Ruang Lingkup Studi PENDAHULUAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pariwisata Pulau-Pulau Kecil

2.1.1. Konsep Wisata Bahari

Salah satu pemanfaatan pulau kecil yang berpotensi dikembangkan adalah pemanfaatan untuk pariwisata. Agar ekosistem pulau-pulau kecil dapat terjaga ekosistemnya sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, maka dikembangkan pula konsep ekowisata. Ekowisata sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun l990 oleh organisasi The ecotourism Society, sebagai perjalanan ke daerah-daerah yang masih alami yang dapat mengkonservasi lingkungan dan memelihara kesejahteraan masyarakat setempat Lingberg dan Hawkins l993, dalam Yulianda 2007. Ekowisata bahari merupakan ekowisata yang memanfaatkan karakter sumberdaya pesisir dan laut. Sumberdaya ekowisata terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dapat diintegrasikan menjadi komponen terpadu pada pemanfaatan wisata. Menurut Meta 2002 dalam Yulianda 2007, bahwa ekowisata Ecotourism, green tourism atau alternative tourism, merupakan wisata yang berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alamlingkungan dan industri kepariwisataan. Berdasarkan paradigma lama, pariwisata yang lebih mengutamakan pariwisata massal mass tourism, yaitu yang bercirikan jumlah wisatawan yang besarberkelompok dan paket wisata yang seragam. Saat ini bentuk wisata bergerak menjadi pariwisata baru Baldwin dan Brodess 1993, yaitu wisatawan yang lebih moderen, berpengalaman dan mandiri, yang bertujuan tunggal mencari liburan fleksibel, keragaman dan minat khusus pada lingkungan alam dan pengalaman asli. Usaha pengembangannya wajib memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkan, sehingga yang paling tepat dikembangkan adalah sektor ekowisata dan pariwisata alternatif yang diartikan sebagai konsisten dengan nilai- nilai alam, sosial dan masyarakat yang memungkinkan adanya interaksi positif diantara para pelakunya. Ekowisata eco-tourism disebutkan di UU Nomor 9 tahun 1990 pasal 16 sebagai kelompok-kelompok obyek dan daya tarik wisata, yang diperkuat oleh perpu No. 18 tahun 1994, sebagai perjalanan untuk menikmati gejala keunikan alam di taman nasional, hutan raya, dan taman wisata alam. Berbagai pendapat tentang ekowisata adalah lebih menekankan pada faktor daerah alami, sebagai suatu perjalanan bertanggungjawab ke lingkungan alami yang mendukung konservasi termasuk pendidikan lingkungan dan meningkatkan kesejateraan penduduk ekonomi setempat Brandon, 1996. Ziffer 1989 menekankan pada sektor sejarah dan budaya, pada faktor etnis Hudman and Donald, 1989. Silver 1997 memberikan batasan-batasan berikut: 1 Menginginkan pengalaman asli, 2 Layak dijalani secara pribadi maupun sosial, 3 Tak ada rencana perjalanan yang ketat, 4 Tantangan fisik dan mental, 5 Interaksi dengan budaya dan penduduk setempat, 6 Toleran pada ketidaknyamanan, 7 Bersikap aktif dan terlibat, 8 Lebih suka petualangan daripada pengalaman. Choy et al. 1996 memberikan batasan lima faktor pokok yang mendasar yaitu: lingkungan, masyarakat, pendidikan dan pengalaman, keberlanjutan dan manajemen. Ecoturism Research Group 1996 membatasi tentang wisata bertumpu pada lingkungan alam dan budaya yang terkait dengan : 1 mendidik tentang fungsi dan manfaat lingkungan, 2 meningkatkan kesadaran lingkungan, 3 bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi, 3 menyumbang langsung pada keberkelanjutan. Ekowisata tidak setara dengan wisata alam oleh karena tidak semua wisata alam akan dapat memberikan sumbangan positif kepada upaya pelestarian dan berwawasan lingkungan, jenis pariwisata tersebut yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang menjadi ekowisata dan memiliki pasar khusus Goodwin 1997; Wyasa 2001. Menurut The Ecotourism Society TES, ecotourism adalah perjalanan wisata ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi penghidupan penduduk lokal Sørensen et al., 2002. Wood 2002 mendefinisikan ecotourism sebagai bentuk usaha atau sektor ekonomi wisata alam yang dirumuskan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ekowisata bahari merupakan kegiatan wisata pesisir dan laut yang dikembangkan dengan pendekatan konservasi laut Yulianda, 2007. Meta 2002, ekowisata merupakan wisata yang berorientasi pada lingkungan untuk