Adaptasi Perubahan Iklim TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Adaptasi Perubahan Iklim

Menurut IPCC 2007 adaptasi terhadap dampak perubahan iklim didefinisikan sebagai penyesuaian dalam sistem alam atau manusia sebagai respon terhadap rangsangan atau efek iklim aktual atau ramalan; penyesuaian tersebut mengurangi kerugian atau mengeksploitasi peluang yang menguntungkan. Tujuannya agar diperoleh perencanaan yang lebih baik dalam mempertimbangkan kondisi iklim yang akan datang dan juga agar dapat mengurangi kemungkinan bencana karena iklim seperti banjir, kebakaran hutan, longsor, dan yang lainnya IPCC 2001. Adaptasi perubahan iklim didefinisikan sebagai penyesuaian dalam ekologi, sistem sosial atau ekonomi, dalam menanggapi perubahan yang diamati faktor iklim ataupun faktor luar iklim dalam rangka mengurangi dampak negatif akibat perubahan iklim atau mengambil keuntungan dari peluang baru. Dengan kata lain, adaptasi adalah strategi dan tindakan yang diambil oleh orang-orang sebagai reaksi antisipasi terhadap berubahnya kondisi lingkungan untuk meningkatkan serta mempertahankan kesejahteraan hidup mereka Smit et al. 2000. Spearman dan McGray 2011 membangun konsep adaptasi berdasarkan kontinum adaptasi sebagaimana tersaji pada Gambar 1. Konsep ini berawal dari titik pandang sisi penanganan kerentanan perubahan iklim yang memerlukan pembangunan kapasitas adaptif dan sisi penanganan perubahan iklim yang memerlukan pengelolaan variabilitas iklim. Sisi pertama fokus pada pembangunan berupa aktivitas yang bertujuan antara lain untuk mengurangi kemiskinan, termasuk yang dipicu oleh faktor non-iklim. Sisi lainnya, fokus pada perubahan iklim, melalui kegiatan yang bertujuan untuk menghadapi mengelola dampak langsung terkait dari perubahan iklim. Kontinum adaptasi ini menimbulkan defisit adaptasi dari adaptasi yang fokus pada pembangunan dan gap adaptasi dari adaptasi yang fokus pada perubahan iklim. Diharapkan dari defisit dan gap yang harus diisi oleh kegiatan penelitian dan operasional lainnya sehingga tercipta sinkronisasi kegiatan antar lembaga atau suatu mekanisme kerja penelitian dan operasional yang harmonis antara instansi teknis dan lembaga penelitian. Strategi adaptasi merupakan pengembangan berbagai upaya yang adaptif dengan situasi yang terjadi akibat dampak perubahan iklim terhadap sumber daya alam dan air, pertanian, infrastruktur dan lain-lain Las 2007. Dalam melaksanakan kegiatan adaptasi, diperlukan suatu kemampuan yang adaptif adaptive capacity, yaitu kemampuan dari suatu sistem menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap keragaman dan perubahan iklim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim dapat berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi IPCC 2007. Gambar 1 Konsep kontinum adaptasi Spearman dan McGray 2011. Perlunya adaptasi terhadap perubahan iklim diintegrasikan dalam pengarusutamaan program-program pembangunan. Selain itu, penguatan kapasitas lokal penting untuk dilakukan, termasuk peningkatan koordinasi pusat-daerah, perencanaan dan pendanaan. Masyarakat juga perlu lebih memahami isu perubahan iklim, serta ketahanan keluarga miskin dan kelompok rentan lainnya perlu ditingkatkan. Penelitian-penelitian juga perlu dilakukan untuk menambah pemahaman akan dampak lokal perubahan iklim. 2.3 Jenis Adaptasi Perubahan Iklim Berbagai jenis adaptasi antara lain adalah adaptasi antisipatif proaktif, otonom spontan dan direncanakan. Adaptasi antisipatif adalah adaptasi yang dilakukan sebelum dampak perubahan iklim terjadi Smit et al. 1999 dalam McCarthy et al. 2001. Adaptasi otonom adalah adaptasi yang bukan merupakan respon secara sadar terhadap rangsangan iklim, tetapi dipicu oleh perubahan ekologi di sistem alam, dan oleh perubahan pasar atau kesejahteraan dalam sistem manusia. Sedangkan adaptasi terencana adalah adaptasi yang merupakan hasil dari keputusan kebijakan yang disengaja, berdasarkan kesadaran bahwa kondisi telah berubah atau akan berubah McCarthy et al. 2001. Sedangkan Spearman dan McGray 2011 membedakan tipe adaptasi menjadi tiga, yaitu adaptasi: 1 berbasis komunitas community based, 2 kebijakan nasional national policy, dan 3 program proyek program project. Kegiatan adaptasi yang baik dilandasi oleh penilaian adaptasi adaptation assessment, yaitu praktek mengidentifikasi pilihan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mengevaluasi pilihan tersebut berdasarkan berbagai kriteria seperti ketersediaan sumber daya, manfaat, biaya, efektivitas, efisiensi dan kelayakan IPCC 2007. 2.4 Dimensi Adaptasi Perubahan Iklim Adaptasi perubahan iklim merupakan strategi dan tindakan yang diambil oleh orang-orang sebagai reaksi antisipasi terhadap berubahnya kondisi lingkungan untuk meningkatkan serta mempertahankan kesejahteraan hidup mereka. Oleh karena itu, adaptasi perubahan iklim melibatkan dua dimensi yaitu kapasitas adaptif dan aksi adaptasi. Kapasitas adaptif untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok atau organisasi agar dapat memprediksi dan beradaptasi dengan perubahan yang diperkirakan akan terjadi, sementara aksi adaptasi yaitu melaksanakan kegiatan sesuai dengan keputusan kebijakan para pemangku kepentingan perubahan iklim Smit et al. 2000. Sementara Spearman dan McGray 2011 menyebutkan bahwa adaptasi perubahan iklim memiliki tiga dimensi adaptasi Gambar 2, yaitu: 1 kapasitas adaptif adaptive capacity, 2 aksi adaptasi adaptation actions, 3 pembangunan berlanjut sustained development. Gambar 2 Dimensi adaptasi perubahan iklim Spearman dan McGray 2011. Dimensi kapasitas adaptif mendorong pemikiran, perencanaan, dan pelaksanaan kerja ke depan yang akan menghindarkan bencana dan mengambil manfaat. Suatu intervensi dikatakan memiliki dimensi kapasitas adaptif apabila meningkatkan kualitas dan ketersediaan sumber daya untuk beradaptasi, atau memperbaiki kapasitas untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif. Indikator yang dapat dipakai adalah fungsi institusional suatu aktifitas yang mengfungsikan suatu institusi sesuai aturan hukum atau norma yang berlaku dan aset sumberdaya-sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, dan teknologi yang tersedia yang dipakai menjadi pondasi penerapan aksi adaptasi Spearman dan McGray 2011. Dimensi aksi adaptasi merupakan kapasitas adaptif yang diterapkan dalam bentuk keputusan dan tindakan spesifik untuk mengatasi risiko iklim spesifik. Tindakan adaptasi secara langsung mereduksi atau mengelola dampak biofisik dari perubahan iklim, atau mengelola faktor- faktor non-iklim yang berkontribusi pada kerentanan. Tindakan adaptif memberi manfaat sosial ekonomi dan biofisik yang jelas. Indikator yang dapat dipakai adalah bencana iklim fokus pada manifestasi fisik dari perubahan atau bencana iklim yang menimbulkan risiko pada manusia atau ekosistem dan pemicu kerentanan faktor- faktor sosial, ekonomi, lingkungan, politik yang membuat penduduk, komunitas, atau ekosistem lebih rentan terhadap bencana iklim Spearman dan McGray 2011. Dimensi pembangunan berlanjut adalah aksi adaptasi yang terus dijalankan walaupun dampak yang timbul sudah bisa teratasi. Misalnya, kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan ekonomi terus meningkat meskipun dihadapkan pada kontinuitas perubahan iklim. Indikator yang dapat dipakai adalah manfaat ekosistem keuntungan yang dapat diambil dari alam, yang secara langsung maupun tidak langsung mendasari manfaat ekonomi dan mata pencaharian dan mata pencaharian mengukur apakah kebutuhan dasar seperti pangan, nutrisi, pendapatan, aktiviitas ekonomi, pendidikan sudah terpenuhi dan dapat diakses atau belum Spearman dan McGray 2011.

2.5 Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim