Initial sumberdaya terumbu karang untuk

126 Hasil analisis model dinamik dalam skenario pengelolaan pesimis terhadap kegiatan wisata bahari di kawasan Gili Indah dapat dilihat pada gambar 19 berikut. Gambar 19. Skenario Pesimis Pengelolaan Wisata Bahari Gili Indah Gambar 19 menunjukkan bahwa akibat pengelolaan wisata yang kurang baik dalam atribut ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan menyebabkan seluruh level dimensi mengalami penurunan kuantitas baik dalam hal luasan obyek wisata bahari yang sesuai, ekonomi masyarakat lokal dan kunjungan wisatawan. Skenario pesimis dalam aspek ekologi ditujukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi jika pengelolaan ekowisata bahari mengurangi berbagai aspek kelestarian lingkungan. Skenario yang dibangun adalah terjadi degradasi terumbu karang sebesar 0,025 serta laju pencemaran meningkat dua kali dari nilai koefisien awal basis yakni 0.0000612. Laju pertumbuhan karang akan menurun sebesar 0,015, sementara upaya konservasi 0,035 hatahun dan retribusi konservasi sebesar Rp. 50.000penyelam dan harga jasa wisata diturunkan dari Rp. 750.000 menjadi hanya Rp. 625.000. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan pencemaran dan degradasi sumberdaya terumbu karang akibat aktivitas pemanfaatan sumberdaya PPK menyebabkan penurunan luasan yang sesuai bagi wisata bahari dari 216,79 ha Pesimis Model Wisata Bahari Gili Indah Page 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Y ears 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 1.5e+011 3e+011. 85000 95000 105000 215 225 235 1: Ekonomi Masy Lokal 2: jum wisatawan 3: luas tr karang 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 127 menjadi 128,15 ha pada tahun ke-25 atau lebih rendah dari skenario basis. Terjadi peningkatan ekonomi masyarakat lokal menjadi Rp. 454.122.082.241 pada 25 tahun yang akan dating namun masih dibawah dari kondisi basis. Kondisi ini menunjukkan bahwa jika kawasan wisata bahari yang berbasis ekologi alam mengalami penurunan, maka ekonomi masyarakat lokal juga mengalami penurunan dibandingkan dari kondisi basis.

5.3.3.2. Skenario Optimis

Skenario optimis dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu skenario kebijakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan seluruh dimensi pengelolaan wisata bahari. Ini berarti bahwa skenario ini dilakukan untuk mengoptimalkan semua dimensi melalui atribut-atributnya sehingga pengelolaan wisata bahari menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. Skenario pengelolan optimis yang disimulasikan dalam penelitian ini merupakan kebalikan dari skenario pesimis. Tabel 21. Nilai atribut skenario optimis pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah No. Dimensi dan Atribut Nilai I. EKOLOGI

1. Initial sumberdaya terumbu karang untuk

wisata bahariha 216.79 2. Daya dukung terumbu karang orang 286 3. Laju pertumbuhan terumbu karang 0,04 4. Laju degradasi terumbu karang 0,015 5. Upaya konservasi untuk terumbu karang hathn 0,05 6. Initial sumberdaya pantai yang sesuai untuk wisata bahari ha 7. Fraksi Pencemaran 19,83 0,0000408 II. EKONOMI 1. Initial Ekonomi Masyarakat Lokal Rp.jutatahun 8.803,08 2. Harga produk wisata per wisatawan Rp.000 1.000 3. Fee untuk konservasi Rp.000orang 100 4. Initial tenaga kerja wisata orang 907 5.Tenaga kerja luar usaha wisata orang 791 III. SOSIAL 1. Initial wisatawan orangtahun 88.200 2 Laju pertumbuhan wisatawantahun 8,5 3. Initial jumlah penduduk orang 3.575 4. Laju pertumbuhan penduduk 5. Fraksi kesadaran masyarakat 2 0,3 128 Pada skenario ini dilakukan upaya penurunan laju degradasi terumbu karang menjadi 0,015 melalui serangkaian upaya konservasi dengan mengembangkan terumbu karang buatan artificial reef sehingga laju pertumbuhan dapat meningkat 0,04 dan peningkatan retribusi konservasi menjadi Rp. 100.000 untuk setiap penyelam dari sebelumnya hanya Rp.50.000penyelam. Sehingga akan diperoleh dana yang cukup memadai untuk melakukan berbagai upaya konservasi sumberdaya. Untuk mengetahui skenario optimis dari pengelolaan wisata bahari gili Indah dapat dilihat pada gambar 20 berikut ini. Gambar 20. Skenario optimis pengelolaan wisata bahari Gili Indah Gambar 20 menunjukkan bahwa tutupan terumbu karang yang sesuai untuk kegiatan wisata bahari pada 25 tahun yang akan datang dapat meningkat signifikan menjadi 236,47 ha dari 216,79 ha pada tahun 2009. Sementara tingkat ekonomi masyarakat lokal juga mengalami peningkatan menjadi Rp. 598.620.105.516 pada tahun ke-25. Demikian pula dengan tenaga kerja yang dapat bekerja di sektor pariwisata dapat ditingkatkan menjadi 5.403 orang pada tahun ke-25 atau sekitar 83 dari jumlah penduduk pada tahun ke-25 sebanyak 6.452 orang. Implikasi dari skenario optimis adalah diversifikasi produk wisata bahari, peningkatan kenyamanan di kawasan wisata, upaya konservasi sumberdaya dan Optimis Model Wisata Bahari Gili Indah Page 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Y ears 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 1.5e+011 3e+011. 88000 89500 91000 215 240 265 1: Ekonomi Masy Lokal 2: jum wisatawan 3: luas tr karang 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3