TR dikurangi dengan total biaya TC atau secara matematis dituliskan sebagai berikut :
π = TR – TC ……………………………………………………….. 3.4 Total penerimaan TR diperoleh dari rata-rata harga satuan P dari masing-
masing usaha wisata yang dikalikan dengan jumlah usaha Q yang ada atau secara matematis dituliskan TR = P x Q, Sedangkan total biaya TC diperoleh
dari rata-rata biaya yang dikeluarkan dari setiap kelompok usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis daya dukung ekonomi ini didukung oleh
analisis pendapatan usaha wisata sehingga akan diperoleh gambaran bagaimana daya dukung ekonomi melalui pendekatan tingkat ekonomi masyarakat dengan
adanya kegiatan wisata bahari di kawasan Gili Indah.
3.3.5.2. Analisis Sosial
Perhitungan daya dukung sosial menggunakan pendekatan Saveriades 2000, dimana bertambahnya waktu dan jumlah manusia maka kebutuhan
manusia, interaksi dan kompetisi antar manusia dalam menempati ruang juga semakin meningkat, akibatnya timbul ketidaknyamanan ketidakpuasan antara
satu manusia dengan yang lain dan menyebabkan ia merasa terganggu unsustainable.
Beberapa parameter yang diperlukan untuk menganalisis daya dukung sosial yakni persepsi masyarakat terhadap pariwisata, perasaan dan reaksi
terhadap kedatangan turis, perubahan pola hidup terkait dengan pariwisata, dan persepsi turis maupun masyarakat lokal terkait dengan kenyamanan dalam
berinteraksi dan melakukan kegiatan masing-masing. Metode yang digunakan dalam mengkaji daya dukung ini yakni analisis deskriptif, kesepakatan dan
situatif Saveriades 2000. Analisis sosial yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metoda
Analisis Deskriptif, data yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis ini didapat melalui wawancara langsung terhadap responden baik wisatawan asing
maupun nusantara dan stakeholders yang terkait dengan menggunakan kuesioner. Informasi yang akan digali dari stakeholders antara lain : bagaimana persepsi
masyarakat terhadap pengelolaan ekowisata bahari Gili Indah, bentuk partisipasi dari
masyarakat terhadap model pengelolaan minawisata bahari yang akan dikembangkan, identifikasi konflik pemanfaatan, sistem pengelolaan yang diinginkan, serta
kemungkinan dampaknya bagi masyarakat.
3.3.5.3. Analisis Kelembagaan
Analisis kelembagaan yang dilakukan dalam penelitian ini juga menggunakan metoda Analisis Deskriptif. Data yang digunakan sebagai dasar
untuk melakukan analisis ini didapat dengan melakukan wawancara langsung dengan stakeholders
dan dengan menggunakan kuesioner. Informasi yang akan digali dari
stakeholders antara lain : bagaimana bentuk kelembagaan baik formal maupun non
formal yang diinginkan oleh masyarakat terkait dengan model pengelolaan ekowisata bahari, identifikasi semua aturan-aturan regulasi yang terkait yang
dapat menunjang model pengelolaan yang akan dibangun, mengkaji peranan berbagai institusi dan kelembagaan yang terkait dengan model pengelolaan yang
akan dibangun.
3.3.6. Optimasi Pengelolaan Wisata Bahari
Penentuan tingkat optimal dari pengelolaan ekowisata bahari di kawasan Gili Indah dianalisis menggunakan pendekatan Sistem Dinamik yang dibangun
dengan bantuan perangkat lunak Stella versi 9.0.2. Konsep utama siste m dinamik adalah bagaimana semua elemen atau obyek dalam suatu sistem
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya melalui lingkaran loop feedback, dimana perubahan satu variabel akan mempengaruhi terhadap variabel lainnya
dalam kurun waktu perencanaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi variabel aslinya, demikian selanjutnya saling mempengaruhi antar variabel
berlanjut sepanjang kurun waktu perencanaan. Untuk membangun sistem pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah dilakukan pengembangan
model guna mempresentasikan peubah ekologi, ekonomi, dan sosial, serta interkasi di dalamnya, sehingga ditetapkan menggunakan model simbolik yang
menggunakan persamaan matematis. Secara global, model akan menggambarkan interaksi antar komponen yang bersifat timbal balik dan masing-
masing komponen mempunyai gugus formula sendiri-sendiri, namun saling terkait pada satu atau lebih peubah tertentu.