23
Logo Halal Logo halal merupakan keterangan yang memberi informasi pada konsumen bahwan
produk yang dimaksud telah mendapatkan sertifikasi halal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia BPOM MUI.
Komposisi produk Komposisi produk merupakan bagian yang menjelaskan pada konsumen mengenai
komposisi yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut. Informasi layanan konsumen
Informasi layanan konsumen adalah informasi no. Telpemail yang bisa dihubungi oleh konsumen apabila terdapat masalah terhadap produk atau memberikan sarankritik pada
perusahaan. Identitas perusahaan
Identitas perusahaan adalah bagian yang menginformasikan nama perusahaan dan alamat perusahaan.
Cara singkat penyajian Cara singkat penyajian merupakan bagian yang membantu konsumen apabila kesulitan
dalam penyajian produk Kode produksi
Kode produksi adalah bagian yang mencantumkan waktu produksi dan kode tertentu yang menggambarkan kapan dan batch mana yang menghasilkan produk tersebut. Bagian ini
akan membantu tim QA dalam identifikasi apabila terdapat customer complain. Keterangan batas waktu penggunaanexpired
Keterangan batas waktu penggunaan merupakan bagian yang menginformasikan kepada konsumen batas waktu penggunaan produk. Ini merupakan upaya mencegah
pengkonsumsian produk yang telah rusak.
6.1.2 Denah Lokasi Produksi
Ruang produksi PT. MDS terletak di lantai satu pabrik perusahaan, sedangkan untuk penyimpanan produk jadi gudang finish goods terletak terpisah dari pabrik utama
perusahaan. Secara umum komponen yang terlibat saat proses produksi berlangsung dapat dilihat pada Gambar 7 :
24
Gambar 7. Denah Lokasi Produksi
Dari gambar diatas terlihat bahwa secara umum komponen yang terlibat saat proses produksi berlangsung adalah enam mesin produksi, yaitu mesin pencampur mixer, mesin pengisi
filler, mesin pemasakan oven, mesin pendingin shower, mesin pemotong cutter, dan mesin pengemasan vakum.
Mixer merupakan mesin yang digunakan untuk mencampurkan bahan baku produksi
yang terdiri atas bahan baku utama, bumbu, dan bahan baku tambahan. Terdapat dua mesin pencampur di perusahaan yang memiliki kapasitas produksi yang sama. Setelah dilakukan
pencampuran pada mesin pencampur, bahan baku dimasukan ke selongsongan untuk produk sosis, burger, dan smoked beef. Sedangkan untuk produk baso, bahan hasil pencampuran
langsung terpisah dari line produksi untuk dilakukan penggorengan dan langsung dikemas pada mesin pengemasan vakum. Di mesin pengisi, bahan akan dimasukan ke selongsongan
dan disusun di rak sebanyak lima batch produk untuk disiapkan pada proses pemasakan. Mesin pengisi sendiri terdapat dua buah mesin yang memiliki kapasitas produksi yang sama.
Setelah bahan dimasukan kedalam selongsongan pada mesin pengisi, bahan sudah ter-set rapi dalam rak produk yang berkapasitas lima batch per-rak. Bahan langsung dibawa
ke mesin pemasakanoven yang berada di samping ruang pengisian produk. Terdapat lima buah mesin pengemasan di perusahaan yang masing-masing memiliki kapasitas produksi
yang sama. Bahan yang sudah dimasukan ke selongsongan, selanjutnya dimasukan ke mesin pemasakan untuk dimatangkan. Setelah proses pematangan selesai, rak produk akan
dikeluarkan dan dibawa ke ruang pendingin. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas produk dengan cara menurunkan suhu produk. Di mesin pendingin terdapat shower yang
25
digunakan untuk menurunkan suhu awal produk. Kemudian bahan akan di-aging atau dimatangkan di ruang tertentu selama satu malam, proses ini berguna untuk meningkatkan
kualitas produk. Barulah setelah proses aging selesai, produk dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan dan dikemas di mesin pengemasan. Pemotongan produk
sendiri dilakukan dengan mesin pemotong cutter. Perusahaan memiliki dua mesin pemotong yang memiliki spesialisasi yang berbeda. Mesin pemotong satu khusus digunakan
untuk memotong produk Sosis Siap SajiReady to Eat SSSRTE, sedangkan mesin kedua digunakan untuk sosis yang tidak siap saji atau sosis yang terlebih dahulu harus dimasak oleh
konsumen sebelum memakannya. Untuk mesin pengemasan sendiri, perusahaan memiliki delapan mesin pengemasan yang terdiri dari dua jenis mesin yang bekerja secara otomatis
dan lima jenis mesin yang bekerja secara manual dibutuhkan bantuan manusia dalam mengoperasikannya.
6.1.3 Bahan Baku Produksi