Definisi Operasional Definisi Variabel

2. Variabel terikat dependent Penelitian ini memiliki variabel terikat adalah menimimumkan makespan yang merupakan jangka waktu penyelesaian seluruh job yang dijadwalkan yang merupakan jumlah dari seluruh waktu proses.

2.5.2. Definisi Operasional

Waktu penyelesaian produk due date merupakan salah satu tolak ukur kinerja suatu perusahaan yang bersifat make to order, sehingga untuk mengatasi permasalahan penyelesaian produk maka dilakukan penjadwalan mesin. Penjadwalan mesin memperhatikan beberapa kriteria yaitu meminimalkan shop time flowtime dan makespan, memaksimalkan utilization minimasi idle time, meminimasi work in process minimasi flow time dan earliness dan menimasi customer waiting time number of tardy jobs, mean lateness, maximum latenes. Berdasarkan beberapa kriteria tersebut maka definisi operasional yang dipilih adalah meminimumkan makespan dan flowtime. Parameter performansi yang dapat digunakan yaitu: 1. Efficiency Index EI, yaitu perbandingan antara metode usulan dengan metode yang digunakan perusahaan. Apabila EI = 1, maka kedua metode memiliki performance yang sama, bila EI 1, maka metode usulan yang diberikan memiliki performance yang kurang baik dibanding dengan metode yang digunakan perusahaan, demikian juga sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 2. Relative Error RE digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan makespan yang dihasilkan oleh kedua metode. 3. Meminimumkan work in process WIP, sehingga waktu penyelesaian semakin cepat. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Berdirinya PT. Atmindo

Pendirian PT. Atmindo dimulai sekitar tahun 1920, dengan nama Medan Schine Machine oleh perusahaan Belanda. Perusahaan ini awalnya merupakan perbengkelan khusus untuk pembuatan dan perbaikan peralatan dan mesin-mesin perkebunan di Sumatera Utara. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, perbengkelan ini milik PT. Socfindo, yaitu sebuah perusahaan Belgia yang bergerak di bidang perkebunan dan memberi nama Socamee societe ateliers mechanique kepada bengkel tersebut. Kegiatan bengkel ini meluas hingga pemasangan dan perbaikan lokomotif-lokomotif diesel untuk perkebunan dan alat-alat industri mekanis, pembuatan dan pembangunan kerangka besi, hangar pengalangan kapal tunda dan pabrik kelapa sawait lengkap. Perbengkelan ini mendapat nama baik karena hasil pekerjaan yang mutu dan kualitasnya baik, sehingga berkembang menjadi unit perbengkelan terbesar di Sumatera. Pada tahun 1971 berdasarkan surat persetujuan pemerintah No. B11PRES171 tertanggal 28 januari 1971, bengkel ini beralih menjadi perusahaan yang berdiri sendiri degan nama PT. Atmindo Ateliers Mechaniqu Indonesia dan tidak lagi menjadi bagian dari PT. SOCFINDO. Universitas Sumatera Utara