4.1.2 Sektor Pembangunan Wilayah
Pesisir Pada sektor pembangunan wilayah
pesisir, kegiatan adaptasi banyak dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
KKP, di antaranya yaitu kajian kerentanan di sepanjang jalur Pantura, rehabilitas
mangrove, dan program pengembangan sistem informasi perubahan iklim bagi
masyarakat di sekitar daerah pesisir. Kegiatan-kegiatan
tersebut merupakan
kegiatan adaptasi yang bersifat insidental. Sementara kegiatan yang bersifat lanjutan
yaitu program pengembangan desa pesisir tangguh yang dilaksanakan dari tahun 2011-
2014.
Selain KKP, ada juga lembaga lain yang melakukan kegiatan adaptasi pada
sektor pembangunan wilayah pesisir yaitu CCROM. Lembaga tersebut melaksanakan
kegiatan adaptasi komunitas daerah pesisir di
Tapak Tugurejo
Semarang serta
mengevaluasi tingkat emisi GRK dan kemungkinan dampak perubahan iklim dan
juga kenaikan muka air laut di daerah rawa Kota Palembang.
Kegiatan adaptasi
yang rutin
dilakukan pada sektor ini adalah pengelolaan kawasan pesisir melalui rehabilitasi pantai
dengan penanaman
mangrove dan
pembuatan alat penahan ombak APO sepanjang 100 meter oleh Bintari. Kegiatan
ini telah berjalan dengan baik dan sedang dalam proses pengembangan.
Gambar 8 Diagram persentase kegiatan sektor pembangunan wilayah
pesisir. Gambar 8 menunjukkan bahwa 63
kegiatan adaptasi pada sektor pembangunan wilayah pesisir merupakan kegiatan yang
telah dilaksanakan,
21 merupakan
kegiatan adaptasi yang sedang dilaksanakan dan 16 merupakan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Berdasarkan
Gambar 6,
kegiatan yang telah dilakukan pada sektor ini hanya sedikit saja, namun karena kondisi
muka air laut yang terus naik dan diperkirakan akan terjadi dampak perubahan
iklim yang cukup besar pada sektor pesisir, oleh karena itu saat ini ada beberapa
kelembagaan
yang sedang
melakukan kegiatan adaptasi sebagai upaya mengatasi
dampak perubahan iklim yang telah terjadi serta merencanakan kegiatan adaptasi untuk
mengantisipasi dampak perubahan iklim yang akan terjadi nanti. Salah satu program
yang sedang dilaksanakan dan direncanakan akan berjalan pada tahun berikutnya yaitu
program pengembangan desa pesisir tangguh yang digagas oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat pesisir yang rentan terhadap
perubahan iklim dapat bertahan hidup dalam kondisi yang baik, termasuk membantu
masalah perekonomiannya. 4.1.3
Sektor Kesehatan Masyarakat
Kegiatan adaptasi perubahan iklim pada sektor kesehatan banyak dilakukan
oleh Kementerian
Kesehatan, dengan
kegiatannya yaitu protecting health from climate change di Jakarta serta penelitian
pola penyakit akibat dampak perubahan iklim di beberapa provinsi di Indonesia.
Selain itu ada kegiatan berupa penelitian dan ujicoba pengembangan pedoman model
surveilans dampak perubahan iklim di Indonesia. Pada saat penelitian tahun 2011
kegiatan ini masih berupa kapasitas adaptif, sementara setelah dilakukan ujicoba di
Lampung, Jawa Tengah, dan Bali pada tahun 2012 kegiatan ini merupakan aksi adaptasi
yang dilakukan langsung oleh Menkes kepada masyarakat yang rentan akibat
perubahan iklim.
Semua kegiatan adaptasi pada sektor kesehatan
merupakan kegiatan
yang insidental, tidak ada kegiatan rutin yang
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam mengatasi dampak perubahan iklim
terhadap kesehatan. Contoh kegiatan lain yang
dilakukan oleh
Menkes dalam
mengatasi dampak perubahan iklim adalah model prediksi penyakit demam berdarah
dengueDBD berdasarkan kondisi iklim di Indonesia, kegiatan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan model matematik yang mampu memprediksi kejadian DDDBD
dengan memanfaatkan informasi iklim, sehingga
dapat digunakan
sebagai peringatan dini terhadap kejadian penyakit
DDDBD.
Gambar 9 Diagram persentase kegiatan sektor kesehatan masyarakat.
Gambar 9 menunjukkan bahwa 80 kegiatan adaptasi pada sektor kesehatan
merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan dan sisanya merupakan kegiatan yang
sedang dilakukan. Sementara data kegiatan adaptasi
yang akan
dilakukan oleh
Kementerian kesehatan tidak disampaikan. Walaupun demikian, kegiatan adaptasi yang
telah dan sedang dilakukan oleh Menkes guna mengatasi dampak perubahan iklim
pada sektor kesehatan telah berjalan dengan cukup baik dibuktikan dengan penyusunan
strategi adaptasi dampak perubahan iklim di bidang kesehatan baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah.
Dalam mengembangkan
dan melaksanakan pelayanan terhadap dampak
perubahan iklim dalam bidang kesehatan masyarakat harus menghadapi beberapa
realitas. Pertama, dampak perubahan iklim akan sangat bervariasi menurut wilayah.
Kedua, mereka akan bervariasi menurut kelompok penduduk, tidak semua orang
sama-sama rentan. Ketiga, efek ini sangat kompleks sehingga perlu perencanaan dan
tindakan yang multidimensi Frumkin et al. 2008.
4.1.4 Sektor Pengelolaan Sumber Daya