pompa air siap minum dan membuat PLTMH
Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro dengan tujuan untuk menjaga
lingkungan hutan agar sumber daya air sebagai sumber daya listrik harus tetap
terjaga.
Berdasakan Gambar 6, kegiatan adaptasi pada sektor sumber daya dan
kualitas air tidak terlalu banyak dilakukan oleh para pemangku kegiatan adaptasi,
padahal seharusnya
sektor ini
perlu mendapat perhatian khusus agar dampak
yang terjadi tidak menyebar luas pada sektor yang lainnya. Perubahan pola curah hujan
akan mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan sumber air bersih. Sebagai
contoh,
ketika masyarakat kekurangan
sumber daya air bersih maka sektor kesehatan pun akan terganggu karena
sumber daya air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini, tidak hanya
dibutuhkan untuk minum atau mandi saja, namun dibutuhkan juga untuk mencuci
semua
perlengkapan sehari-hari
agar senantiasa hidup dalam kondisi yang bersih,
serta dibutuhkan
untuk irigasi
lahan pertanian.
Namun, kekhawatiran
ini mendapat tanggapan cukup baik dari para
pemangku kegiatan adaptasi perubahan iklim, hal ini dibuktikan dengan semakin
meningkatnya kegiatan pada sektor sumber daya dan kualitas air yang sedang dan akan
dilakukan oleh beberapa kelembagaan di Indonesia.
Gambar 12 Diagram persentase kegiatan sektor
sumber daya
dan kualitas air.
Gambar 12 menunjukkan bahwa 57 kegiatan adaptasi pada sektor manajemen
risiko bencana merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan, sementara yang sedang
dan akan dilaksanakan masing-masing hanya 29 dan 14. Walaupun secara keseluruhan
kegiatan adaptasi perubahan iklim pada sektor ini tergolong sedikit, namun para
pemangku kepentingan masih memberikan perhatiannya pada sektor ini, dibuktikan
dengan adanya kegiatan adaptasi yang sedang dan akan dilakukan guna mengatasi
dampak yang telah, sedang, atau akan terjadi pada sektor sumber daya dan kualitas air.
4.2 Analisis
Kegiatan Adaptasi
Berdasarkan Jenis
Adaptasi Perubahan Iklim
Kegiatan adaptasi yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh kelembagaan di
Indonesia harus memiliki basis ilmiah agar dapat
menjustifikasi bahwa
kegiatan adaptasi tersebut memiliki dasar yang
mencukupi sebagai
bentuk adaptasi
perubahan iklim.
Pengidentifikasian kegiatan berdasarkan jenis adaptasi dapat
menjadi salah satu basis ilmiah. Menurut McCarthy et al. 2001, jenis adaptasi
perubahan iklim dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu adaptasi terencana yang merupakan
hasil
dari keputusan
kebijakan yang
direncanakan berdasarkan kesadaran bahwa kondisi telah berubah atau akan berubah;
adaptasi otonom merupakan adaptasi yang bukan merupakan respon secara sadar
terhadap rangsangan iklim tetapi dipicu oleh perubahan ekologi di sistem alam ataupun
sistem manusia; dan adaptasi antisipatif yang dilakukan sebelum dampak perubahan
iklim terjadi.
4.2.1 Sektor Pertanian dan Ketahanan
Pangan Sektor pertanian merupakan salah
satu sektor yang sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, sebagai contoh kekeringan
dan banjir akan menyebabkan gagal panen produksi pertanian. Oleh karena itu perlu
adanya kegiatan adaptasi untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang sudah terjadi
ataupun mengantisipasi dampak perubahan iklim yang diperkirakan akan terjadi.
Gambar 13 Diagram persentase jenis adaptasi
kegiatan sektor
pertanian dan ketahanan pangan. Gambar 13 menunjukkan bahwa 64
kegiatan adaptasi
merupakan kegiatan
adaptasi terencana, hal ini menjelaskan bahwa kegiatan adaptasi pada sektor
pertanian dan ketahanan pangan lebih banyak
kegiatan yang
direncanakan diputuskan sesuai kebijakan dibandingkan
dengan kegiatan otonom ataupun antisipatif. Walaupun
begitu, para
pemangku kepentingan tetap memperhatikan dampak
lain di
luar pengaruh
iklim dan
mempersiapkan kegiatan sebelum terjadi dampak perubahan iklim, dibuktikan dengan
ada kegiatan yang merupakan adaptasi otonom 18 dan antisipatif 18.
4.2.2 Sektor Pembangunan Wilayah
Pesisir Sama halnya dengan sektor pertanian
dan ketahanan pangan, sektor pembangunan wilayah pesisir pun sangat dipengaruhi oleh
iklim. Pemangku kepentingan pada sektor ini sudah melakukan beberapa kegiatan yang
bersifat terencana, otonom, dan antisipatif. Contoh kegiatan adaptasi terencana pada
sektor ini adalah program pengembangan desa pesisir tangguh yang dilakukan oleh
KKP mulai tahun 2011 sampai 2014. Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat
meningkatkan
kesejahteraan, pelayanan
sarana prasarana sosial ekonomi, kualitas lingkungan hidup, kapasitas kelembagaan
dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim.
Gambar 14 Diagram persentase jenis adaptasi
kegiatan sektor
pembangunan wilayah pesisir. Gambar 14 menunjukkan bahwa
kegiatan adaptasi terencana dan otonom cukup tinggi yaitu masing-masing 42 dan
37. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan adaptasi pada sektor pembangunan wilayah
pesisir tidak hanya memperhatikan pengaruh iklim saja namun juga cukup memperhatikan
pengaruh dari luar iklim. Sementara kegiatan antisipatif pada sektor ini cukup sedikit yaitu
hanya 21. Angka tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para pemangku
kepentingan agar melaksanakan kegiatan yang bersifat antisipatif sehingga dapat
mengantisipasi dampak perubahan iklim yang diperkirakan akan terjadi.
4.2.3
Sektor Kesehatan Masyarakat
Berbeda dengan
kedua sektor
sebelumnya, kegiatan adaptasi yang bersifat antisipatif pada sektor kesehatan lebih
diperhatikan dibandingkan dengan kegiatan adaptasi otonom. Contohnya kegiatannya
adalah pelatihan strategi adaptasi bidang kesehatan terhadap perubahan iklim yang
bekerjasama
dengan Pemda
setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan tenaga kesehatan di tingkat pusat dan daerah dalam pelaksanaan
adaptasi bidang
kesehatan terhadap
perubahan iklim, sehingga diharapkan saat dampak perubahan iklim terjadi pada sektor
ini akan banyak tenaga kesehatan yang mampu
menanganinya dengan
baik. Sementara satu-satunya kegiatan otonom
yang telah dilakukan oleh Menkes dalam menghadapi dampak perubahan iklim adalah
peningkatan kemitraan para pelaku adaptasi perubahan iklim yang bertujuan untuk
mengembangkan jejaring internal Menkes, terkumpulnya data informasi, serta upaya
dan strategi adaptasi perubahan iklim di tiap sektor.
Gambar 15 Diagram persentase jenis adaptasi
kegiatan sektor
kesehatan masyarakat. Gambar 15 menunjukkan bahwa
kegiatan adaptasi terencana dan antisipatif cukup tinggi yaitu masing-masing 60 dan
33. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan adaptasi pada sektor kesehatan masyarakat
cukup antisipatif dalam mengatasi dampak perubahan
iklim yang
akan terjadi.
Sementara kegiatan otonom pada sektor ini hanya sedikit yaitu 7.
4.2.4 Sektor Sumber Daya Alam