Basis Data Perubahan Iklim
timbulnya krisis
air bersih
sehingga berpengaruh pada wabah penyakit diare dan
juga penyakit kulit. Pada musim kemarau juga terjadi peningkatan wabah penyakit
DBD dan malaria karena nyamuk akan berkembang biak lebih cepat disebabkan
naiknya suhu udara. Sementara pada saat musim hujan berdampak pada terjadinya
bencana
banjir yang
berakibat pada
mewabahnya penyakit kulit BSN 2009. Dampak-dampak tersebut berdampak
juga pada sektor ekonomi penduduk Indonesia yang mayoritas menggantungkan
penghasilannya pada sektor kehutanan, pertanian,
dan perikanan.
Pengaruh perubahan iklim lebih berat menimpa
masyarakat paling miskin. Banyak di antara mereka mencari nafkah di bidang pertanian
atau perikanan sehingga sumber-sumber pendapatan mereka sangat dipengaruhi oleh
iklim. Apakah itu di perkotaan ataukah di pedesaan mereka pun umumnya tinggal di
daerah pinggiran yang rentan terhadap kemarau panjang banjir longsor. Terlalu
banyak atau terlalu sedikit air merupakan ancaman utama perubahan iklim. Ketika
bencana melanda, mereka nyaris tidak memiliki apapun untuk menghadapinya
UNDP 2007. Jika perubahan iklim membuat
lahan pertanian
kehutanan perikanan mereka rusak maka penghasilan
mereka akan semakin menurun. Di negeri yang memang rawan bencana
ini, perubahan iklim makin mendesakkan pentingnya „pengelolaan yang cermat‟
terhadap bencana. Alih-alih hanya merespon setelah bencana terjadi, yang seharusnya
dicapai adalah mengurangi risiko dan membuat persiapan untuk menghadapi
bencana sebelum bencana itu terjadi UNDP 2007. Oleh karena itu sektor manajemen
risiko bencana perlu mendapatkan perhatian khusus dalam mengatasi dampak perubahan
iklim yang terjadi. Sektor manajemen risiko meliputi sektor sosial, budaya, ekonomi,
infrastruktur dan pendidikan edukasi. 2.8
Kriteria Penilaian
Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dikembangkan beberapa kriteria untuk
menilai apakah
suatu kegiatan
yang dilaksanakan oleh suatu lembaga institusi
komunitas dapat dikategorikan sebagai suatu kegiatan adaptasi perubahan iklim atau
tidak. Berikut kriteria yang ditetapkan oleh Impron 2012, diantaranya yaitu:
1. Mempunyai basis ilmiah dalam
menentukan adaptasi. Basis ilmiah diperlukan untuk menjustifikasi bahwa
pilihan adaptasi mempunyai dasar yang mencukupi sebagai bentuk adaptasi
terhadap dampak perubahan iklim.
2. Diterapkan pada satu atau lebih tematik
bidang terdampak Frankel-Reed et al. 2009.
3. Diterapkan pada satu atau lebih jenis
adaptasi Spearman
dan McGray
2011, yaitu adaptasi: 1 berbasis komunitas community based, 2
kebijakan nasional national policy, dan 3 program proyek program
project.
4. Mencerminkan satu, dua, atau tiga dari
tiga dimensi adaptasi Spearman dan McGray 2011.
5. Mencerminkan pendekatan yang saling
overlap dan simultan dari minimal satu pendekatan perubahan iklim IPCC
2012.