Perubahan Iklim TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Tujuan

1. Mengetahui kegiatan para pemangku kepentingan adaptasi perubahan iklim di beberapa sektor kelembagaan. 2. Menganalisis kegiatan adaptasi perubahan iklim di beberapa sektor sesuai dengan indikator dan kriteria kegiatan adaptasi. 3. Membuat display basis data kegiatan adaptasi perubahan iklim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Iklim

IPCC 2007 menyatakan bahwa perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi pada kondisi iklim yang dapat diidentifikasi misal, dengan menggunakan uji statistik melalui perubahan-perubahan pada nilai rata-rata atau variabilitas iklim, dan perubahan-perubahan tersebut terjadi pada periode panjang, yaitu dekade atau lebih. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh proses-proses internal alami natural internal processes atau picuan proses eksternal external forcings, atau oleh perubahan yang persisten pada komposisi atmosfer atau tata-guna lahan land use akibat aktivitas manusia anthropogenic. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup 2001, perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak hanya terjadi sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang Kementerian Kesehatan 2011. Dalam Artikel 1 United Nations Framework Convention on Climate Change UNFCCC disebutkan pengertian perubahan iklim adalah perubahan pada iklim yang secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer secara global dan menambah variabilitas iklim alami dalam periode waktu tertentu. Variabilitas iklim mengacu pada variasi nilai rata-rata dan nilai statistik iklim lainnya seperti standar deviasi, statistik kejadian iklim ekstrem, dll pada semua skala temporal dan spasial di luar kejadian cuaca individu. Variabilitas dapat disebabkan oleh variabilitas internal terkait proses internal alami dalam sistem iklim, atau oleh variabiltas eksternal terkait variasi eksternal alam atau picuan antropogenik IPCC 2007. Perubahan iklim disebabkan oleh adanya aktivitas manusia dalam berinteraksi dengan alam sehingga meningkatkan gas rumah kaca GRK. Proses ini menyebabkan terjadi musim hujan atau musim kemarau yang tidak menentu, dan tidak sesuai dengan periode waktu seperti biasanya. Suhu udara dan curah hujan diatur oleh keseimbangan energi yang ada di antara bumi dan atmosfer. Perubahan lainnya yaitu meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Perubahan-perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap hasil pertanian, berkurangnya salju di puncak gunung, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis flora dan fauna. Akibat perubahan global tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, pengembangan pendidikan dan sebagainya. Perubahan iklim di Indonesia akan menyebabkan: a seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara dengan laju yang lebih rendah dibandingkan wilayah subtropis; b pada musim kemarau wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal dan panjang musim hujan Tim Sintesis Kebijakan 2008. Berdasarkan pengamatan terhadap data hujan historis terlihat rata-rata curah hujan Desember-Februari dari tahun 1931-1960 di wilayah Indonesia bagian Selatan Jawa relatif lebih rendah dari rata-rata hujan tahun 1961-1990, sebaliknya pada daerah Indonesia bagian Utara. Hal ini merupakan indikasi kuat bahwa dalam kurun waktu 60 tahun 1931-1990 curah hujan di Indonesia sudah mengalami perubahan dari segi intensitas. Wilayah Indonesia bagian Selatan Jawa dan Indonesia Timur mengalami peningkatan curah hujan sebaliknya Indonesia bagian Utara Kalimantan, sebagian Sumatra dan Sulawesi Boer et al. 2003. Berdasarkan studi lebih lanjut dengan dengan menggunakan dua model GCM CCCM, dan GISS, model yang hasil validasinya paling baik di antara empat model GCM CCCM, GISS, UKMO dan GFDL, diperoleh pola yang sama Boer et al. 2000; Khaimuddin 2000.

2.2 Adaptasi Perubahan Iklim