Hubungan antara Produksi dan Umur Contoh Tanaman

Marjinal S3 untuk produksi umbi dan pati tidak jauh berbeda, yaitu 28,14 dan 21,01. Nilai tersebut didapatkan dari hasil perbandingan tingkat titik impas BEP dengan produksi teraan.

4.3. Hubungan antara Produksi dan Umur Contoh Tanaman

Adanya keragaman antara umur contoh tanaman dan produksi, sedangkan produksi sebagai fungsi dengan umur, dimana produksi yang satu dengan yang lainnya akan diperbandingkan yaitu sebagai dependent variabel, maka produksi perlu ditera oleh umur tanaman. Hubungan antara produksi dan umur tanaman digambarkan pada diagram sebar yang tertera pada Gambar 2. Grafik hubungan ini didapatkan dari membandingkan data produksi aktual umbi dengan data sebaran umur Lampiran 3. Setelah mendapatkan gafik hubungan produksi dan umur maka akan diketahui sebaran data yang diperoleh sehingga dapat diketahui garis fungsi dari sebaran data tersebut. Peneraan dilakukan untuk membangun model hubungan antara produktivitas ubikayu dengan karakteristik biofisik lingkungan. a b Gambar 2. Hubungan Produksi Umbi Aktual a dan Teraan Ubikayu b dengan Umur Tanaman. y = 4,439x 0,7676 R² = 0,056 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 2 4 6 8 10 P ro d u k si u m b i T o n h a Umur bulan y = -0,483lnx + 25,061 R² = 5E-05 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 2 4 6 8 10 P ro d u k si u m b i te ra T o n h a Umur bulan a b Gambar 3. Hubungan Produksi Pati Aktual a dan Teraan b Ubikayu dengan Umur Tanaman. Dari Gambar 2a koefisien determinan R 2 sangat kecil namun cenderung produksi umbi dan pati dipengaruhi oleh umur dengan pola kurva kuadratik. Sedangkan Gambar 2b menunjukan produksi umbi yang telah ditera dengan umur, sehingga variasi produksi tidak dipengaruhi oleh umur namun dipengaruhi oleh faktor lingkungan semata. Dengan menggunakan persamaan y = 4,439x 0,7676 pada produksi, maka akan didapatkan produksi tera berdasarkan rumus : Yti = 24,12 + Yi – 4,439x 0,7676 Yti = Produksi teraan ke- i Yi = Produksi aktual pada umur ke- i X = Umur bulan Begitu juga untuk produksi pati tera Gambar 3a, dengan menggunakan persamaan y = -0,483lnx + 25,061, maka didapat persamaan Yti = 8,83 + Yi – 0,483lnx - 25,061. Gambar 3b menunjukan produksi pati yang telah ditera y = 0,6956x 2 - 8,2535x + 31,725 R² = 0,3611 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 2 4 6 8 10 P ro d u k si p a ti u m b i T o n h a Umur bulan y = 0,0291lnx + 8,7714 R² = 3E-06 0,00 5,00 10,00 15,00 2 4 6 8 10 P ro d u k si p a ti t e ra T o n h a Umur bulan dengan umur. Hasil perhitungan produksi umbi dan pati teraan disajikan pada Lampiran 3 . Untuk menentukan kualitas lahan yang dipersyaratkan untuk kesesuaian lahan, maka sekat produksi umbi untuk Kelas S1 sangat sesuai adalah = 80 dari produksi tera maksimum yaitu 41,13 tonha, sekat produksi untuk S2 kelas cukup sesuai adalah = 60 dari produksi tera maksimum yaitu 30,85 tonha, dan sekat produksi untuk S3 kelas agak sesuaisesuai marginal adalah = 28,14 dari produksi maksimum yaitu 18,08 tonha. Sedangkan untuk sekat produksi pati Kelas S1 sangat sesuai adalah = 80 dari produksi tera maksimum yaitu 11,02 tonha, sekat produksi untuk S2 kelas cukup sesuai adalah = 60 dari produksi tera maksimum yaitu 8,26 tonha, dan sekat produksi untuk S3 kelas agak sesuaisesuai marginal adalah = 21,01 dari produksi maksimum yaitu 7,26 tonha Tabel 14. Kelas kesesuaian lahan didapatkan berdasarkan perhitungan analisis usahatani yang dibatasi oleh S3 kelas kesesuian lahan Sesuai Marjinal dengan nilai persentase umbi dan pati sebesar 28,14 dan 21,01. Nilai tersebut didapatkan dari hasil perbandingan produksi teraan dengan tingkat titik impas BEP. Tabel 14. Sekat Produksi Umbi dan Pati untuk Batas Kelas Kesesuaian Lahan Kelas Kesesuaian Lahan Persentase Produksi Tera Tonha Umbi Pati Umbi Pati Sangat sesuaiCukup sesuai S1S2 80 80 41.13 11.02 Cukup sesuaiSesuai marjinal S2S3 60 60 30.85 8.26 Sesuai marjinalTidak sesuai S3N 28 21 18.08 7.26

4.4. Pengembangan Model Kesesuaian Lahan