4.4.2. Hubungan antara Produksi dan Retensi Hara
Hubungan antara Produksi tanaman Ubikayu dan retensi hara seperti : C- organik, pH H
2
O, dan Kapasitas Tukar Kation KTK ditunjukkan Gambar 6, Gambar 7,
dan Gambar 8. Dengan metode yang sama seperti yang diterapkan
pada penetapan kriteria zona perakaran, maka didapatkan persamaan produksi tera untuk C-organik y = 7,2525x
2
+ 28,925x - 16,578 dan produksi pati tera y = - 11,189x
2
+ 40,369x - 23,754. Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk C-organik adalah 1,01 , S2 dan S3 adalah 0,40
, dan S3 dengan N adalah 0 . Sedangkan sekat batas produksi pati tera S1 dan
S2 adalah 1,08 , S2 dan S3 adalah 0,53 , S3 dan N adalah 0 Tabel 17.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan C-organik adalah berbanding lurus. Hal ini
dikarenakan pengaruh C-organik terhadap produksi adalah positif. Pada pH, persamaan yang diperoleh untuk produksi umbi tera y-left =
31,274x - 119,34 dan y-right = -49,223x + 315,87, sedangkan produksi pati tera y- left
= -7,7428x
2
+ 83,507x - 211,16 dan y-right = -12,011x + 79,831. Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk pH adalah
4,71 atau 5,62, S2 dan S3 pada 4,47 atau 5,87, dan S3 dengan N 4,38 atau 5,97. Sedangkan sekat batas produksi pati S1 dan S2 pada pH 4,77 atau 5,55, S2 dan S3
pada 4,54 atau 5,84, S3 dan N adalah 4,42 atau 5,95 Tabel 18.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan pH adalah parabola. Hal ini dikarenakan pH
memiliki titik optimum. Persamaan produksi tera untuk KTK adalah y = 8,0507x - 46,305 dan
produksi pati tera y = -0,1686x
2
+ 5,7096x - 27,644. Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk KTK adalah 9,33
me100g, S2 dan S3 adalah 6,97 me100g, S3 dan N adalah 3,67 me100g, sedangkan sekat batas produksi pati tera S1 dan S2 adalah 9,52 me100g, S2 dan
S3 adalah 7,32 me100g, dan S3 dengan N adalah 4,08 me100g Tabel 19.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan KTK adalah berbanding lurus. Hal ini
dikarenakan pengaruh KTK terhadap produksi adalah positif.
Tabel 17. Selang nilai C-organik untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu
Kelas Kesesuaian Lahan Persentase
C-org Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
1,01 1,08
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
0,40 0,53
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
0,00 0,00
a
b Gambar 6. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan C-
Organik
Tabel 18. Selang nilai pH untuk berbagai kelas kesesuaian lahan
berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu Kelas Kesesuaian Lahan
Persentase pH
Umbi Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2 80 80 4,71 5,62 4,77 5,55
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3 60 60 4,47 5,87 4,54 5,84 Sesuai marjinalTidak sesuai
S3N 28 21 4,38 5,97 4,42 5,95
y = 7,2525x
2
+ 28,925x - 16,578 R² = 0,9154
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
1 2
3 4
5 6
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
C-org
y = -11,189x
2
+ 40,369x - 23,754 R² = 0,9334
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
1 2
3 4
5 6
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
C-org
a
b Gambar 7. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan
pH Tabel 19. Selang nilai KTK untuk berbagai kelas kesesuaian lahan
berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu Kelas Kesesuaian Lahan
Persentase KTK
me100g Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
9,33 9,52
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
6,97 7,32
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
3,67 4,08
y = 31,274x - 119,34 R² = 0,9784
y = -49,223x + 315,87 R² = 0,9862
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
4 4,5
5 5,5
6 6,5
7
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
pH H2O
y = -7,7428x
2
+ 83,507x - 211,16 R² = 0,977
y = -12,011x + 79,831 R² = 0,9622
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
4 4,5
5 5,5
6 6,5
7
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
pH H2O
a
b Gambar 8. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan
KTK 4.4.3.
Hubungan antara Produksi dengan Ketersediaan Hara
Hubungan antara produksi Ubikayu dengan ketersediaan hara, yaitu : N
total, P-tersedia, dan K-dapat ditukar K-dd ditunjukkan Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11
. Dengan metode yang sama seperti yang diterapkan pada penetapan kriteria zona perakaran, maka didapat persamaan produksi tera untuk
N-total y = -4130x
2
+ 1816,7x - 128,17 dan produksi pati tera y = -437,56x
2
+ 209,62x - 9,7867. Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera
S1 dan S2 untuk N-total adalah 0,10 , S2 dan S3 adalah 0,05 , S3 dan N adalah 0 , sedangkan sekat batas produksi pati S1 dan S2 adalah 0,11 , S2 dan
S3 adalah 0,06 , S3 dan N adalah 0 Tabel 20. Untuk P-tersedia, persamaan
produksi tera y = 4,8122x + 10,199 dan produksi pati tera y = 3,2494x - 1,8877. Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk P-
tersedia adalah 5,63 ppm, S2 dan S3 adalah 4,17 ppm, S3 dan N adalah 2,68 ppm, sedangkan sekat batas produksi pati S1 dan S2 adalah 5,93 ppm, S2 dan S3 adalah
4,44 ppm, S3 dan N 2,85 ppm Tabel 21. Dan persamaan produksi tera K-dapat
y = 8,0507x - 46,305 R² = 0,9579
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
5 10
15 20
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
KTK me 100g
y = -0,1686x
2
+ 5,7096x - 27,644 R² = 0,9606
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
5 10
15 20
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
KTK me 100g
ditukar y = 323,35x - 5,4651, sedangkan produksi pati tera y = 86,422x + 2,4597. Hasil proyeksi perpotongan garis sekat produksi dengan garis batas, maka didapat
sekat batas produksi tera S1 dengan S2 untuk K-dapat ditukar adalah 0,15 , S2 dan S3 adalah 0,06 , S3 dan N adalah 0,02 , sedangkan sekat batas produksi
pati tera S1 dan S2 adalah 0,17 , S2 dan S3 adalah 0,07 , S3 dan N adalah
0,02 Tabel 22.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan ketersediaan hara dalam hal ini N, P, dan K
adalah berbanding lurus. Hal ini dikarenakan pengaruh N, P, dan K terhadap produksi adalah positif.
Tabel 20. Selang nilai N-total untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu
Kelas Kesesuaian Lahan Persentase
N-total Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
0,10 0,11
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
0,05 0,06
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
0,00 0,00
a
b Gambar 9. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan N-
Total Tabel 21. Selang nilai P-tersedia untuk berbagai kelas kesesuaian lahan
berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu Kelas Kesesuaian Lahan
Persentase P-tersedia
ppm Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
5,63 5,93
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
4,17 4,44
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
2,68 2,85
y = -4130x
2
+ 1816,7x - 128,17 R² = 0,972
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
N-Total
y = -437,56x
2
+ 209,62x - 9,7867 R² = 0,9065
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
N-Total
a
b Gambar 10. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan
P-Tersedia Tabel 22. Selang nilai K dapat ditukar untuk berbagai kelas kesesuaian
lahan berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu Kelas Kesesuaian Lahan
Persentase K-dd
me100g Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
0,15 0,17
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
0,06 0,07
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
0,02 0,02
y = 4,8122x + 10,199 R² = 0,994
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00 P
ro d
u k
si u
m b
i te
ra a
n T
o n
h a
P-Tersedia ppm
y = 3,2494x - 1,8877 R² = 0,9728
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00 P
ro d
u k
si p
a ti
t e
ra a
n T
o n
h a
P-Tersedia ppm
a
b Gambar 11. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati Tera b dengan
K-dapat ditukar 4.4.4.
Hubungan antara Produksi dan Kondisi Terrain
Hubungan produksi Ubikayu dengan kondisi terrain, yaitu : lereng
ditunjukkan Gambar 12. Dengan cara yang sama seperti yang diterapkan pada
penetapan kriteria zona perakaran, maka didapat persamaan produksi tera untuk lereng y = -0,8471x
2
+ 1,8465x + 50,554 dan produksi pati y = -0,5471x
2
+ 4,0007x + 8,019.
Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk lereng adalah 4,22 , S2 dan S3 adalah 8,86 , S3 dan N 19,00 ,
sedangkan sekat batas produksi pati S1 dan S2 adalah 3,20 , S2 dan S3 adalah
6,99 , S3 dan N 15,86 Tabel 23.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan kemiringan lereng adalah berbanding
terbalik. Hal ini dikarenakan pengaruh kemiringan lereng terhadap produksi
adalah negatif.
y = 323,35x - 5,4651 R² = 0,9485
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
0,60 0,70
0,80 P
ro d
u k
si u
m b
i te
ra a
n T
o n
h a
K-dd me 100g
y = 86,422x + 2,4597 R² = 0,9073
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
0,60 0,70
0,80 P
ro d
u k
si p
a ti
t e
ra a
n T
o n
h a
K-dd me 100g
Tabel 23. Selang nilai lereng untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu
Kelas Kesesuaian Lahan Persentase
Lereng Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
4,22 3,20
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
8,86 6,99
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
19,00 15,86
a
b Gambar 12. Hubungan antara Produksi Umbi a dan Pati b Tera dengan
Lereng 4.4.5.
Hubungan antara produksi dan Toksisitas
Hubungan produksi Ubikayu dengan toksisitas, yaitu : ketersediaan Al
ditunjukkan Gambar 13. Dengan cara yang sama seperti yang diterapkan pada
penetapan kriteria zona perakaran, maka didapat persamaan produksi tera untuk lereng y = -13,23x + 49,586 dan produksi pati y = -3,2588x + 13,278.
y = -0,8471x
2
+ 1,8465x + 50,554 R² = 0,9597
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
2 4
6 8
10
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
Lereng
y = -0,5471x
2
+ 4,0007x + 8,019 R² = 0,9317
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00
2 4
6 8
10
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
Lereng
Hasil dari perhitungan mendapatkan sekat batas produksi tera S1 dan S2 untuk lereng adalah 2,30 me100g, S2 dan S3 adalah 4,53 me100g, S3 dan N 7,66
me100g, sedangkan sekat batas produksi pati S1 dan S2 adalah 1,74 me100g, S2
dan S3 adalah 3,39 me100g, S3 dan N 5,81 me100g Tabel 24.
Pola yang didapatkan dari hubungan produksi umbi ubikayu teraan dan produksi pati ubikayu teraan dengan ketersediaan Al adalah berbanding terbalik.
Hal ini dikarenakan pengaruh ketersediaan Al terhadap produksi adalah negatif.
Tabel 24. Selang nilai Al untuk berbagai kelas kesesuaian lahan berdasarkan produksi umbi dan produksi pati ubikayu
Kelas Kesesuaian Lahan Persentase
Al me100g Umbi
Pati Umbi
Pati
Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2
80 80
2,30 1,74
Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3
60 60
4,53 3,39
Sesuai marjinalTidak sesuai S3N
28 21
7,66 5,81
a
b Gambar 13. Hubungan antara Produksi Umbi dan Pati Tera dengan Al
y = -13,23x + 49,586 R² = 0,9791
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
0,5 1
1,5 2
2,5 3
P ro
d u
k si
u m
b i
te ra
a n
T o
n h
a
Al me 100g
y = -3,2588x + 13,278 R² = 0,9753
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
0,5 1
1,5 2
2,5 3
P ro
d u
k si
p a
ti t
e ra
a n
T o
n h
a
Al me 100g
4.5. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Ubikayu