9
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Supply Chain Management
Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan konsumen akhir Pujawan, 2005. Supply chain
berfungsi sebagai sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengefisienkan secara integral antara pemasok, manufaktur, gudang, dan konsumen akhir sehingga barang atau jasa diproduksi dan
didistribusikan dalam jumlah tepat, lokasi tepat, dan pada waktu yang tepat serta bertujuan meminimalkan biaya produksi Levi, et al, 2000. Karena mencakup semua aspek inilah, maka
penerapan konsep Supply Chain Management merupakan salah satu aspek penting penunjang keberhasilan suatu perusahaan.
Salah satu rantai dari Supply Chain adalah rantai produksi yaitu bagian yang bertugas memproduksi suatu produk. Kesuksesan dalam memproduksi produk sangat ditunjang oleh
perencanaan produksi yang tepat. Luaran dari perencanaan ini adalah sebuah penjadwalan produksi yang merupakan pedoman produksi oleh bagian produksi. Oleh sebab itu, keakuratan dan kelengkapan
penjadwalan produksi sangat menentukan keberhasilan suatu sistem produksi. Penjadwalan terdiri dari penjabaran kegiatan-kegiatan yang direncanakan, berisikan waktu dimulainya kegiatan produksi
sehingga perencanaan kebutuhan yang telah ditetapkan dapat dipenuhi tepat pada waktunya Harsono,1984. Schroeder 1992 mengemukakan sistem penjadwalan harus dapat menentukan
kapasitas yang diperlukan, waktu dimulainya kegiatan, waktu pengiriman produk dan seberapa besar ketepatan perencanaan dan realisasinya.
3.2 Penjadwalan Produksi
Penjadwalan merupakan penjabaran dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilakukan secara terperinci. Penjadwalan akan mengatur tentang seluruh jenis kegiatan produksi beserta
waktunya agar perencanaan kebutuhan dapat dipenuhi Taylor, 1995. Dengan kata lain penjadwalan merupakan upaya dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dari
waktu ke waktu untuk melakukan kumpulan pekerjaan secara berurutan. Penjadwalan ini merupakan langkah terakhir dalam siklus produksi. Proses produksi itu sendiri menurut Herjanto 2007 dimulai
dengan capacity planning langkah 1, diikuti dengan aggregate planning langkah 2, dan diakhiri dengan operations scheduling langkah 3. Fungsi utama dari penjadwalan ini adalah untuk
mengembangkan tugas kerja khusus dan untuk mengorganisir pengaturan waktunya. Tujuan dasar dari penjadwalan adalah untuk merancang urutan kerja optimal yaitu, rencana yang menunjukan tradeoff
pertukaran terbaik diantara konflik tujuan. Menurut Kusuma 2001 hal yang harus diperhatikan mengenai penjadwalan meliputi :
1. Jumlah dan jenis pekerjaan selama periode waktu tertentu yang harus diselesaikan. Hal ini
akan tergantung pada rencana produksi yang disusun serta negosiasi antara perusahaan dengan pelanggan.
2. Perkiraan waktu pelaksanaan suatu pekerjaan processing time. Perkiraan waktu
penyelesaian pekerjaan ini merupakan masukan yang sangat penting dalam penjadwalan pekerjaan. Perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan sering kali digunakan untuk menentukan
urutan prioritas pekerjaan yang dikerjakan lebih dahulu.
10
3. Batas waktu penyelesaian pekerjaan. Batas waktu pekerjaan digunakan untuk memperkirakan
keterlambatan yang mungkin akan terjadi. Besaran ini penting untuk mengantisipasi denda atau penalty yang timbul akibat keterlambatan pengiriman.
4. Situasi pekerjaan yang dihadapi, yakni penentuan jadwal pekerjaan akan dipengaruhi situasi
pekerjaan seperti pekerjaan di suatu prosesor pekerjaan
3.3 Teknik Penjadwalan