3.2.5. Rating Factor dan Allowance
Rating Factor
Faktor Penyesuaian pada penelitian ini ditentukan berdasarkan metode
Westinghouse
yang terdiri dari empat factor yaitu keterampilan, kondisi kerja, usaha dan konsistensi. Sebagai contoh,
rating factor
untuk stasiun kerja I pengukuran adalah 0,14 yang didapat dari perhitungan berikut:
Keterampilan :
Good
C 0,02
Usaha :
Good
C 0,02
Kondisi kerja :
Good
C 0,02
Konsistensi :
Good
C 0,01 +
Total 0,07 Besarnya
rating factor
untuk operator untuk stasiun kerja II sampai stasiun kerja VIII dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan lebih lengkap pada Lampiran-1.
Tabel 4.7.
Rating Factor
Tiap Stasiun Kerja
Stasiun Kerja Rating Factor
II 0,06
III 0,04
IV 0,14
V 0,05
VI 0,07
VII 0,08
VIII 0,08
Sumber : PT. Atmindo
3.2.8. Allowance
Kelonggaran
Allowance
diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa
fatique
dan hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh,
Allowance
untuk stasiun kerja I pengukuran adalah 18 yang didapat dari perhitungan berikut:
Faktor
Allowance
Kebutuhan Pribadi : Pria
2 Tenaga yang dikeluarkan : Dapat diabaikan
3 Sikap kerja
: Berdiri diatas dua kaki 2
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus
Keadaan temperatur : Normal
3 Keadaan atmosfer
: Cukup Keadaan lingkungan
: Sangat bising 3
Hambatan yang tak terhindarkan 5
Jumlah :
18
Besarnya
allowance
yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran-2.
Tabel 4.8.
Allowance
Untuk Tiap Operator Tiap Stasiun Kerja
Stasiun Kerja Allowance
II 17
III 15
IV 28
V 8
VI 13
VII 25
VIII 16
Sumber : PT. Admindo
Universitas Sumatera Utara
69
BAB 5 PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengolahan Data
5.1.1. Sistem Penjadwalan Mesin Sekarang
Sebelum melakukan peninjauan terhadap sistem penjadwalan yang berlangsung pada PT. Atmindo maka dilakukan peninjauan terhadap masalah yang dapat timbul pada
perusahaan seperti kesediaan bahan baku. Peninjauan terhadap bahan baku yang digunakan dengan mempertimbangkan lead time LT dari bahan baku sehingga kendala
dari kesedian bahan baku dapat dihindari. Bahan baku utama yang digunakan plat baja karbon jenis 17MN4 DIN 155
dengan ketebalan 16 - 22 mm dan pipa baja yang diekspor langsung dari Jerman, sehingga kesediaan bahan baku merupakan hal yang harus dipersiapkan secara tepat
sebelum kegiatan produksi berlangsung. Bahan baku plat dan pipa baja memiliki lead time sekitar 1 bulan dan pemesanan sebanyak 8 unit plat baja dan 1500 pipa baja.
Secara garis besar persiapan produksi dari pemesanan produk oleh konsumen hingga produksi siap untuk diproses yang saat ini berlangsung di PT. Atmindo adalah
sebagai berikut: 1. Permintaan produk sesuai dengan spesifikasi produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen kebagian administrasi. 2. Bagian admistrasi melaporkan permintaan ke bagian manager produksi.
Universitas Sumatera Utara