Analisis Deskriptif Analisis Data

wisata bahari dilakukan adalah mengidentifikasi jenis dan jumlah kelembagaan formal maupun non formal serta upaya legislasi lain yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam di kawasan TWAL Gili Indah. Disamping mengidentifkasi upaya-upaya pemerintah, pengusaha wisata dan lembaga terkait dalam mengoptimalkan potensi sumberdaya alam di kawasan tersebut.

3.3.2. Analisis Kesesuaian Pemanfaatan

Kegiatan wisata bahari yang akan dikembangkan dan dikelola hendaknya disesuaikan dengan potensi sumberdaya dan peruntukannya serta persyaratan sumberdaya dan lingkungan ekologis yang sesuai dengan obyek wisata Depdagri 2009. Proses penyusunan kesesuaian lingkungan PPK untuk suatu kegiatan pemanfaatan dilakukan dengan prinsip membandingkan kriteria faktor- faktor penentu kesesuaian lingkungan dengan kondisi eksisting, melalui teknik tumpang susun overlay dan analisis tabular dengan menggunakan alat tools berupa Sistim Informasi Geografis SIG dengan perangkat lunak Arc View Wahyudi 2006. Penggunaan metode analisis SIG ditujukan untuk mengoleksi, menyimpan dan memperlihatkan informasi, meningkatkan ketepatan estimasi secara spasial dan temporal serta secara otomatis dapat mengurangi pengumpulan data lapangan Perez et al. 2003. Nilai yang diperoleh dari analisis SIG berupa lokasi dan luasan yang sesuai dipersyaratkan menjadi bahan bagi analisis daya dukung Bengen dan Retraubun 2006. Setelah memperoleh luasan kesesuaian secara ekologi, penentuan kesesuaian kegiatan ekowisata bahari juga mempertimbangkan keberadaan nilai budaya masyarakat lokal untuk tujuan konservasi sumberdaya wisata bahari. Analisis kesesuaian pemanfaatan wisata bahari berbasis konservasi mencakup penyusunan matriks kesesuaian setiap kategori ekowisata bahari yang ada di setiap stasiun pengamatan, pembobotan dan pengharkatan, serta analisis kesesuaian setiap kategori wisata bahari. Penentuan kriteria, pemberian bobot dan skor ditentukan berdasarkan hasil studi empiris. Langkah awal yang dilakukan adalah membangun sebuah matriks kriteria kesesuaian pemanfaatan untuk mempermudah pembobotan weighting dan pengharkatan scoring yang berisi informasi parameter, bobot, kelas kesesuaian dan skor. Parameter kesesuaian untuk kegiatan wisata bahari didasarkan pada dua hal, yakni parameter yang terkait dengan obyek utama wisata bahari dan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan kelestarian obyek wisata, dan kenyamanan berwisata Davis and Tisdell 1995. Besaran nilai bobot paramater tersebut didasarkan pada pertimbangan : parameter utama kegiatan wisata bahari yang pengaruhnya dominan mempunyai faktor pembobot tertinggi bobot 5; parameter pendukung yang pengaruhnya relatif sama dengan parameter yang lain mempunyai faktor pembobot yang sama bobot 3; dan parameter pendukung yang kurang dominan mempunyai faktor pembobot yang terkecil bobot 1. Terdapat 3 kelas kesesuaian, dimana pemberian skor dari yang tertinggi skor 5 untuk parameter yang sesuaisangat sesuai Kelas S1, skor 3 untuk sesuai bersyarat Kelas S2, dan terendah skor 1 untuk kategori tidak sesuai Kelas S3, dan satu kelas N yang sangat tidak sesuai. Selanjutnya menentukan indeks kesesuaian pemanfaatan untuk ekowisata bahari dimodifikasi dari Index Overlay Model- IOM Bonham and Carter 1994; Vinh et al. 2008, dengan formulasi sebagai berikut: IKWB = 100 max 1 x N S B n j j j ∑ = ............................................................ 3.1 dimana: IKWB = Indeks Kesesuaian Wisata Bahari kategori ke-i, i = 4 kategori B = bobot parameter ke-j Sj = skor setiap parameter ke-j N max = nilai maksimum bobot dikali skor per kategori wisata bahari Tabel 4. Matriks Kesesuaian Area untuk Wisata Bahari kategori Wisata Selam No Parameter Bobot Kelas S1 Skor Kelas S2 Skor Kelas S3 Skor Kelas N Skor 1. Kecerahan perairan 5 80 3 50 – 80 2 20 - 50 1 20 2. Tutupan kom. karang 5 75 3 50-75 2 25-50 1 25 3. Jenis life form 3 12 3 7 – 12 2 4 – 7 1 4 4. Jenis ikan karang 3 100 3 50 – 100 2 20 - 50 1 20 5. Kecepatan arus cmdt 1 0-15 3 15 – 30 2 30 - 50 1 50 6. Kedalaman ter. karang m 1 6 – 15 3 15 - 20 2 20 – 30 1 30 Sumber: diadaptasi dari Yulianda, 2007.