2.7. Metode Penarikan Garis Batas
Boundary Line Methods
Boundary line methods adalah metode penarikan batas, dimana garis
pembungkus diagram sebar menunjukan hubungan antara produksi dan kualitas lahan. Garis tersebut membatasi data aktual lapang, sehingga sangat kecil
peluangnya akan ditemukan data di luar garis pembungkus tersebut. Garis batas ini menggambarkan batas yang dapat terjadi pada produksi optimum dengan
faktor-faktor pertumbuhan tertentu dan dapat digunakan untuk menetapkan kualitas lahan yang sesuai untuk menetapkan produksi optimun. Diagram sebaran
hasil yang direncanakan untuk mengatasi faktor pertumbuhan tanaman umumnya mencapai puncak pada tingkat optimum dari faktor pertumbuhan tertentu, dimana
garis pembatas memisahkan data dari situasi nyata dan tidak nyata. Penggambaran seperti ini sangat bermanfaat dalam mendiagnosa kemungkinan perolehan
produksi maksimum yang konsisten dengan nilai apapun dari faktor pertumbuhan tertentu yang dapat ditentukan Walworth et al., 1986.
2.8. Metode Pembatasan Minimum
Keseluruhan sifat fisik yang sesuai dari area lahan untuk tipe penggunaan lahan diambil dari yang paling membatasi kualitas lahan, yaitu kualitas lahan yang
nilainya sangat buruk. Metode ini memiliki keuntungan yaitu sederhana. Hukum Minimum Law of the minimum : Jika tingkat kualitas-kualitas lahan tergambar
menurut suatu standar satuan pengurangan hasil dan faktor- faktor hasil ini tidak saling berhubungan, maka tepat dengan metoda ini akan diperoleh kelas yang
sesuai. Praktek FAO secara umum, S1 sesuai untuk 80-100 dari hasil yang optimum, S2 pada 40-80, dan S3N pada 20-40. Tetapi beberapa faktor fisik
tidak mempengaruhi hasil, mereka hanya membuat pengelolaan menjadi lebih sulit. Kerugiannya adalah metoda ini tidak membedakan antara area lahan dengan
beberapa pembatasan dan hanya memiliki satu pembatasan, selama pembatasan maksimum sama FAO, 1976 dalam Rossiter, 1994.
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian