keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan
ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika.
Tabel 9. Standar Kebutuhan Ruang Fasilitas Pariwisata Bahari No Uraian
Satuan Keterangan
1. Kapasitas pantai M
2
Jumlah orang optimum per 20- 50 m pantai
orang 2. Fasilitas pantai
Fasilitas kebersihan yang setara dengan 5 buah WC, 2 buah bak mandi dan 4 pancuran
air untuk setiap 500 orang
4. Kepadatan penginapan 60-100 tempat tidurha
5. Fasilitas marina Ukuran
Kapasitas pelabuhan Lahan
150-200 perahukapal wisata 75-150 perahuha
100 perahuha, digunakan untuk parkir, penyimpanan dan perbaikan
Sumber: WTO 1981 in Wong 1991. Berdasarkan nilai-nilai standar tersebut selanjutnya dihitung kapasitas
daya tampung wisatawan Ks dengan menggunakan persamaan Hoyt, 2005:
u perindivid
rata Rata
dar S
wisatawan digunakan
yang area
K
s
− =
tan ………………………….. 3.3
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang pengusahaan pariwisata alam di zona pemanfaatan taman nasional dan
taman wisata alam, maka areal yang diizinkan untuk dikelola yakni 10 dari luas
zona pemanfaatan. 3.3.5. Analisis Ekonomi Sosial Budaya dan Kelembagaan
3.3.5.1. Analisis Ekonomi
Daya dukung ekonomi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pendapatan masyarakat yang melakukan kegiatan usaha wisata di kawasan wisata
bahari Gili Indah, sehingga diperoleh gambaran umum tingkat ekonomi masyarakat lokal. Formula pendapatan diperoleh dari pendekatan total penerimaan
TR dikurangi dengan total biaya TC atau secara matematis dituliskan sebagai berikut :
π = TR – TC ……………………………………………………….. 3.4 Total penerimaan TR diperoleh dari rata-rata harga satuan P dari masing-
masing usaha wisata yang dikalikan dengan jumlah usaha Q yang ada atau secara matematis dituliskan TR = P x Q, Sedangkan total biaya TC diperoleh
dari rata-rata biaya yang dikeluarkan dari setiap kelompok usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis daya dukung ekonomi ini didukung oleh
analisis pendapatan usaha wisata sehingga akan diperoleh gambaran bagaimana daya dukung ekonomi melalui pendekatan tingkat ekonomi masyarakat dengan
adanya kegiatan wisata bahari di kawasan Gili Indah.
3.3.5.2. Analisis Sosial
Perhitungan daya dukung sosial menggunakan pendekatan Saveriades 2000, dimana bertambahnya waktu dan jumlah manusia maka kebutuhan
manusia, interaksi dan kompetisi antar manusia dalam menempati ruang juga semakin meningkat, akibatnya timbul ketidaknyamanan ketidakpuasan antara
satu manusia dengan yang lain dan menyebabkan ia merasa terganggu unsustainable.
Beberapa parameter yang diperlukan untuk menganalisis daya dukung sosial yakni persepsi masyarakat terhadap pariwisata, perasaan dan reaksi
terhadap kedatangan turis, perubahan pola hidup terkait dengan pariwisata, dan persepsi turis maupun masyarakat lokal terkait dengan kenyamanan dalam
berinteraksi dan melakukan kegiatan masing-masing. Metode yang digunakan dalam mengkaji daya dukung ini yakni analisis deskriptif, kesepakatan dan
situatif Saveriades 2000. Analisis sosial yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metoda
Analisis Deskriptif, data yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis ini didapat melalui wawancara langsung terhadap responden baik wisatawan asing
maupun nusantara dan stakeholders yang terkait dengan menggunakan kuesioner. Informasi yang akan digali dari stakeholders antara lain : bagaimana persepsi
masyarakat terhadap pengelolaan ekowisata bahari Gili Indah, bentuk partisipasi dari
masyarakat terhadap model pengelolaan minawisata bahari yang akan dikembangkan, identifikasi konflik pemanfaatan, sistem pengelolaan yang diinginkan, serta
kemungkinan dampaknya bagi masyarakat.
3.3.5.3. Analisis Kelembagaan