antara Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai Biro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Model Penelitian satu adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara simultan dilakukan menggunakan uji F dengan α alpha 5, dengan ketentuan jika F hitung lebih besar dari F Tabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat diketahui pada tabel koefesien, sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara parsial dilakukan menggunakan uji t dengan α alpha 5 dengan ketentuan jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis yang diujukan dapat diterima. Selanjutnya pada model penelitian dua adalah menggunakan variabel moderating yaitu variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap dependen variabel. Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating yaitu : 1 Uji Interaksi, 2 Uji Nilai selisih Mutlak dan 3 Uji Residual. Dalam penelitian ini tehnik yang digunakan adalah Uji interaksi. Uji interaksi atau sering disebut juga dengan Moderate Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independent Ghazali, 2005. Universitas Sumatera Utara 56

BAB V GAMBARAN UMUM LEMBAGA

5.1. Sejarah Berdirinya Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara disingkat dengan UMSU merupakan salah satu dari lembaga pendidikan milik persyarikatan Muhammadiyah, berfungsi menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 29 Februari 1957 atas prakarsa beberapa tokoh ulama Muhammadiyah diantara H.M. Bustami Ibrahim, D. Diyar Karim, Rustam Thayib, M. Nur Haitami, Kadarrudin Pasaribu, Dr. Darwis Datuk Batu Besar, H. Syaiful U.A., Abdul Mu‟thi dan Baharuddin Latif. Cikal bakal UMSU bermula dari lahirnya Fakultas Falsafah dan Hukum Islam Muhammadiyah FAFHIM yang kemudian berkembang menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM Sumatera Utara pada tahun 1968, dengan mengasuh 3 falkultas yakni : Fakultas Ilmu Pendidikan FIP, fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah FIAD, dan Fakultas Syariah. Pada awalnya berdirinya FIP UMSU merupakan cabangkelas jauh dari FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ kemudian tahun 1974 memisahkan diri dan berdiri sendiri. Sedangkan FIAD yang bercabang ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat berdiri sendiri dengan mengubah nama menjadi Fakultas Ushuluddin. UMSU dewasa ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan PTM yang dikukuhkan dengan Piagam Pendirian oleh PP Muhammadiyah Majelis Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Berprestasi Terhadap komitmen Kerja Pegawai dengan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating Di Universitas Sumatera Utara

1 86 133

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi IAIN Sumatera Utara Medan

5 84 173

Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja Pegawai sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Universitas Islam Sumatera Utara).

8 136 111

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Budaya Organisasi Serta Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan

2 40 88

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Asian Agri Group

1 42 82

Analisis Pengaruh Implementasi Total Quality Management Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderating

1 3 182

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

0 3 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus Pada Din

0 1 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 41