Analisis Pendahuluan HASIL DAN PEMBAHASAN

38 permintaan yang diambil dari data purchasing order PO. PO dan CS merupakan dua data yang berbeda, PO merupakan data permintaan produk kasar yang langsung dari permintaan konsumen. Adapun CS merupakan data permintaan yang benar-benar harus dipenuhi dengan melakukan produksi terhadap produk yang dimnta atau data permintaan setelah dikurangi dengan data stok perusahaan yang ada. MPS ini dibuat setiap minggu, biasanya kamis-jum’at. MPS minggun ini menjadi data acuan untukpembuatan Surat perintah Kerja SPK perusahaan. SPK ini merupakan surat perintah yang menjadi panduan departemen produksi untuk melakukan proses produksi setiap harinya. SPK dibuat perhari dan diberikan kebagian produksi sehari sebelum produksi untuk mempersiapkan bahan yang perlu ada perlakuan awal, seperti purem, emulsi, dan lain sebagainya. Hasil produksi akan disimpan digudang penyimpanan sebelum didistribusikan ke konsumen- konsumen berdasarkan data PO yang ada. Berdasarkan penelitian didapatkan beberapa masalah berupa penumpukan di beberapa lini produksi. Selain itu pengurutan produksi dinilai kurang efektif, hal ini dikarenakan masih banyak terdapat downtime mesin atau waktu mesin yang terbuang untuk membersihkan mesin produksi. Permasalahan ini bisa diatasi dengan penyusunan jadwal produksi yang tepat. Dalam penyusunan jadwal produksi ini harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang mengirimkan produk setiap hari artinya gundang finish goods harus selalu terisi untuk memudahkan pendistribusian produk.

6.4 Analisis Pendahuluan

Sebelum dilakukannya pengembangan alternatif jadwal produksi, maka penting diadakannya analisis permasalahan yang menyebabkan terjadinya beberapa masalah yang ditemukan. Analisis pendahuluan ini juga berguna untuk menyiapkan bebrapa data yang akan digunakan pada proses pengembangan alternatif jadwal produksi nantinya. Analisis pendahuluan dilakukan dengan melihat langsung kondisi perusahaan dan mengolah data yang didapatkan. Dari analisis pendahuluan didapatkan beberapa penyebab terjadinya masalah-masalah pada penjadwalan harian di perusahaan, yaitu permintaan produk, stok produk, jumlah produksi, downtime mesin, urutan penjadwalan produksi, delay saat pengangkutan selama produksi dari satu mesin ke mesin yang lainnya, waktu kerja mesin, dan kapasitas mesin pengemasan vakum. Permintaan produk sangat berpengaruh pada penjadwalan produksi ini, hal ini dikarenakan permintaan merupakan titik awal penentuan penjadwalan produksi. Rencana produksi dibuat berdasarkan data permintaan yang ada, begitupun pengalokasian sumber daya didasarkan pada data permintaan yang ada. Stok produk merupakan banyaknya produk yang terdapat di gudang produk finish goods. Stok produk ini mempengaruhi pada penjadwalan produksi karena aktual produksi harian merupakan pengurangan permintaan produk dengan stok produk yang tersedia di gudang bahan baku. Data permintaan dan stok produk ini berpengaruh besar pada penentuan urutan produksi pada pengembangan alternatif jadwal produksi. Downtime mesin merupakan waktu buang mesin atau waktu yang digunakan oleh mesin tidak untuk memproduksi produk. Downtime mesin terdiri atas waktu persiapan dan pembersihan akhir produksi dan waktu yang digunakan untuk membersihkan mesin saat terjadi pengalihan produksi item produk yang berbeda. Kondisi ini sangat berpengaruh pada penjadwalan tentunya dan menjadi alasan utama adanya pengembangan alternatif penjadwalan dengan memperbaiki urutan produksi. Waktu kerja mesin merupakan waktu yang digunakan oleh mesin untuk melakukan proses produksi pada item produk tertentu. Waktu kerja mesin sangat berpengaruh pada proses penjadwalan produk. Tabel 3. merupakan tabel yang menunjukan waktu kerja mesin untuk beberapa item produk. 39 Tabel 3. Data Waktu Kerja Mesin Mixer dan Filler Mixing menitbatch Filling menitbatch SSS 25 pcs 3 10 SS A 30 pcs 3 10 SS A 15 pcs 3 10 SS B 15 pcs 3 10 SS C 15 pcs 3 10 SS C 30 pcs 3 10 Sumber : PT. MDS Setiap item produk memiliki waktu kerja mesin berbeda-beda. Perusahaan sendiri belum terlalu memperhitungkan waktu kerja mesin ini, sehingga analisis langsung di lapangan dan wawancara dengan bagian PPIC Production Planning and Inventory Control perusahaan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan data waktu kerja mesin ini. Untuk data lengkap waktu kerja mesin dapat dilihat di bagian Lampiran 6. Waktu delay mesin merupakan waktu yang digunakan untuk memindahkan bahanproduk dari satu mesin ke mesin produksi lainnya saat proses produksi berlangsung. Tabel 4. merupakan salah satu data waktu delay mesin berdasarkan data penelitian yang didapatkan. Tabel 4. ini merupakan waktu delay mesin antara mesin mixer dengan mesin filler. 40 Tabel 4. Data Waktu Delay Mesin Mixer dan Filler Urutan Pengangkutan batchmenit Pengankutan detik Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2,3 2,5 2,4 2,9 3,5 2,3 3,2 3,1 3,9 138 150 144 174 210 138 192 186 234 Mean = 89,5 detik Q 1 = 44,5 detik Q 3 = 44,5 detik JAK = 0,2 S 2 = 0,05 S = 0,2 Sebagaiman waktu kerja mesin pada pembahasan sebelumnya, waktu delay mesinpun kurang diperhatikan oleh pihak perusahaan, sehingga perhitungan langsung ke lapangan dan wawancara dengan beberapa pihak terkait merupakan alternatif terbaik untuk mendapatkan data tersebut. Untuk menilai keakuratan data, maka dihitung ragam dan simpangan baku dari data. Perhitungan ini digunakan untuk melihat seberapa besar penyebaran data, karena yang digunakan adalah rata- rata dari perhitungan waktu delay mesin tersebut. Data lengkap waktu delay mesin dapat dilihat dalam Lampiran 4. Tabel 5. Penetapan Mesin Kritis Produksi MesinPeralatan Simulasi Waktu Kerja menit Mixer Filler Oven Aging Cutter Vakum 174 580 744 744 104 1292 Selanjutnya adalah penentuan mesin kritis produksi atau mesin yang memiliki waktu proses paling lama. Penentuan mesin kritis produksi ini sangat berguna dalam menyusun alternatif jadwal harian nantinya. Mesin kritis produksi ini menjadi tolak ukur disusunnya jadwal produksi harian, sehingga di mesin inilah penggunaan metode SPT Shortest Processing Time berlaku dalam 41 penyusunan jadwal harian. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa mesin yang memiliki waktu proses produksi paling lama atau mesin kritis produksi adalah mesin pengemasan vakum.

6.5 Pengembangan Jadwal Produksi